Menhan Resmikan Kapal Cepat Rudal Kedua Produksi Dalam Negeri

Kamis, 16 Februari 2012

Batam, 16 Februari 2012 – Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meresmikan Kapal Cepat Rudal (KCR) – 40 kedua produksi dalam negeri, Kamis (16/2)  di Dermaga Batu Ampar, Batam. Kapal perang ini diproduksi oleh perusahaan galangan kapal swasta nasional di Batam yaitu PT. Palindo Marine Shipyard. KCR – 40 pesanan kedua dari TNI AL ini diberi  nama KRI Kujang dengan nomor lambung 642.

Hadir pada acara tersebut Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kasal Laksamana TNI Soeparno, Sekjen Kemhan Marsdya TNI Eris Harryanto, Dirut PT. Palindo Marine Shipyard Harmanto dan sejumlah pejabat di lingkungan Kemhan, Mabes TNI dan Mabes TNI AL. Hadir pula Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddik dan sejumlah Anggota Komisi I DPR RI  serta Gubernur Kepulauan Riau Rusli Zainal.

Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine dan dibukanya selubung papan nama KRI Kujang – 642 oleh Menhan. Bersamaan dengan acara peresmian ini, Menhan juga melantik Komandan KRI Kujang – 642 yang dijabat oleh Mayor Laut (P) Lugi Santosa.

Sebelum peresmian, dilaksanakan penandatanganan dan penyerahan Protocol of Delivery dari pihak PT. Palindo Marine Shipyard yang diwakili  Dirut PT. Palindo Marine Shipyard kepada Kemhan yang diwakili  Kabaranahan Kemhan. Selanjutnya secara berurutan diserahkan kepada Aslog Panglima TNI, Aslog Kasal dan terakhir diterima oleh Pangarmabar. Penandatanganan dan penyerahan Protocol of Delivery tersebut disaksikan  Menhan, Panglima TNI, Ketua Komisi I DPR RI dan Kasal.

Dengan penambahan satu buah KCR – 40 ini, diharapkan akan menambah kekuatan Armada TNI AL dalam rangka mengemban tugas – tugasnya menjaga perairan laut Indonesia dan juga memberikan efek deterrence bagi pertahanan negara. KCR – 40 ini akan ditempatkan di wilayah perairan laut yang menjadi tugas dan tanggung jawab dari Komando Armada Barat (Koarmabar).

Secara keseluruhan, PT. Palindo Marine Shipyard mendapatkan pesanan dari TNI AL membuat KCR-40 sebanyak empat unit dengan nilai kontrak kurang lebih untuk satu unit KCR-40 sebesar Rp. 75 Milyar.  Pengadaan KCR – 40 ini menggunakan sumber pembiayaan Pinjaman Dalam Negeri.

KCR – 40 yang pertama telah diresmikan oleh Menhan pada bulan April 2011 dan sudah memperkuat Armada Perang TNI AL dijajaran Armabar dengan nama KRI Clurit-641.  Saat ini, PT. Palindo Marine Shipyard juga sudah mulai menyiapkan KCR-40 ketiga dan direncanakan selesai pada bulan November 2012. Sedangkan KCR-40 keempat diperkirakan akan selesai pada tahun 2013.

KCR – 40 Produksi Palindo Marine Shipyard

KCR – 40 sepenuhnya dikerjakan oleh putra-putri bangsa dan sebagian besar material kapal perang tersebut diproduksi di dalam negeri. Putra-putri terbaik bangsa yang terlibat dalam proses pekerjaan KCR ini berasal dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) yang bekerja di Batam.

Kapal dengan teknologi tinggi itu memiliki spesifikasi panjang 44 meter, lebar 8 meter, tinggi 3,4 meter dan sistem propulasi fixed propeller 5 daun. KCR 40 mampu berlayar dengan kecepatan 30 knot.

KCR – 40 terbuat dari baja khusus bernama High Tensile Steel pada bagian hulunya (lambung).  Baja High Tensils Steelini merupakan produk dalam negeri yang diperoleh dari PT. Krakatau Steel. Sementara untuk bagian atasnya, kapal ini menggunakan Aluminium Alloy sehingga memiliki stabilitas dan kecepatan yang tinggi jika berlayar.

Kapal yang sepenuhnya di buat di PT. Palindo Marine Shipyard tersebut dilengkapi sistem persenjataan modern (Sewaco/Sensor Weapon Control), diantaranya meriam kaliber 30 mm enam laras sebagai Close in Weapon System(CIWS) atau sistem pertempuran jarak dekat dan Rudal C-705 buatan China .

Demikian Siaran Press Pusat Komunikasi Publik Kemhan




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia