MAHASISWA UNHAN LAKUKAN KKDN DI PERBATASAN

Kamis, 24 Mei 2012

5d8d7fc3b5c418700650f54231954ac9Jakarta,  Mahasiswa pascasarjana Universitas Pertahanan (UNHAN) diprioritaskan untuk melakukan Kuliah Kerja Dalam Negeri di perbatasan agar mahasiswanya bisa membangun perbatasan, baik dari segi pendidikan maupun pertahanannya.
“Mahasiswa pascasarjana diharapkan langsung melakukan penelitian kepada masyarakat di perbatasan, sehingga diharapkan hasil temuannya bisa bermanfaat dalam konteks akademik maupun sebagai masukan ke pemegang kebijakan,” kata Wakil Rektor Unhan Syaiful Anwar di sela-sela Seminar Internasional Pertama bertema Pendidikan Berkualitas dan Terjangkau, di Jakarta, Selasa.

Dalam melakukan KKDN yang berlangsung tiga minggu, kata dia, Unhan yang akan merancang para mahasiswanya untuk melakukan penelitian di perbatasan tertentu.

“Jadi, jangan sampai terjadi ‘overlap’. Unhan secara berkala menerbitkan penelitian individual dan penelitian yang dilakukan pusat penelitian,” tuturnya.

Dalam KKDN, lanjut Syaiful, mahasiwa diharapkan mendapatkan informasi langsung dari sumbernya. Bagaimana keadaan di lapangan dan dikaitkan dengan upaya mengembangkan pendidikan dan pertahanan di sana, ujar Syaiful yang juga sebagai ketua pelaksana seminar internasional itu.

Seminar Internasional ini merupakan hasil kerjasama tiga perguruan tinggi, yakni Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta, University Teknologi Malaysia Johor, dan University of Malaya, Kuala Lumpur. Seminar berlangsung selama tiga hari, mulai Senin malam (21/5) hingga Rabu (23/5).

Usai membuka acara seminar internasional itu pada Senin malam (21/5), Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim, mengatakan, pemerintah tengah gencar membangun fasilitas pendidikan di daerah perbatasan berupa sekolah berasrama, sehingga anak-anak di perbatasan tak kesulitan menjangkau pendidikan hanya karena letaknya yang jauh dari tempat tinggalnya.

“Salah satu pilot project yang saat ini sedang dilakukan adalah pembangunan sekolah berasrama di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur,” katanya.

Sekolah berasrama ini juga akan digabungkan dengan program sekolah satu atap, yakni menggabungkan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.

Kemdikbud juga bekerjasama dengan TNI untuk memfasilitasi pendidikan di daerah perbatasan, yakni melalui Program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) di perbatasan “Kami berharap kerjasama lintas kementerian/lembaga ini bisa memberikan hasil yang luar biasa untuk kemajuan pendidikan kita,” kata Musliar.

Sumber :  Antara




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia