SULTAN: PEMIMPIN INDONESIA HARUS MAMPU FUNGSIKAN PANCASILA

Jumat, 8 Juni 2012

Yogyakarta, Pemimpin Bangsa Indonesia harus mampu memfungsikan ideologi Pancasila, sehingga selalu memegang teguh landasan hukum dan menaatinya serta tidak melakukan korupsi, kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.

“Pemimpin harus ada rasa takut terhadap hukum, bukan malah memilih jalan mengatur hukum demi kepentingan individu,” katanya pada seminar ‘Rakyat Mencari Pemimpin’, yang merupakan rangkaian peringatan Hari Kelahiran Pancasila, di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, Bangsa Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang berani mengambil keputusan dan memberi arah jalan yang benar. Namun, saat ini Indonesia mengalami defisit kepemimpinan yang seperti itu.Oleh karena itu, kata dia, kaum muda seperti Karang Taruna dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) diharapkan bisa memberikan sumbangan kepemimpinan yang harus siap meraih estafet memimpin negeri ini.

“Dalam konteks itu, kaum muda harus siap menjadi aktor politik baru, menjalankan politik yang bisa memberikan perubahan signifikan dalam kehidupan berbangsa dana bernegara,” kata Sultan yang juga Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Pratikno mengatakan Pancasila harus selalu menjadi semangat bersama, termasuk dalam menentukan pemimpin bangsa.

“UGM akan selalu bersama-sama elemen bangsa untuk menjalankan Pancasila sebagai ‘way of thinking’ dan ‘way of life’,” kata Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM itu.Menurut dia, adanya fenomena maraknya peringatan Pancasila memang terasa semakin meriah dengan banyak pihak yang kini merayakannya. Namun, fenomena yang sama mengindikasikan keprihatinan bahwa Pancasila kini ditinggalkan.

Oleh karena itu, kata dia, perlu ada upaya bersama untuk mengimplementasikan semangat dan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.”Berkaitan dengan hal itu, komitmen bersama harus terus dijaga untuk mengawal cita-cita kebangsaan, yakni mewujudkan Pancasila untuk kehidupan bangsa. Hal itu penting karena Indonesia bukan lagi sebagai cita-cita, tetapi telah menjadi realitas kebangsaan,” kata Pratikno.

Sumber :  Antara




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia