BIMBINGAN ROHANI ISLAM DI LINGKUNGAN BALITBANG KEMHAN

Thursday, 28 March 2019

Jakarta, Kamis (28/03/2019). Balitbang Kemhan melaksanakan pembinaan rohani (binroh) agama islam yang dilaksanakan di Rupatama Lantai V Ged. H. Djuanda kantor Balitbang Kemhan Jl. Jati No.1 Pondok Labu, Jakarta Selatan pada pukul 08.00 WIB. “Menjadikan sholat berjamaah sebagai kebutuhan dalam kehidupan untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat “ merupakan tema yang diangkat oleh penceramah Ustadz Jetri Antoni, S.Sos., saat menyampaikan tausiahnya.

Dalam tausiahnya, Ustadz Jetri Antoni, S.Sos., menyampaikan bahwa shalat berjamaah senantiasa dipelihara oleh Rasulullah dan para sahabatnya dalam keadaan genting sekalipun, seperti perang, shalat berjamaah tetap ditegakkan. Rasulullah dalam hadist, bahkan tidak memberi keringanan kepada orang yang buta untuk meninggalkan shalat berjamaah selama dirinya mendengar panggilan azan. Sebagai salah satu syiar Islam, tentu shalat berjamaah harus tampak di masyarakat sehingga tidak sekedar dikerjakan di rumah atau di kamar. Jadi, shalat berjamaah tidak sekedar merujuk pada aktivitas shalat yang dilakukan secara bersama-sama, tetapi ada penekanan dilakukannya di masjid. Bukan pula soal beda pahala dengan shalat sendirian, melainkan karena hikmah dana keutamaan. Di dalam shalat berjamaah, segala status sosial atau atribut keduniaan ditanggalkan, yang kaya bisa berdampingan dengan si miskin, yang profesor bisa sejajar dengan orang yang hanya berpendidikan formal rendah, yang rakyat pun bisa berbaur dengan pejabat. Ukhuwah yang terbentuk juga bukan karena satu partai, melainkan benar-benar karena bersatunya hati kaum muslimin. Dengan shalat berjamaah juga akan mendisiplinkan individu muslim untuk mengatur waktunya, tuntutan jam kerja tidaklah bisa dijadikan dalih bahwa kita telah menjadi manusia super sibuk untuk kemudian meninggalkan shalat berjamaah.

Perlu diingat, masjid didirikan bukan untuk bermegah-megahan atau tujuan wisata, melainkan untuk dimakmurkan. Karena pentingnya shalat berjamaah, Allah Subhanahu wata’ala menjanjikan pahala yang besar, dan Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa memotivasi untuk mengerjakannya. Apalagi shalat adalah rukun kedua dan tiangnya agama. Secara umum, kemalasan untuk shalat akan mendorong kemalasan yang lainnya. Berani meninggalkan shalat berarti lebih berani meninggalkan yang lainnya.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia