SEMINAR LITBANG MODEL PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BIODEFENCE

Tuesday, 19 November 2019

Jakarta, Selasa (19/11/2019). Puslitbang Sumdahan Balitbang Kemhan menyelenggarakan seminar litbang model pengelolaan keanekaragaman hayati dalam mendukung pembangunan biodefence yang dilaksanakan di Rupatama Lantai V Gedung Ir. H. Djuanda Balitbang Kemhan, Jl. Jati No.1 Pondok Labu, Jakarta Selatan. Seminar dihadiri oleh Ses Balitbang Kemhan Brigjen TNI Abdullah Sani, sekaligus membuka seminar mewakili Kabalitbang Kemhan, Kapuslitbang Iptekhan Balitbang kemhan Marsma TNI Bambang Wijanarko, S.E., S.T., M.Si (Han), Kapuslitbang Sumdahan Balitbang Kemhan Brigjen TNI Martono, Kapuslitbang Strahan Balitbang Kemhan Laksma TNI Arif Harnanto, S.T., M.Eng, Kabid SDAB Puslitbang Sumdahan Balitbang Kemhan Kolonel Arh Ridwan, S.Sos., para pejabat di lingkungan Balitbang Kemhan dan undangan. Sebagai narasumber adalah Prof. Dr. Rosichon Ubaidillah M.Phill (Riset LIPI), Prof. Dr. Herkutanto, Sp.F(K), S.H., LL.M, FACLM (Kemenkes) dan Kasubbid Alat Utama Sistem Senjata Bid Daya Tempur Puslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan Eddy M.T. Sianturi, S.Si., M.Si., serta moderator Kasubbid Komponen Utama Bid SDM Puslitbang Sumdahan Balitbang Kemhan Drs. Furkon Amdan. Hadir pula sebagai penanggap adalah Dr. Ruliyana Susanti, M.Si (LIPI), Dr. Asri dan Dr. Kambang (Kemenkes).

Kabalitbang Kemhan dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Ses Balitbang Kemhan mengatakan, bahwa Indonesia merupakan negara dengan tingkat keanekaragaman hayati (biodiversity) tertinggi di dunia setelah Brazil. Kelimpahan keanekaragaman hayati seharusnya dapat dimanfaatkan dan dikelola secara bijak untuk kepentingan nasional dan kesejahteraan rakyat, tetapi sejauh ini pengelolaannya belum optimal dan menunjukkan fakta sarat dengan benturan kepentingan. Keanekaragaman hayati juga dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk pengembangan senjata biologi, misalnya melalui penyebaran hama, penyakit dan pathogen lainnya dengan perantara mikro organisme/mikroba. Hal ini berarti Indonesia memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap penyalahgunaan spesies hayati sebagai senjata biologi.

Lebih lanjut beliau menambahkan, pengelolaan dan pengamanan keanekaragaman hayati khususnya spesies-spesies pathogen dan mikro organisme yang potensial dapat dikembangkan sebagai senjata biologi, ini belum ditangani secara terintegrasi. Balitbang Kemhan memandang perlu melakukan penelitian untuk rekomendasi bagi perbaikan kebijakan pengelolaan dan pengamanan keanekaragaman hayati untuk mendukung pembangunan biodefence di masa yang akan datang. Riset ini dimaksudkan untuk mendorong adanya peningkatan respons terhadap kesehatan masyarakat yang dalam kondisi tertentu berkolerasi kuat menjadi ancaman keamanan nasional.

Mengakhiri sambutannya, Kabalitbang Kemhan mengucapkan terima kasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada narasumber, moderator dan undangan yang telah meluangkan waktunya demi kepentingan bangsa dan negara. Diharapkan para peserta dapat berpartisipasi aktif, sehingga nantinya dapat menghasilkan produk yang berkualitas serta menjadi bahan masukan kepada pimpinan dalam menyusun kebijakan pertahanan negara.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia