FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) ANALISA PERTAHANAN WILAYAH DALAM MENGHADAPI ANCAMAN DI KALIMANTAN OLEH PUSLITBANG STRAHAN BALITBANG KEMHAN

Tuesday, 16 March 2021

Jakarta, Selasa (16/03/2021). Puslitbang Strahan Balitbang Kemhan melaksanakan kegiatan  Focus  Group  Discussion  (FGD) tentang Analisa Pertahanan Wilayah Dalam Menghadapi Ancaman di Kalimantan tahun 2021 di ruang Rapat Lt. V Gedung H. Djuanda Balitbang Kemhan Jl. Jati No.1 Pondok Labu Jakarta Selatan. Kegiatan dipimpin oleh Kapuslitbang Strahan Balitbang Kemhan Laksma TNI Arif Harnanto, ST, M.Eng dan dihadiri pejabat di lingkungan Kemhan dan TNI, undangan serta anggota Puslitbang Strahan yang terkait. Sebagai Ketua Tim dan pemapar pertama adalah Eko Raharjo, S.T., M.Si, Kabid Wilneg Puslitbang Strahan Balitbang Kemhan dilanjutkan dari Kemendagri, Kemenlugri, Lemhannas, Wantannas, BIN dan UPN Jakarta.

Balitbang Kemhan, khususnya Puslitbang Strahan mencoba untuk membuat sebuah indeks pertahanan wilayah, sebagai acuan dalam pembangunan kekuatan pertahanan yang berkelanjutan di wilayah tersebut, dimana indeks ini kita susun untuk pulau-pulau besar yang ada di indonesia. tahun lalu kita sudah melaksanakan penyusunan indeks pertahanan di Papua, dan tahun ini kita menyusun indeks pertahanan di pulau Kalimantan, dan seterusnya diharapkan akan tersusun indeks pertahanan wilayah di seluruh wilayah di indonesia secara lengkap.

Diharapkan akan diperoleh masukan berupa pemikiran, data atau informasi penting lainnya. Masukan tersebut akan dijadikan sebagai bahan bagi tim litbang dalam melaksanakan penelitian. Oleh sebab itu, diharapkan FGD ini dapat memberikan bekal yang cukup bagi tim peneliti untuk menyempurnakan instrumen penelitian agar dapat menghasilkan sebuah penelitian berkualitas, realistis dan implementatif yang dapat dijadikan rujukan dalam penyusunan kebijakan pertahanan negara, khususnya pertahanan wilayah dalam menghadapi ancaman di Kalimantan.

Untuk mendukung pertahanan disetiap wilayah seyogyanya mempunyai kekuatan TNI darat, laut maupun udara yang didukung oleh sumber daya manusia, logistik, sarana prasarana dan lain-lain, sehingga dengan kekuatan yang baik dan kemampuan yang memadai maka pertahanan wilayah dapat responsif dalam menghadapi setiap ancaman. Pertahanan wilayah yang kuat diperlukan untuk menghadapi berbagai ancaman baik dari dalam maupun dari luar.

Kegiatan FGD ini dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan tatanan normal baru Covid-19.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia