ABSTRAK
Indonesia Barat memiliki potensi maritim strategis sebagai gerbang utama negara dengan jalur pelayaran internasional Selat Malaka. Pemberdayaan potensi maritim di wilayah ini sangat penting untuk memperkuat kedaulatan dan keutuhan NKRI. Strategi pemberdayaan diarahkan pada penguatan non-materil melalui empat pilar utama: penguatan kelembagaan maritim, pengembangan sumber daya manusia, penguatan sistem informasi dan komunikasi, serta diplomasi maritim regional.
Rencana implementasi terbagi dalam tiga fase: konsolidasi (2020-2022), operasionalisasi (2023-2025), dan optimalisasi (2026-2030), dengan target menurunkan insiden pelanggaran kedaulatan, meningkatkan kontribusi ekonomi maritim, dan memperkuat posisi Indonesia dalam diplomasi maritim. Keberhasilan strategi ini ditopang oleh komitmen politik, koordinasi antar lembaga, dan partisipasi aktif masyarakat pesisir.
Kesimpulan kajian menegaskan bahwa pendekatan non-materil yang terintegrasi dan berkelanjutan menjadi kunci efektif mempertahankan kedaulatan maritim Indonesia Barat sekaligus mendukung visi Indonesia sebagai poros maritim dunia.