FORUM KOMUNIKASI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KE-29 TAHUN 2018

Wednesday, 5 December 2018

500x300

Jakarta, Rabu (05/12/2018). Balitbang Kemhan menyelenggarakan Forum Komunikasi (Forkom) Penelitian dan Pengembangan ke-29 Tahun 2018 dengan tema ”Percepatan Pemenuhan Minimum Essential Force (MEF), yang dilaksanakan di Ged. Serba Guna Dislitbangal Jl. Jati No.1 Pondok Labu, Jakarta Selatan. Forkom dihadiri oleh Irjen Kemhan Letnan Jenderal TNI M. Thamrin Marjuki, S.Sos., sekaligus bertindak sebagai keynote speaker, Kabalitbang Kemhan Dr. Anne Kusmayati, Ses Balitbang Kemhan Laksma TNI Ir. A. Budiharja Raden, para pejabat di lingkungan Balitbang Kemhan dan undangan. Hadir sebagai narasumber adalah Paban III Litbang Asro/Srenum TNI Kolonel Laut (E) Teguh Prasetyo, S.T., Direktur Kebijakan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Dewo Broto Joko Putranto, S.H., LLM., Dirjen Hukum dan Perjanjian Internasional Dr. Ir. Damos Dumoli Agusman, Asdep Perjanjian Internasional II Yuni Suryanto dan Kapuslitbang Strahan Balitbang Kemhan Laksma TNI Ir. Agus Rustandi, M.EngSc., MMDS., M.A., dan moderator Kapuslitbang Sumdahan Balitbang Kemhan Brigjen TNI Ahmad Saefudin, S.E., M.M., serta sebagai penanggap Pengamat Militer Indonesia Ibu Connie Rahakundini Bakrie dan mantan Asrenum TNI Laksamana Muda TNI (Purn) Agung Pramono, S.H., M.Hum.

Kabalitbang Kemhan dalam sambutan tertulisnya mengatakan, bahwa direktif penyelenggaraan strategi pertahanan Indonesia telah diarahkan guna mewujudkan stabilitas keamanan nasional yang kondusif bagi stabilitas regional dan global melalui pendekatan strategi pertahanan smart power yang merupakan kombinasi yang sinergis antara pembangunan kekuatan hard power dan kekuatan soft power yang berlandaskan kekuatan hati nurani. Selanjutnya Kabalitbang juga menginformasikan bahwa Menhan sangat mengapresiasi pelaksanaan kegiatan Forkom ini karena dapat bersinergi, sharing dan mendesiminasi informasi.

Dalam sambutan Menteri Pertahanan yang dibacakan oleh Irjen Kemhan mengatakan bahwa dalam usaha memajukan industri pertahanan Indonesia, kita menghadapi tantangan yang sangat komplek, baik berupa persaingan ketat antar negara dalam merebut pangsa pasar maupun kemampuan dan daya saing. Untuk menghadapi tantangan tersebut diperlukan strategi yang jitu serta kerjasama yang erat di antara ke tiga pilar industri pertahanan. Kementerian Pertahanan selalu berkomitmen untuk peningkatan kualitas penyelenggaraan pertahanan negara dengan pelaksanaan program-program kerja Kementerian Pertahanan termasuk program Minimun Essential Force (MEF). Dalam pemenuhan Minimum Essential Force (MEF) diselenggarakan melalui empat strategi pengembangan yaitu rematerialisasi, revitalisasi, relokasi, dan pengadaan.

Mengakhiri sambutannya, Menteri Pertahanan berterima kasih dan memberikan penghargaan kepada penyelenggara atas pelaksanaan kegiatan ini. Saya berharap dengan penyelenggaraan Forum Komunikasi Litbang ini, institusi penelitian dan pengembangan khususnya di bidang pertahanan mampu menghasilkan prototipe yang siap di first article-kan dan dapat ditindaklanjuti oleh industri pertahanan dalam produk massal yang kompetitif dan bernilai ekonomis.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia