Menhan RI Resmi Buka Sidang ADMM ke – 5

Senin, 14 Mei 2012

bc7bc7805ee23d5c5489739b279ec92bJakarta, Ditandai dengan pemukulan gong sebanyak tiga kali dihadapan para ketua dan delegasi negara-negara anggota ASEAN, Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro, Kamis Pagi (19/5/2011) secara resmi membuka Sidang ASEAN Defence Ministers Meeting (ADMM) ke-5 yang pada tahun ini berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Indonesia.

Seperti diketahui Sidang ADMM merupakan acara puncak bagi Kementerian Pertahanan (Kemhan) dalam rangkaian keketuaan ASEAN pada tahun 2011, dimana Indonesia yang mendapatkan mandat dan kepercayaan untuk menjadi Ketua sekaligus tuan rumah dari berbagai rangkaian beberapa pertemuan tingkat tinggi organsasi ASEAN dalam rangka mendukung programASEAN Community 2015. Salah satu diantaranya adalah pertemuan Menteri Pertahanan se-ASEAN (ASEAN Defence Ministers’ Meeting-ADMM) dan sidang-sidang terkait lainnya. Pada ADMM tahun ini, Kementerian Pertahanan RI, mengangkat tema yakni, “Strengthening Defence Coorperation of ASEAN and the Global Community to Face New Challenges”.

Dalam tahun 2011 ini terdapat 14 pertemuan yang merupakan rangkaian kegiatan ADMM yang dilaksanakan di beberapa kota di Indonesia. Adapun pertemuan yang telah dilaksanakan diantaranya ASEAN Defence Senior Officials Meeting Working Group (ADSOM WG) dan ASEAN Defence Senior Officials Meeting – Plus Working Group (ADSOM-Plus WG) pada bulan Februari di Surabaya, The 2nd Workshop on the Use of Military Assets and Capacities ini Humanitarian Assistance and Disaster Relief (HADR) pada bulan Maret lalu di Jakarta.

 

Pada pidato pembukaannya Menhan RI Purnomo Yusgiantoro mengatakan tema yang diangkat  pada ADMM ke-5 tersebut terinspirasi dari dinamika lingkungan strategis baik global maupun regional yang manghadirkan tantangan yang cukup kompleks sekaligus peluang-peluang yang cukup menjanjikan.

Menhan menjelaskan dewasa ini masyarakat internasional dihadapkan pada sejumlah isu-isu keamanan baru yang berimplikasi terhadap stabilitas keamanan kawasan dan global. Lebih khusus lagi isu-isu keamanan non tradisional (Non Traditional Security Issues) seperti Aksi terorisme, perompakan, imigran gelap dan isu-isu lainnya dirasakan berimplikasi terhadap pelibatan sektor pertahanan yang akan semakin meningkat intensitasnya.

Dalam menyikapi dinamika lingkungan strategis tersebut, Menhan menjelaskan ADMM selaku forum tertinggi di bidang pertahanan ASEAN, dituntut untuk memperkuat kerjasama pertahanan yang lebih konkrit bagi terwujudnya pilar ASEAN Political Security Community (APSC) yang solid dan bersinergi efektif. Terlebih lagi dalam merespon tantangan global yang dapat berimplikasi terhadap kepentingan stabilitas di Asia Tenggara.

Menhan Purnomo Yusgiantoro juga mengatakan forum ADMM akan semakin berperan dalam menopang sentralitas dan peran aktif ASEAN dalam tataran Global. “Dalam beberapa tahun lagi bagi terwujudnya APSC, harus dapat kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Agar dalam mempererat kerjasama pertahanan sekaligus mengambil peran aktif dalam ikut memberi kontribusi nyata bagi penyelesaian persoalan-persoalan keamanan kawasan yang diperkirakan akan menggangu stabilitas dan kepentingan ASEAN dimasa datang, “Ungkap Menhan RI.

Sehubungan dengan sasaran yang hendak dicapai pada ADMM 2011 secara global adalah untuk meningkatkan perdamaian dan stabilitas di kawasan. Terkait kepentingan internal ASEAN sasaran yang dicapai adalah untuk mengadopsi kertas kerja telah disusun guna memfasilitasi kerjasama-kerjasama praktis komunitas pertahanan di ASEAN dalam rangka mempererat kerjasama pertahanan sekaligus menyongsong tantangan dalam komunitas global.

Beberapa kertas kerja yang akan kita setujui bersama di ADMM ini antara lain, ADMM Three Year Work Porgram 2011-2013, Concept Paper on the Establishment of ASEAN Peacekeeping Centres Network (Indonesia/Thailand) dan Concept Paper on ASEAN Defence Industry Collaboration (Malaysia). Pada kesempatan Sidang ADMM saat ini, juga akan didengarkan beberapa laporan hasil siding ADSOM and ADSOM Plus yang dibacakan oleh Ketua ADSOM and ADSOM-Plus Indonesia, dan Laporan The 8th ACDIFM yang akan dibacakan oleh Panglima TNI selaku Ketua ACDFIM

Pertemuan ADMM juga menfasilitasi para Menteri Pertahanan ASEAN untuk membahas dan bertukar pandangan mengenai pertahanan saat ini dan isu-isu keamanan dan tantangan yang dihadapi. Tujuan dari ADMM yaitu mendiskusikan dan bertukar pandangan tentang isu-isu pertahanan dan keamanan maupun tantangan yang akan dihadapi oleh ASEAN. Lebih dari itu, ADMM juga memiliki maksud untuk membangun rasa saling percaya (mutual trust) dan keyakinan melalui pemahaman yang lebih baik terhadap tantangan pertahanan dan keamanan di kawasan maupun untuk meningkatkan sifat keterbukaan dan transparansi.

Kerjasama di bidang pertahanan ASEAN telah tumbuh terus sejak didirikan pada tahun 2006 dengan Menteri Pertahanan ASEAN juga mengedepankan pada bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana, hubungan dengan mitra ekstra-regional dan juga pada keterlibatan dengan organisasi masyarakat sipil.

Pada pembukaan Sidang ADMM ke lima ini dihadiri oleh para delegasi dari negara-negara anggota ASEAN, para Duta Besar, perwakilan tetap di ASEAN, para Atase serta pejabat Pemerintahan Indonesia diantaranya DPR-RI dari Komisi yang membidangi Pertahanan, Panglima TNI, Para Kepala Staf Angkatan.

 

 

Sumber : DMC




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia