DANSATGAS PAMTAS: TIDAK ADA PENINGKATAN PELINTAS BATAS

Selasa, 22 Mei 2012

Kupang, Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Dansatgas Pamtas) Indonesia-Timor Leste Letkol Inf Andre Saputro mengatakan, tidak ada peningkatan jumlah pelintas batas melalui pintu-pintu masuk pos perbatasan kedua negara selama liburan panjang.

“Selama liburan empat hari, termasuk dua hari penting di Timor Leste seperti HUT ke-10 negara kecil sebagian Pulau Timor itu dan pelantikan Presiden Taur Matan Ruak, tidak ada peningkatan pelintas batas,” katanya ketika dihubungi dari Kupang, Minggu.

Ia mengatakan selama hari libur dan cuti bersama pada Perayaan Kenaikan Yesus Kristus dan kegiatan kenegaraan di Timor Leste, jumlah pelintasan melalui empat pintu utama hanya mencapai sekitar 160 orang.

Pintu perbatasan utama kedua negara adalah Mota Ain dan Metamasin di Kabupaten Belu serta Wini dan Napan di Kabupaten Timor Tengah Utara yang berbatasan langsung dengan wilayah kantung (enclave) Timor Leste, Oecusse.

“Praktis tidak ada aktivitas yang menonjol pada pintu-pintu utama selama liburan panjang dan dua hari penting dan bersejarah bagi Timor Leste,” katanya.

Letkol Andre Saputra yang juga Komandan Batalyon (Danyon) 744/SYB (Satya Yudha Bhakti) menegaskan situasi keamanan di tapal batas RI-Timor Leste aman dan kondusif sejak berlangsung pemilu hingga pelantikan presiden di wilayah bekas koloni Portugis itu.

Penyelenggaraan pemilu presiden di wilayah bekas provinsi ke-27 Indonesia itu merupakan yang ketiga kalinya setelah Timor Timur menyatakan berpisah dengan NKRI melalui jajak pendapat pada Agustus 1999.

Pemilu pertama pada 2002 setelah Timor Timur memproklamasikan kemerdekaannya pada 20 Mei 2002 dan memilih Xanana Gusmao, perjuang pergerakan kemerdekaan Timor Leste menjadi presiden dan Mari’e Alkatiri sebagai Perdana Menteri.

Pada Pemilu 2007, Xanana Gusmao mengalihkan haluan politiknya menjadi Perdana Menteri menggantikan Jose Ramos Horta, dan mayoritas rakyat Timor Leste memilih mantan Menlu Timor Leste itu menjadi presiden.

Pada April 2012, Jos Maria Vasconcelos atau lebih populer dengan sebutan Matan Ruak, terpilih menjadi presiden ke-3 di negara yang berpenduduk sekitar 1,1 juta jiwa dan telah dilantik Minggu (20/5) untuk masa jabatan 2012-2017.
Sumber : Antara




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia