KSAD : TAK ADA TEROWONGAN MALAYSIA DI SINTANG

Selasa, 22 Mei 2012

Sungai Raya, Kalbar, Dugaan adanya terowongan pertambangan batu bara milik salah satu perusahaan Malaysia yang masuk dalam wilayah Indonesia, tepatnya di Kabupaten Sintang, Kalbar dibantah dengan tegas oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo “Dari hasil pengecekan langsung anggota TNI yang ada di lapangan, sama sekali tidak ditemukan adanya terowongan seperti yang diisukan selama ini. Itu jelas tidak ada, karena kita sudah melakukan pengecekan langsung ke lapangan dan itu sama sekali tidak terbukti,” kata Pramono Edhie Wibowo saat melakukan kunjungan kerja di Kodam XII Tanjungpura, Kalbar, Selasa.

Dia menyatakan, hal tersebut hanya isu yang dilontarkan oleh beberapa pihak di lapangan. Namun, menanggapi informasi tersebut pihaknya telah menurunkan tim untuk melakukan pengecekan.

“Tapi itu jelas tidak ada, kalaupun ada pasti kita akan melakukan langkah konkrit,” tuturnya.

Sebelumnya, dugaan eksploitasi batubara itu terjadi di Bukit Selantik Kawasan Kelingkang, Desa Jasa kabupaten Sintang, Kalbar. Berdasarkan informasi yang beredar, aktivitasnya sudah berlaku sejak 1999 hingga saat ini. Padahal lokasi itu sudah sering disurvei sebagai lahan potensi batubara oleh Indonesia tapi hingga kini belum ada eksploitasi.

Namun, disinyalir Malaysia sudah lama melakukan eksploitasi di dekat lokasi tersebut dan operasionalnya berada di kawasan negaranya yang berbatasan langsung dengan Sintang.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengelola Kawasan Perbatasan dan Kerja sama Kalimantan Barat Robert Nursanto menyatakan, tahun 2010 lalu pihaknya sudah mengirimkan surat kepada Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan. Surat tersebut isinya meminta pemerintah menyikapi laporan masyarakat mengenai dugaan tambang batubara Malaysia yang sudah masuk wilayah Indonesia.

“Surat itu juga meminta investigasi terhadap laporan masyarakat di Desa Jasa, Kecamatan Ketungau Hulu, Sintang. Surat Gubernur bernomor 641/1013/BPKPK-KS tanggal 11 Maret 2010 dengan dasar hasil kunjungan tim dari BPKPK Kalbar ke Desa Jasa pada 19-21 Februari 2010. Dugaan eksploitasi batubara itu terjadi di Bukit Selantik Kelingkang, Desa Jasa,” tuturnya.

“Namun sampai saat ini belum ada kejelasan mengenai apakah benar dugaan aktivitas pertambangan tersebut karena kita juga masih menunggu hasil dari pengecekan yang dilakukan pemerintah pusat,” katanya.

Sumber : Antara




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia