Menhan Ingatkan Unsur Kesehatan Kemhan dan TNI Sikapi Perubahan Paradigma Ancaman

Rabu, 23 Mei 2012

b4a91e8968b938b15c2d60a0f5f142beJakarta, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengingatkan kepada seluruh jajaran unsur  kesehatan di lingkungan Kementerian Pertahanan dan TNI untuk menyikapi perubahan paradigma ancaman terhadap pertahanan negara.  Saat ini, ancaman tidak hanya militer tetapi ada yang jauh lebih besar lagi yaitu ancaman non militer, salah satunya di bidang kesehatan seperti ancaman menggunakan alat – alat kesehatan.

Hal tersebut disampaikan  Menhan saat memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Koordinasi Bidang Kesehatan (Rakorkes) Kemhan dan TNI Tahun Anggaran 2012, Selasa (22/5) di kantor Kemhan Jakarta.  Hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono yang berkesempatan memberikan keynote speech tentang “Kebijakan Implementasi Jaminan Kesehatan Bagi Prajurit TNI dan PNS Kemhan”.

Selain itu, hadir pula Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Sekjen Kemhan Mardya TNI Eris Herryanto, S.IP, M.A., Wakasal TNI Laksdya TNI Marsetio serta sejumlah pejabat di lingkungan Kemhan, Mabes TNI dan Angkatan. Sedangkan Rakorkes yang berlangsung selama dua hari diikuti oleh para peserta yang merupakan para pejabat unsur kesehatan di lingkungan Kemhan dan TNI serta instansi terkait lainnya.

Lebih lanjut Menhan menjelaskan, bahwa  saat ini ancaman terhadap pertahanan negara sudah berubah, tidak hanya ancaman militer tetapi juga ada ancaman non militer, aktornya juga bukan aktor negara tetapi bisa juga individu ataupun organisasi, selain itu ancaman tidak hanya dari luar tetapi  juga dari internal.

Menurut Menhan,  serangan terhadap bidang- bidang kesehatan yang merupakan salah satu bentuk dari ancaman non militer harus disadari penuh, sebagai contohnya ada ancaman menggunakan virus, nuklir biologi dan radiasi nuklir.

Selain terkait dengan perubahan paradigma ancaman, dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dan prajurit di daerah perbatasan, Menhan  juga berharap kepada jajaran unsur kesehatan Kemhan dan TNI untuk menindaklanjuti MoU antara Menhan dan Menkes yang telah ditandatangani pada tahun 2010.

MoU tersebut dalam lingkup pemanfaatan data geomedik, Sumber Daya Manusia,  sarana dan prasarana, material kesehatan serta ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dukungan dari Kemenkes terhadap bagaimana Kemhan dan TNI dapat mengelola kesehatan di daerah perbatasan.

Menurut Menhan,  daerah perbatasan sekarang ini paradigmanya sudah bukan lagi halaman belakang tetapi  daerah perbatasan adalah halaman depan  NKRI dan salah satu hal yang perlu  dikembangkan adalah masalah kesehatan. Oleh karena itu, kerjasama dengan Kemenkes melalui MoU tersebut perlu terus dikembangkan terutama kerjasama dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di daerah perbatasan.

Rakorkes Kemhan dan TNI TA 2012 diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan Kemhan. Rakorkes kali ini mengangkat tema “Peningkatan Sumber Daya Kesehatan dalam kerangka Sistem Kesehatan Pertahanan Negara sebagai Upaya Mewujudkan Pertahanan Negara yang Tangguh”.

Pada Kegiatan Rakorkes Kemhan dan TNI ini juga digelar pameran yang menampilkan kesehatan matra serta alat alat kesehatan.  Pameran tersebut diikuti 29 peserta stand terdiri dari RSPAD Gatot Subroto, Lakespra Suryanto, RSAL Dr. Mintoharjo, Ladokgi AL, Dokpol dan 22 Vendor Alat kesehatan. Pameran dibuka secara sembolis pengguntingan pita oleh Menko Kesra.

Sumber : DMC




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia