TIM EKSPEDISI KHATULISTIWA TIBA DI BERAU

Senin, 4 Juni 2012

Tanjung Redeb, Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 tiba di Kabupaten Berau Kalimantan Timur guna menyusuri wilayah Kalimantan bagian utara. “Sebelum masuk ke wilayah perairan Sungai Berau, sebelumnya tim ini telah lebih dulu melakukan penyisiran di wilayah Kecamatan Biduk-Biduk dan sekitarnya,” kata Komandan Tim Mayor Marinir Freddy Ardiansyah didampingi Komandan Pos AL Berau Letda Laut (P) Hartono Freddy, Sabtu.

Tim eksepedisi selama di Kabupaten Berau mengamati sejumlah titik perairan Kalimantan khususnya yang berbatasan dengan wilayah luar. Target tersisa, menurut dia, sudah mencapai lebih dari setengah perjalanan penyusuran pesisir Kalimantan yang ditargetkan yakni sepanjang 5.800 kilometer. “Saat ini sudah mencapai 4.100 kilometer sejak pertama kali kita mulai dari wilayah yang berbatasan dengan negara tetangga pada April lalu,” katanya.

Potensi Kalimantan sangat besar terdapat di wilayah perairan dan banyak yang berada di wilayah perairan yang juga berbatasan dengan perairan negara tetangga. Hal itu memiliki potensi pencurian hasil laut Indonesia. Sebanyak 17 orang yang tergabung dalam tim akan kembali melanjutkan perjalanannya ke wilayah Utara Kalimantan pada Minggu (3/6).

“Tim berencana melakukan pemantauan di pulau terluar Berau, yakni Pulau Maratua dan Pulau Derawan untuk melihat kondisi keamanan dan kenyamanan masyarakat sekitar. Diketahui wilayah itu merupakan wilayah terluar dengan potensi perairan yang sangat besar,” ujarnya.

Makna lain yang ditujukan pada ekspedisi tersebut, yakni merangsang rasa partriotisme dalam kecintaan Tanah Air dan mengenal lebih dekat wilayah NKRI. Sebelumnya juga pernah dilakukan pengecekan titik Koordinat Perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. “Saat ini kita akan melakukan penyisiran di daerah perairan Indonesia khususnya di Perairan Berau yang merupakan perairan perbatasan dengan tetangga sebelah,” kata Freddy.

Dengan luasnya wilayah perairan terutama Berau, kembali diingatkan perlunya melakukan peningkatan sistem pengawasan melalui patroli gabungan serta melibatkan seluruh komponen masyarakat dan lintas instansi. “Perlu adanya kenyamanan dan kemanan bagi warga negara Indonesia khusus di perairan seperti nelayan untuk melakukan aktivitasnya, juga dengan adanya Pos AL di Berau kami yakin dapat membantu melakukan pengawasan tersebut, juga kepada masyarakat Berau sendiri untuk ikut menjaga kedaulatan NKRI,” tegasnya.

Tim ekspedisi yang bergerak kali ini merupakan yang kedua kalinya dilaksanakan. Sebelumnya tahun 2011 juga telah dilakukan ekspedisi serupa oleh TNI Angkatan Darat (AD).Dari hasil ekspedisi tersebut akan dijurnalkan dalam bentuk buku yang memuat seluruh hasil peninjauan dan berbagai potensi yang dimiliki Indonesia di Pulau kalimantan.

Sumber :  Antara




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia