PENGAMANAN PULAU TERLUAR BUTUH DUKUNGAN MASYARAKAT

Kamis, 14 Juni 2012

Kupang,  Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) VII Laksma (TNI) Karma Suta mengatakan, pengamanan pulau-pulau terluar di sekitar perairan Nusa Tenggara Timur, butuh partisipasi semua komponen masyarakat.

“Ini sudah amanah dan didukung oleh UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI bahwa tugas Yurisdiksi Kedaualtan NKRI, TNI AL seperti tersirat dalam pasal 7 dan pasal 9, harus melibatkan atau selalu melakukan koordinasi lintas sektor, termasuk melihat partisipasi rakyat yang dilindungi,” katanya di Kupang, Rabu.

Ia mengatakan hal itu dalam “talk show” tentang Pengamanan Pulau-pulau Terluar Dalam Program Pengamanan Wilayah Perairan dengan Negara Tetangga, seperti Timor Leste.”Rata-rata provinsi kepulauan hampir semuanya berada pada wilayah/kawasan perbatasan negara yang memiliki pulau kecil terluar,” katanya.

Karakterisktik tersebut telah berdampak pada jangkauan pelayan terhadap masyarakat yang demikian luas dan tersebar pada sejumlah pulau.Seperti Pulau Ndana di Rote Ndao, Pulau Ndana di Sabu Raijua, Pulau Batek di Timor dan lainnya yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.Pulau-pulau ini memang belum didiami, tetapi memiliki sumber daya alam yang potensial, sehingga di sana ditempatkan personel TNI.

Tetapi keberadaan Angkatan Laut, tidak hanya untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI, namun juga menjaga kehormatan bangsa, melindungi dan mengamankan sumber daya alam yang terjandung di dalamnya serta mampu memberikan jaminan keamanan di laut bagi penggunanya.”Dalam konteks sumber daya alam perairan, NTT dan sekitarnya kaya akan sumber daya alam yang sangat besar, terutama di sektor perikanan dan wisata kebaharian,” katanya.

Ia mengatakan, dalam pengelolaan sumber daya itu dibutuhkan jaminan keamanan yang memadai, apalagi posisi Lanal Maumere sangat strategis dalam memberikan dukungan logistik operasional unsur-unsur TNI Angkatan Laut yang beroperasi di Laut Sawu, Laut Banda dan laut Flores yang merupakan lintasan Arung Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) III, serta berbatasan langsung dengan Republik Democratic Timor Leste (RDTL).

Selain itu, kata dia, Lanal Maumere mempunyai unggulan wisata berupa hewan purba Komodo yang sudah ditetapkan Yayasan “New Seven Wonder” sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia pada Mei 2012, sehingga TNI AL Lanal Maumere harus ikut mengamankan binatang raksasa itu.”Termasuk harus menjaga dan melestarikan taman konservasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah dengan bekerja sama dan berkoordiansi dengan instansi pemerintah terkait lainnya,” katanya.

Sumber :  Antara




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia