PERWIRA DITUNTUT PEKA TERHADAP PERUBAHAN

Jumat, 15 Juni 2012

78078b607380a19b17031e021c0cbcac (1)Yogyakarta,  Perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara dituntut peka terhadap perubahan situasi dunia serta perkembangan teknologi sistem senjata dan taktik perang udara, kata Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat.”Hal itu penting untuk mengantisipasi setiap hal yang terjadi akibat perubahan tersebut,” katanya pada upacara penutupan pendidikan dan penyumpahan prajurit karbol Akademi Angkatan Udara (AAU) di Lapangan Dirgantara AAU Yogyakarta, Kamis.

Oleh karena itu, menurut dia, tuntutan terhadap peningkatan kualitas personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) menjadi suatu keniscayaan, baik pada saat ini maupun masa datang.”Jika akhir pendidikan itu digunakan sebagai titik tolak untuk melangkah ke depan, para karbol perlu menyadari apa yang telah dicapai saat ini baru berupa modal awal untuk penugasan sebagai perwira, yang masih harus ditingkatkan secara terencana, bertahap, dan berlanjut,” ujarnya.

Untuk itu, menurut dia, dalam setiap langkah ke depan para karbol terlebih dulu perlu selalu melakukan introspeksi dan perbaikan kemampuan secara terus menerus. Hal itu bertujuan agar selalu mendapat kemajuan pada setiap fase penugasan yang dilewati.”Saya percaya para karbol akan memperoleh keberhasilan dalam karir jika melaksanakan hal itu dalam kehidupan setelah menyelesaikan pendidikan di AAU selama empat tahun,” tukas Imam.

Ia mengatakan, keberadaan perwira TNI AU pada hakikatnya sangat erat kaitannya dengan karakteristik medan tugas dan kondisi lingkungan yang dihadapi, yakni ruang dirgantara di mana unsur kecepatan, mobilitas, fleksibilitas, dan daya reaksi yang tinggi merupakan ciri khas yang menonjol.

“Kekuatan TNI AU akan menjadi semakin besar dan kuat dengan datangnya berbagai alat utama sistem persenjataan (alutsista) baru, khususnya pesawat tempur, latih, angkut, dan helikopter selain senjata baru lainnya,” ujarnya.Untuk itu, TNI AU membutuhkan penerbang selain korps lain untuk mengawaki berbagai alutsista baru tersebut. Para karbol sebagai generasi muda TNI AU yang akan mengoperasikan alutsista baru itu.

“Oleh karena itu, para karbol harus menyiapkan diri agar dapat bergabung di sekolah penerbang dan lainnya untuk mendukung operasionalisasi alutsista baru tersebut,” kata Imam.Upacara penutupan pendidikan dan penyumpahan prajurit karbol AAU itu diikuti 124 karbol tingkat IV masukan 2008.

Sumber  :   Antara




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia