KERUKUNAN UMAT BERAGAMA PERLU DIGELORAKAN KEMBALI

Rabu, 20 Juni 2012

f8beca3df211d8c643f1f015669e148fSemarang,  Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Ir. Mulhim Asyrof mengatakan, kerukunan umat beragama yang sempat mulai redup perlu digelorkan kembali untuk mempertebal nasionalisme setiap warga bangsa.

Hal tersebut dikatakan Pangdam IV/Diponegoro saat memberikan sambutan pada Forum Kerukunan Umat Beragama Jawa Tengah di Lapangan Simpang Lima Semarang, Senin malam, yang antara lain juga dihadiri Kapolda Jateng Irjen Pol Didiek Sutomo Triwidodo.

Ia mengatakan, orientasi kepada sistem nilai, norma, dan kepentingan nasional itu hanya dapat dicapai bila seluruh komponen bangsa menyatukan pandangannya dalam satu perspektif tentang kerukunan umat beragama.Hanya dengan satu cara pandang tersebut, kata dia, persatuan dan kesatuan bangsa, serta kerukunan umat dapat diwujudkan di seluruh wilayah Jawa Tengah.

Pada kesempatan itu Pangdam menyampaikan beberapa perhatian menyangkut kerukunan umat bergama di Jateng, yaitu pertama adanya rasa ikatan yang kuat dalam satu kesatuan dan kebersamaan di antara sesama anggota masyarakat tanpa membedakan suku, agama, ras, maupun golongan.

Kedua, kata dia, saling membantu antara sesama komponen bangsa demi mencapai tujuan dan cita-cita bersama. Ketiga, tidak membangun primordialisme dan eksklusifisme karena hanya akan merusak persatuan.
Keempat, kata dia, membengun kebersamaan dengan semboyan bahwa suka duka anggota masyarakat adalah suka duka seluruh bangsa dan negara. Kelima, mampu mengembangkan sikap untuk berpikir dan berperilaku positif dimanapun berada.

Keenam, katanya, senantiasa berfikir jauh ke depan, membuat gagasan demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.Ia berharap, kegiatan yang sangat bermanfaat itu dapat dijadikan sebagai kegiatan rutin dan diselenggarakan secara periodik karena mampu menghibur masyarakat sekaligus wahana untuk mewujudkan harmonisasi seluruh komponen masyarakat Jateng.

Kegiatan tersebut diisi dengan beberapa hiburan seperti kesenian barongsai, tari pendet, tari seribu tangan, dan paduan suara.

Sumber :  Antara




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia