INDONESIA-CHINA WAJIB JAGA STABILITAS KAWASAN

Rabu, 4 Juli 2012

31134cd2179f8e5d6639f32486723b5cJinan,  Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, Indonesia dan China memiliki kewajiban untuk menjaga stabilitas keamanan kawasan dan perdamaian dunia, sebagai bagian dari komunitas dunia.
“Sebagai bagian dari komunitas dunia Indonesia dan China, termasuk militer kedua negara memiliki kewajiban untuk menjalin kerja sama dalam menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan,” katanya, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya di Jinan, Shandong, China, Selasa.

Panglima TNI menyampaikan hal itu dalam pembukaan Latihan Bersama Kopassus dengan Komando Pasukan Khusus Angkatan Bersenjata China (People’s Liberation Army/PLA) dengan sandi ‘Knife Sharp 2012’.

Panglima TNI Agus Suhartono mengemukakan, kedua pihak, khususnya militer kedua negara harus bekerja sama membangun kesamaan persepsi untuk menghadapi perkembangan lingkungan strategis regional dan internasional, utamanya menghadapi ancaman asimetris seperti terorisme dan kejahatn lintas negara yang merugikan negara-negara di kawasan.

“Kerja sama kedua militer juga diperlukan untuk membangun kapasitas pertahanan dan militer dalam kerangka kerja sama yang saling menguntungkan untuk menjaga keamanan dan perdamaian di kawasan. Dalam kaitan itu Indonesia dan China yang merupakan bagian dari komunitas dunia memiliki kewajiban internasional untuk menjaga stabilitas kawasan,” katanya.

Agus mengatakan kewajiabn internasional untuk menjaga stabilitas kawasan tidak saja merupakan kewajiban sebagai bagian dari warga dunia tetapi juga merupakan amanat dari konstitusi untuk menjaga perdamaian dunia.

“Dalam konteks kekinian mewujudkan perdamaian dunia tidak semata dilakukan dengan menjadi pasukan perdamaian PBB tetapi mencakup pula upaya bilateral dan multilateral untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan, khususnya Asia dimana Indonesia dan China berada didalamnya,” tuturnya.

Panglima TNI menekankan, setiap negara, setiap militer negara di dunia harus bekerja sama untuk melawan berbagai ancaman, termasuk terorisme. “Perlu kerja sama internasional untuk mengatasi berbagai ancaman khususnya terorisme,” katanya.

Latihan bersama Kopassus dan Komando Pasukan PLA yang berlangsung hingga Minggu (15/7) merupakan yang kedua kali. Latihan pertama dilakukan di Pusat Pendidikan Kopassus Batujajar, Jawa Barat.

Kegiatan yang melibatkan 144 personel dari kedua komando pasukan itu dilaksanakan di Pangkalan Latihan Terpadu Kodam Jinan.Pembukaan latihan bersama oleh Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya dan Kasdam Jinan Mayjen Qiuxing itu diisi pula dengan pameran statis persenjatan dari masing-masing pasukan khusus dan demo pembebasan sandera.

Sumber   :    Antara
Gambar   :    AntaraNews.com




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia