KERJASAMA TNI DAN TDRM DI PERBATASAN BERLANGSUNG BAIK

Senin, 16 Juli 2012

Nunukan, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad), Letjen TNI Budiman menegaskan, kerjasama penjagaan wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur antara TNI dengan Tentara Diraja Malaysia (TDRM) nampak cukup baik.

“Saya rasa perbatasan kita dijaga oleh TNI AD bersama dengan TNI AL dan TNI AU serta Tentara Darat Malaysia cukup bagus,” katanya pada saat mengunjungi Komando Taktis (Kotis) Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Malaysia di Nunukan, Kamis.

Sesuai hasil pengamatannya ketika mengunjungi Pos Penjaga Perbatasan Gabungan Satgas Pamtas dengan TDRM, dia mengatakan mekanisme pengamanan yang dilakukan sesuai harapan bersama kedua negara.Dalam hal ini, segala bentuk dan sistem pengamanan terukur dengan baik dan terkendali.

Soal keluhan kekurangan yang dialami anggota TNI yang menjaga perbatasan di Kabupaten Nunukan, Budiman menyatakan tidak ada masalah dan tidak pernah mendapatkan laporan mengenai kekurangan tersebut.Terkait kekurangan dan kebutuhan prajurit TNI penjaga perbatasan sudah disampaikan Komandan Satgas Pamtas, Mayor Inf Joko Maryanto. Dan TNI AD akan berusaha memenuhi kekurangan itu pada masa yang akan datang.

“Tadi saya sudah tanyakan kepada anggota TNI penjaga perbatasan, tidak ada keluhan,” ujarnya.Menyangkut kekurangan fasilitas seperti kendaraan roda empat untuk angkutan darat yang dianggap masih kurang, Wakasad mengatakan telah diberikan oleh Mabes TNI.

Kemudian angkutan air seperti speed boat, Budiman menambahkan akan berusaha menyiapkan apapun kekurangan yang dialami anggota TNI khusus yang menjaga perbatasan Indonesia-Malaysia.Sehubungan dengan besarnya kekuatan anggota TNI AD dan keluarganya di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan yang mencapai sekitar 5000-an, Markas Besar TNI AD berencana membangun rumah sakit TNI.

Rencana ini masih dalam tahap pengusulan anggarannya ke pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).Adanya rencana tersebut, Budiman menambahkan, masih membutuhkan kajian-kajian dan pertimbangan yang matang bagi TNI AD pada masa yang akan datang.

“Apabila ada rencana membangun sesuatu mesti memperhatikan kekuatan anggaran dan kekuatan anggota TNI di wilayah itu,” katanya.Dijelaskan, kekuatan anggota TNI yang bertugas di Kabupaten Nunukan, yang terdiri dari satu batalyon Satgas Pamtas dan satu Kodim jumlah personilnya 1500 sampai 2000 orang.

“Jadi diperkirakan kekuatan anggota TNI dan keluarganya yang berada di sini (Nunukan) mencapai 5000-an orang,” tambahnya.Jumlah anggota TNI AD di Kabupaten Nunukan saat ini, memang menjadi pertimbangan dan pemikiran bagi TNI AD, tutupnya.

Sumber  :  Antara




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia