Menhan RDTL : Situasi Wilayah Perbatasan RI – Timor Leste Relatif Aman

Selasa, 5 Mei 2015

101215Jakarta, Menteri Pertahanan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) mengatakan situasi di perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste selama ini tidak bermasalah dan relatif aman. Disamping itu pasukan penjagaan perbatasan RI-RDTL yang dilaksanakan Pasukan TNI dan Angkatan Bersenjata RDTL juga berjalan dengan lancar dan baik. “Mereka yang bertugas di tapal batas bekerjasama cukup baik” Ungkap Menhan.

Demikian diungkapkan Menteri Pertahanan RDTL, DR. Cirilo Cristovao saat berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan Menhan RI, Ryamizard Ryacudu, Senin (4/05) di Kantor Kemhan RI, Jakarta

Menhan Cirilo Cristovao menjelaskan walaupun terjadi Cross Border ataupun terdapat pelanggaran perbatasan masalahnya masih dalam skala kecil. Menurut dirinya hal itu bisa cepat diselesaikan dengan cara berdialog.

Ditambahkan Menhan Cirilo Cristovao, saat ini Pemerintah RDTL telah menyediakan Border Pass yang digunakan bagi pelintas batas atau masyarakat setempat yang ingin melewati daerah perbatasan dalam radius tertentu. “Kalo ingin ketemu keluarga yang terpisah perbatasan untuk bertemu kangen-kangenan bisa menggunakan Border Pass” Ungkap Menhan RDTL.

Diluar permasalahan itu semua, Menhan DR. Cirilo Cristovao lebih mengkhawatirkan terjadinya masalah peredaran narkoba dan jaringan teroris melalui jalur perbatasan. Ancaman narkoba dan teroris sangat sering berjalan seiringan. Oleh karena itu dirinya menilai kerjasama bidang pengamanan perbatasan yang dilakukan kedua negara agar lebih diintensifkan.

Terkait pencegahan, Menhan Cirilo Cristovao menyampaikan sebagai negara yang baru merdeka tengah berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah bahaya peredaran narkoba dengan cara menangkap kurir-kurir yang membawa narkoba dari wilayah Kolombia yang masuk ke Timor Leste.

Dari sisi lain, Timor Leste juga memiliki hubungan kerjasama pemberantasan narkoba yang erat antara aparat Kepolisian Timor Leste dengan Badan Narkotika Nasional (BNN). Kedua institusi tersebut selalu melakukan penukaran informasi penting dalam hal pendeteksian jaringan kurir narkoba di kedua negara.

Menanggapi masalah keamanan di daerah perbatasan, Menhan Ryamizard Ryacudu mengatakan dapat berbentuk aksi teroris, perdagangan narkoba, dan perdagangan manusia yang sudah mendunia. Khusus ancaman narkoba dan teroris yang mana merupakan ancaman bagi bangsa dan dunia maka Menhan Ryamizard Ryacudu menghimbau negara-negara lain harus menyikapinya lebih waspada.

Sementara itu tentang masalah pelanggar lintas batas yang dilakukan oleh masyarakat setempat, Menhan Ryamizard Ryacudu menganggap hal tersebut bisa dimaklumi, karena tidak bermaksud apa-apa. Hal ini didasari oleh sebagian besar dari rakyat setempat tersebut memiliki hubungan saudara dan keluarga yang terpisah wilayah, sehingga saat ingin bertemu mereka melintasi perbatasan tanpa disadari.

“Dikawasan damai negara-negara ASEAN sepakat tidak akan melakukan hal-hal kekerasan senjata jika terdapat perselisihan dan lebih diutamakan menempuh jalan dialog. Untuk itu masalah perbatasan cukup diselesaikan dengan damai dan tidak perlu di besar-besarkan”. Kata Menhan Ryamizard Rayucud.

Seperti diketahui, kedua negara telah melaksanakan beberapa kerjasama pertahanan, diantaranya pelatihan bersama antara TNI dan Angkatan Bersenjata RDTL. Dengan adanya kunjungan Menhan Cirilo Cristovao diharapkan kedepannya kerjasama bidang pertahanan kedua negara akan bisa lebih ditingkatkan lagi.

 

Sumber : DMC




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia