SAAB Kembangkan Konsep Triple Helix dengan UNHAN Indonesia

Selasa, 30 Juni 2015

1012152Jakarta,Sesuai dengan visi Universitas Pertahanan (UNHAN) Indonesia menjadi institusi pendidikan tinggi pertahanan terdepan yang berstandar kelas dunia (world class university), UNHAN berkerjasama dan berkolaborasi dengan perusahaan SAAB Technologies asal Swedia mengembangkan konteks Triple Helix yaitu institusi pendidikan, industri dan pertahanan.

Head of SAAB Indonesia Peter Carlqvist dalam press conference yang digelar bersama dengan Rektor UNHAN di Kemhan, Senin (29/6), menjelaskan bahwa di Swedia ada sebuah aliansi yang kuat antara institusi pendidikan, industri dan pihak pemerintah yang dinamakan Triple Helix. Ini adalah sebuah bentuk kerja sama yang sangat sukses menurut pengalaman Swedia dan SAAB dengan harapan dapat membagi filosofi ini Indonesia. Pengembangan pesat dari kapabilitas baru yang selalu memenuhi permintaan pasar tidak akan terjadi tanpa kerja sama dengan institusi pendidikan, industri dan pihak pemerintah.

Kolaborasi dalam membangun kerjasama antara Indonesia dan Swedia yang difokuskan dalam Triple Helix yaitu akademis, industri dan pemerintah, serta melakukan pertukaran antar universitas dan membagi pengetahuan berteknologi tinggi dari SAAB kepada dosen/mahasiswa UNHAN dituangkan dalam Letter of Intent (LoI). LoI tersebut ditandatangani Rektor UNHAN Laksdya TNI Dr. Desi Albert Mamahit, M.Sc  dan Chief Technology Officer Mr. Pontus De Laval di Stockholm Swedia pada tanggal 17 Juni 2015.

Adapun ruang lingkup LoI ini mencakup beberapa bidang yang ada di fakultas dan program studi UNHAN yaitu bidang Strategi Pertahanan, Manajemen Pertahanan, Teknologi Pertahanan dan Ekonomi Pertahanan. Sedangkan kegiatan kerja sama yang dilaksanakan yaitu pertama, pendidikan singkat bagi dosen dan staf maupun kuliah umum bagi mahasiswa UNHAN. Kedua adalah penyelenggaraan konferensi, seminar, kuliah pendek dan diskusi serta yang ketiga adalah penelitian bersama dan kegiatan akademik lainnya.

Dalam programnya pada tahun 2016, UNHAN akan membentuk Program Studi Teknologi Pertahanan dimana program ini akan menjadi pilot project penerapan kerja  sama antara UNHAN dan SAAB Technologies. Kegiatan kerja sama ini akan ditindaklanjuti secara aktif melalui pembicaraan tentang prosedur teknis di lapangan.

Dengan telah ditandatanganinya LoI ini, merupakan suatu bukti keseriusan UNHAN untuk meningkatkan perannya guna memberikan kontribusi penyiapan SDM yang handal bagi kemandirian industri pertahanan dalam rangka meningkatkan kemampuan pertahanan Indonesia menuju kemakmuran bangsa.

 

Sumber : DMC




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia