Menhan Cek Sarana dan Prasarana Pertahanan Negara di Natuna

Jumat, 18 September 2015

101215Natuna,  Menteri Pertahanan Raymizard Ryacudu sejak menjabat sebagai Menhan pada Kabinet Kerja, telah mengunjungi beberapa pulau terluar dan terdepan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beberapa pulau terluar dan terdepan yang  sudah dikunjungi Menhan tersebut diantaranya Pulau Rondo, Pulau Nipa dan Pulau Sebatik. Kali ini, giliran Pulau Natuna yang merupakan pulau terluar paling utara NKRI di wilayah Provinsi Kepulauan Riau dikunjungi oleh Menhan, Selasa (15/9).

Kunjungan yang dilakukan selama dua hari ini dimaksudkan untuk meninjau dan melihat melihat secara langsung bagaimana kondisi Pulau Natuna terutama sarana dan prasarana pertahanan negara yang nantinya sebagai bahan dalam membuat kebijakan pertahanan negara khususnya di wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar.

Kedatangan Menhan di Natuna disambut oleh Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewyk Pusung, Bupati Natuna Ilyas Sabli dan jajaran Muspida Kabupaten Natuna. Dalam kunjungan ini, Menhan yang didampingi Irjen Kemhan Marsdya TNI  Ismono Wijayanto dan beberapa pejabat Kemhan serta Mabes TNI dan Mabes Angkatan, meninjau beberapa sarana dan prasana pertahanan antara lain fasilitas Pangkalan Udara TNI AU Ranai, Pangkalan TNI AL Ranai, Komando Distrik Militer (Kodim) 0318/Natuna dan meninjau Batalyon Infanteri 134/TS.

Bupati Natuna yang menyambut kedatangan Menhan dan rombongan menyampaikan bahwa masyarakat Natuna merasa tersanjung dan senang hati karena Menhan berkesempatan menyempatkan diri mengunjungi Natuna walaupun letaknya jauh berada ada di ujung utara.

“Kami senang bapak kunjungi, dengan kunjungan ini masyarakat Natuna merasa bahwa Pemeirntah Pusat sangat memperhatikan kondisi Natuna yang saat ini yang berbenah, sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan dimana disegala bidang”, ungkapnya.

Lebih lanjut Bupati Natuna menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna bersama dengan unsur masyarakat dan DPRD senantiasa mengejar ketertinggalan pembangunan dari kabupaten-kabupaten yang lainnya. Natuna yang saat ini sudah berusia kurang lebih 18 tahun yang mana dibentuk pada tahun 1999. Hingga saat ini memang masih banyak hal – hal yang perlu disempurnakan yang perlu dibangun.

Kabupaten Natuna terdiri dari 12 kecamatan ada 70 Desa dan 6 kelurahan yang menyebar di seratus 154 Pulau yang ada di Kabupaten Natuna, diantara 154 pulau itu hanya 27 pulau yang berpenghuni yang lainnya masih kosong. Dengan laut yang terbentang bahwa  perbandingannya 97,5 persen lautan selebihnya daratan.

Dikatakannya, dalam kegiatan pembangunan, Pemda Kabupaten Natuna selalu bekerjasama dan berkoordinasi dengan baik bersama seluruh unsur pimpinan daerah terutama pihak TNI AU, Kodim, Polres dan jajaran lainnya. “Kami dengan suasana akur, akrab dan penuh kebersamaan dengan situasi cukup nyaman, aman dan damai dalam hal keamanan kami bersama selalu menjaga masyarakat dengan penuh kebersamaan dan keakraban”, jelasnya.

Dalam rangkaian kunjungannya ke Natuna, Rabu (16/9) Menhan juga meninjau Pos Pengamanan Perbatasan dan Pulau Terluar di Pulau Sekatung.  Menhan berkesempatan memberikan pengarahan kepada para Prajurit TNI yang sedang melaksanakan tugas pengamanan perbatasan dari Brigade Marinir 8 Brandan Medan dan Yonif 134 Reader Batam. Selain itu, Menhan juga berdialog dengan Camat Pulau Laut beserta jajaran jajaran Muspida serta masyakarat Pulau Laut yang bersebelahan dengan Pulau Sekatung.

Secara geografis Pulau Sekatung berbatasan dengan Vietnam. Pulau Sekatung merupakan pulau terluar tidak berpenghuni yang berada di bagian utara Kepulauan Natuna, Pulau Sekatung berada di sebelah utara Pulau Laut dan termasuk dalam 12 pulau terluar yang memerlukan penanganan khusus.

Sumber : DMC




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia