Bahasa Arab di Zaman sekarang

Senin, 25 Februari 2013

arab saudiPentingnya Bahasa Arab tidak bisa dianggap remeh di dunia modern. Ini adalah bahasa resmi dari lebih dari 20 negara dan ada sekitar 300 juta penutur bahasa Arab di seluruh dunia. Sebagian besar pembicara Arab terkonsentrasi di Timur Tengah. Bahasa Arab semakin penting sebagai akibat dari penyebaran Islam di   abad ke 7 dan 8. Selama periode ini bahasa Arab datang ke dalam kontak dengan bahasa-bahasa Eropa dan diperkaya mereka. Meskipun perubahan kecil terjadi dalam bahasa Arab selama abad terakhir, itu bisa disempurnakan dengan kata-kata baru dan istilah teknologi di abad terakhir.

Bahasa Arab telah berkontribusi sangat besar terhadap kemajuan ilmu pengetahuan, kedokteran, dan filsafat. Pengetahuan berharga dari, budaya Yunani Romawi, Bizantium dan dipelihara untuk dunia melalui perpustakaan Arab. Arab juga telah membuat kontribusi yang signifikan dalam sastra, matematika, navigasi, astrologi, dan arsitektur. Pengetahuan bahasa Arab akan membantu kita untuk menjelajahi tubuh besar pengetahuan dalam bentuk aslinya.

Di zaman sekarang ini, bahasa Arab sangat penting karena signifikansi ekonomi dari negara produsen minyak Arab dalam skenario global. Belajar bahasa Arab dapat membuka pintu untuk pekerjaan di industri minyak dan perjalanan. Mengetahui bahasa Arab dapat membantu kita menemukan karir di berbagai bidang seperti jurnalistik, bisnis dan industri, pendidikan, keuangan dan perbankan, terjemahan dan interpretasi, konsultasi, layanan asing dan intelijen dll

Dr Muhbib Abdul Wahab Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN menjelaskan, di era globalisasi, “bahasa Arab tetap eksis, bahkan cenderung mengalami perkembangan signifikan di negara-negara non-Arab. Karena itu, potensi pengembangan bahasa Arab dalam berbagai bidang kehidupan baik sosial, politik, bisnis, dan budaya, tetap besar dan terbuka lebar “.

Pencitraan atau stigma bahasa Arab sebagai bahasa yang sulit dan rumit dipelajari tidaklah sepenuhnya benar. Buktinya, banyak orang non-Arab dan sarjana non-muslim yang menekuninya. Mengapa? sebab bahasa Arab dianggap menarik dan sangat penting sebagai instrumen studi Islam maupun orientalis.

Setidaknya ada empat orientasi belajar bahasa Arab di era global ini.

Pertama, orientasi religius, yaitu belajar bahsa Arab untuk tujuan memahami dan memahamkan ajaran Islam. Karena pokok atau dasar dari ajaran Islam adalah Al Qur an dan Al Hadis yang kedua kitab tersebut berbahasa Arab Orientasi ini dapat berupa belajar keterampilan presentatif.

Kedua, orientasi akademik ilmiah, yaitu belajar bahasa Arab untuk tujuan memahami ilmu dan keterampilan bahasa yang berasal dari bahasa Arab.

Ketiga, orientasi profesional yaitu belajar bahasa Arab untuk keterampilan profesi, praktis atau pragmatis.

Keempat, orientasi ideologis dan ekonomis, yaitu belajar bahasa Arab untuk memahami dan menggunakan bahasa Arab sebagai media untuk kepentingan orientalisme atau hegemoni sosial, politik, dan ekonomi.

“Jika kita pandai berbahasa baik secara lisan maupun tulis, pekerjaan itu akan lebih mudah didapat. Oleh karena itu, pelajarilah ilmu secara komprehensif dan jangan pernah berputus asa. Sesulit apapun bahasa itu kalau ditekuni dan sungguh-sungguh Insya Allah kita akan mendapatkannya dengan baik.”

Seorang Dosen Bahasa Arab dari Mesir yang bernama Abdel Azeem menjelaskan, bahwa bahasa Arab merupakan kunci utama untuk mengetahui pengetahuan dan kebudayaan Islam. Tanpa bahasa Arab ilmu pengetahuan dan literatur Arab sulit untuk dipahami.

Ia menambahkan, selain sebagai bahasa Agama, bahasa Arab merupakan bahasa pemersatu berbagai suku bangsa pada masa jahiliyyah hingga saat ini. “Bahkan bahasa Arab juga  sudah menjadi bahasa internasional, “yang dipakai sebagai bahasa kumunikasi di Perserikatan Bangsa Bangsa.  Bahasa Arab bukanlah milik bangsa Arab atau umat Islam saja, tapi milik seluruh umat. Hal ini dapat dilihat dari penggunaanya dalam shalat dan komunikasi antar bangsa. Orientasi belajar bahasa Arab itu banyak tinggal memilih di mana bidang dan kemampuan yang dimiliki.

Kontributor : Drs. Dimni Khatib




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia