Proyek Pesawat Tempur KFX/IFX Indonesia Korea

Senin, 2 Mei 2016

Proyek pengembangan pesawat tempur canggih generasi 4.5 yang dinamai KFX/IFX yang dijalankan Korea Selatan dan Indonesia sudah resmi dimulai beberapa bulan ini. Indonesia yang menanggung 20% dana pengembangan pun sudah mempersiapkan infrastruktur dan sumber daya manusia untuk mendukung suksesnya proyek terbesar militer Indonesia ini. Lalu apa saja yang sudah dipersiapkan oleh Indonesia?

Hal pertama yang sudah dipersiapkan oleh pemerintah Indonesia adalah dengan membangun fasilitas untuk mendukung proyek ini kedepannya. Fasilitas yang sedang berjalan dibangun adalah hangar khusus untuk fasilitas hanggar composing, hanggar titanium, hanggar produksi, dan hanggar perakitan akhir pesawat tempur ini di Bandung, Jawa Barat. Hangar khusus ini berada di kawasan PT Dirgantara Indonesia, sudah hampir selesai dibangun.

Didalam fasilitas khusus untuk proyek KFX/IFX ini nantinya akan digunakan oleh pihak Indonesia untuk keperluan proyek ini. Indonesia sendiri dikabarkan akan mendapat bagian untuk membuat sejumlah komponen penting pesawat tempur canggih ini. Diantaranya adalah komponen bagian sayap, ekor dan komponen penguat sayap pesawat tempur ini.

Selain itu dikabarkan pula didalam fasilitas ini nantinya juga akan dibangun salah satu prototype pesawat tempur IFX yang akan menjadi bagian Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa dalam proyek KFX/IFX ini nantinya akan dibangun 6 prototipe pesawat tempur yang akan menjalani serangkaian uji terbang. Satu dari 6 prototipe ini akan menjadi milik Indonesia. Selain 6 prototipe itu, aka nada 2 prototipe lainnya yang akan dibangun yang tidak akan di uji terbang namun akan menjalani serangkaian uji struktur pesawat. Prototipe pesawat tempur KFX/IFX yang akan di produksi di Indonesia adalah prototype yang kelima, dan akan menjadi pesawat uji terbang yang dilakukan sepenuhnya di Indonesia.

Design KFX/IFX C-103 Conventional Wing Dual EngineDesign KFX/IFX C-103 Conventional Wing Dual Engine

Tidak hanya bersiap diri dari segi infrastruktur, Indonesia juga sudah mulai mempersiapkan sumber saya manusia sejak beberapa tahun lalu untuk mendukung proyek pengembangan pesawat tempur modern ini. Pemerintah Indonesia dan PT Dirgantara Indonesia dikabarkan telah mempersiapkan sekitar 200 sampai 300 orang tenaga ahli untuk dilibatkan dalam mega proyek militer Indonesia ini. Namun jumlah tenaga ahli yang banyak ini akan datang ke Korea Selatan secara bertahap selama 10 tahun kedepan. Namun ada juga tenaga ahli yang akan terlibat selama 10 tahun sejak awal.

Sebagian dari antara tenaga ahli dari Indonesia ini sendiri akan disekolahkan terlebih dahulu keluar negeri terutama ke Negara Eropa untuk mempertajam ilmunya, sebelum terlibat langsung dalam proyek ini. Tambahan ilmu yang mereka dapatkan dari Negara Eropa ini diharapkan akan menjadi tambahan nilai positif untuk pengembangan pesawat tempur Indonesia dimasa mendatang ini.

Jumlah tenaga ahli Indonesia yang terlibat dalam fase kedua yang disebut dengan fase Engineering and Manufaturing Development (EMD) ini jauh lebih banyak dari fase pertama (Technical Development Fase) yang hanya berjumlah 52 orang ketika itu. Fase pertama (Technical Development Fase) sendiri berlangsung selama 18 bulan dari tahun 2011 sampai 2012 yang lalu. Sedangkan fase kedua (EMD) ini akan berlangsung selama 10 tahun dengan melibatkan 200-300 tenaga ahli Indonesia.

Tidak hanya tenaga ahli kedirgantaraan saja, pihak militer Indonesia juga sudah mempersiapkan beberapa orang pilot dari TNI Angkatan Udara sebagai pilot uji pesawat tempur ini nantinya. Dikabarkan saat ini sudah dipersiapkan 5 orang pilot uji untuk pesawat tempur KFX/IFX ini nantinya. Kelima orang pilot ini dikabarkan sudah memiliki kualifikasi dan jam terbang cukup dengan pesawat latih KT-1B Wongbee dan T-50i Golden Eagle.

Tidak hanya sampai disitu saja, kelima calon pilot uji pesawat tempur KFX/IFX ini juga sudah diskolahkan secara khusus di S1 Teknik Penerbangan – Institute Teknologi Bandung (ITB). Hal ini dilakukan agar kelima calon pilot uji tersebut juga dibekali dengan ilmu penerbangan yang memadai selain kemampuan sebagai pilot pesawat tempur.

Persiapan yang sudah cukup banyak ini diharapkan akan menjadi sebuah langkah untuk menyukseskan proyek pengembangan pesawat tempur KFX/IFX yang dimasa mendatang diharapkan menjadi tumpuan alutsista TNI khususnya untuk pesawat tempur Indonesia dimasa mendatang. Meski pesawat tempur ini bukanlah murni pesawat tempur buatan Indonesia, namun Indonesia berharap banyak akan kesuksesan proyek ini.

Namun tentu saja segala persiapan tersebut belum menjadi jaminan bahwa proyek ini akan berjalan mulus dan lancar. Tentu saja akan banyak hambatan dan kendala yang masih akan dihadapi, namun setidaknya segala persiapan yang sudah dilaksanakan ini menjadi langkah awal yang baik. Sukses tidaknya mega proyek militer Indonesia ini belum bisa kita pastikan dan hanya waktu yang akan bisa menjawab.

sumber: alutsista.net




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia