Menhan: Penyanyi Ditanya Pancasila Saja Gak tahu, Bagaimana Melaksanakan

Selasa, 3 Mei 2016

Cianjur – Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu melanjutkan safarinya mensosialisasikan bela negara. Hari ini ia mengunjungi Universitas Suryakancana di wilayah Cianjur, Jawa Barat, untuk mengisi kuliah umum.

Menhan memberikan kuliah umum dengan tema ‘Menumbuhkan Wawasan Kebangsaan dan Kesadaran Bela Negara’ di depan anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jawa Barat. Selain mahasiswa dari Cianjur, turut hadir beberapa perwakilan mahasiswa dari Bandung, Garut, Sukabumi, dan Tasikmalaya.

menhan di cianjur







Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu awalnya menjelaskan tentang ancaman dan tantangan yang tengah dan akan dihadapi bangsa Indonesia.

“Ancaman yang nyata itu adalah terorisme radikal, yang kedua adalah separatisme dan pemberontakan bersenjata. Jangan bilang tidak ada. Ada. Dari kecil bisa menjadi besar. Ini yang harus kita perhatikan, kita harus sadar akan hal itu,” ujar Ryamizard di Universitas Suryakancana, Cianjur, Jawa Barat, Rabu, (4/5/2016).

“Yang kedua adalah bencana alam. Kita ini di ring of fire, di patahan bumi, sewaktu-waktu bisa terkena bencana alam,” sambungnya.

Selain itu, bagi Ryamizard, ancaman lainnya yang berbahaya utamanya bagi anak muda adalah persoalan narkoba. Ia menjelaskan, Indonesia tidak akan besar jika masalah narkoba tidak bisa diperangi secepat mungkin.

“50 orang mati karena narkoba. Yang direhab sekarang sudah sampai 5 juta. Saya ingatkan bagaimana bangsa kita bisa besar kalau sudah kena narkoba. Ini ancaman sekarang dan yang akan datang,” ungkapnya.

Melihat tantangan dan ancaman tersebut, Menhan menilai bela negara merupakan solusi yang nyata untuk mencegah dan menghadapi keadaan-keadaan sulit ke depan.

“Momentum ini untuk menumbuhkan kesadaran bela negara sebagai fondasi kekuatan bangsa guna menjaga tetap utuhnya bangsa Indonesia dan menjaga dari tantangan dan ancaman yang senantiasa ada di negeri ini,” jelas Menhan.

Dikatakan Ryamizard, tantangan ke depan bagi bangsa Indonesia semakin kompleks. Menurutnya, warga Indonesia harus lebih antisipatif dalam menghadapi ancaman-ancaman tersebut.

“Dalam berbagai kesempatan dimainkan lingkungan strategi baik tingkat global, regional dan nasional telah berdampak kepada terbentuknya tantangan baru yang semakin besar dan kompleks bagi tantangan negara. Tantangan itu berubah menjadi ancaman baik fisik maupun non fisik yang berasal dari dalam dan luar negeri,” ucapnya.

Kemudian Menhan mengungkapkan kemirisannya di saat kesadaran masyarakat Indonesia akan cinta tanah air belakangan mulai luntur. Hal itu menurutnya disebabkan oleh faktor pemahaman terhadap Pancasila dan undang-undang yang minim.

“Momentum yang baik ini saya akan menambahkan untuk mengingatkan kembali betapa pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara. Ini meluntur memang. Beberapa bulan lalu ketika penyanyi ditanya Pancasila aja gak tahu, bagaimana melaksanakan Pancasila,” tutur dia menyindiri sosok penyanyi dangdut Zaskia Gotik. 
(DetikNews)




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia