Pemuda Ormas Bali Dirangkul Masuk Program Bela Negara

Minggu, 12 Juni 2016

Sumber: CNN Indonesia

Sabtu, 11/06/2016 16:53 WIB
 
 
Pemuda Ormas Bali Dirangkul Masuk Program Bela Negara Ilustrasi bela negara. (CNN Indonesia/Damar Sinuko)
 
Jakarta, CNN Indonesia — Komando Daerah Militer IX Udayana dalam waktu dekat ini akan membuka program bela negara bagi masyarakat terutama di Provinsi Bali.

Kepala Penerangan Kodam IX Udayana, Letnan Kolonel Hotman Hutahaean mengatakan rencana perekrutan bela negara merupakan program lama.

Masyarakat yang dirangkul untuk mengikuti program bela negara tidak hanya dari kalangan siswa yang sebelumnya pernah berkecimpung dalam kegiatan Pramuka ataupun Resimen Mahasiswa (Menwa).

Hotman menyatakan pihak Kodam juga dalam program bela negara di Bali berusaha merangkul kalangan pemuda dan remaja yang tergabung dalam organisasi masyarakat (Ormas) ataupun mereka yang tidak memiliki pekerjaan alias pengangguran.

“Banyak dari mereka yang nakal-nakal, bahkan tidak sedikit juga yang sudah meresahkan. Mereka perlu perhatian. Harapannya bela negara ini bisa menjadi pembekalan untuk menanamkan kedisplinan bagi mereka,” ujar Hotman saat dikonfirmasi Sabtu (11/6).

Saat ini pihak Kodam IX masih dalam tahap pendataan dan penyiapan materi pendidikan program bela negara. Beberapa materi dasar yang sudah dipersiapkan di antaranya materi baris-berbaris, kedisplinan, dan survival.Hotman menyatakan saat ini pihaknya masih berupaya menjajaki pimpinan-pimpinan ormas yang ada di Bali agar mau melibatkan anggotanya terjun dalam program bela negara.

Selain urusan pendataan, pihak Kodam juga masih menjalin koordinasi dengan pemerintah daerah setempat dan pihak-pihak lainnya yang turut berkepentingan dalam rencana program bela negara di Bali.

“Harapannya akhir Juli setelah lebaran pendaftaran sudah bisa mulai dibuka,” kata Hotman.

Bela negara merupakan program yang digagasa oleh Kementerian Pertahanan di bawah kepemimpinan Ryamizard Ryacudu. Pada pertengahan Oktober tahun lalu, Kementerian Pertahanan membentuk kader pembina bela negara di 45 kabupaten dan kota secara serentak.

Melalui pelatihan tersebut, Kemhan mencanangkan 4.500 warga sipil siap menjadi pembina. Para pembina tersebut yang akan melatih warga sipil lainnya pada tahun-tahun berikutnya.

Dalam sepuluh tahun ke depan, pemerintah menargetkan sebanyak 100 juta warga telah siap menjadi kader bela negara. Program pembentukan kader bela negara ini merupakan gagasan pemerintah untuk mempersiapkan rakyat menghadapi dua bentuk ancaman, yakni ancaman militer dan nirmiliter. (gil)




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia