Ulama Thariqah Internasional Berikrar Bela Negara Wajib

Selasa, 2 Agustus 2016

Ulama-Thariqah-Internasional-660x360Medan Harian88- Salah satu pengurus Idaroh Wustho JATMAN (Jammiyah Ahlith Thariqah Al-Mutabaroh An-Nahdliyah) Sumatera Utara, Rico SH Purba, menyatakan hasil ikrar bersama ulama sufi dipimpin Rois Am JATMAN Indonesia Habib Muhammad Lutfi bin Yahya menegaskan bahwa bela negara itu hukumnya wajib.
Ikrar itu disampaikan di acara Konferensi Ulama Thariqoh Internasional diselenggarakan di Pekalongan, Jawa Tengah pada 27 – 29 Juli 2016 oleh JATMAN dan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia yang dihadiri ulama thariqah 40 negara.

Ulama sufi nasional dan internasional juga sepakat mengantisipasi faham radikal yang disebabkan fanatisme buta oleh kelompok-kelompok yang mengatasnamakan Islam yang bisa menghancurkan negara atau menghancurkan Islam itu sendiri.

“Contoh Timur Tengah, negara hancur berantakan dan peninggalan kebudayaan Islam hilang tanpa bekas. Sesama manusia saling bertikai dan yang lebih sangat kita sedihkan sesama muslim saling membunuh. Yang menyembelih mengucapkan bismillah yang disembelih mengucapkan takbir,”katanya.

Untuk itu, sesuai dengan arahan Rois Am JATMAN Sumatera Utara Syekh Buya DR. Syekh Achmad Arifin Al-Haj, diwakili Khalifah H. Rizal Mursyid, Khatib Am Syaifuddin, MA, Sekretaris dr. M. Syafran Situmorang, Wakil Sekretaris Gus Eko dan Ketua Bidang MATAN Rico SH Purba, JATMAN Sumatera Utara telah merekomendasikan sangat pentingnya ulama sufi memperkuat dakwah wajibnya ber thariqoh, tasawuf, tauhid atau ilmu hati sebagai cerminan makrifatulloh karena dengan ilmu thariqoh lah kita dapat membersihkan hati dan dengan bersih hati lah kita dapat memperhambakan diri pada Allah.

“JATMAN Sumatera Utara juga sangat mendukung peranan Ulama, TNI dan POLRI dalam menjaga kesatuan dan persatuan dalam bingkai NKRI. Di dalam NKRI ada TNI/POLRI, pada saat operasi militer, anggota TNI/POLRI yang beragama Kristen pada hari Minggu beribadah di Gereja, dan anggota TNI/POLRI yang beragama Islam berjaga di luar Gereja. Sebegitu juga sebaliknya, anggota TNI/POLRI yang beragama Islam pada saat hari Jumat, beribadah di Masjid dan anggota TNI/POLRI yang beragama Kristen berjaga di luar Masjid. Dan tugas ulama membimbing anggota TNI/POLRI dalam ibadah agama masing-masing,”katanya.

Menyikapi permasalahan yang ada di Sumatera Utara, khususnya Tanjungbalai, bila kedua belah pihak memahami agama masing-masing, tentu kejadian intoleransi itu tidak terjadi.(jamlun88)

sumber : http://www.harian88.com/ulama-thariqah-internasional-berikrar-bela-negara-wajib/




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia