Menhan: Perubahan Dinamika Ancaman Menuntut Adanya Ahli dan Pakar Pertahanan

Selasa, 17 Juli 2012

f2d90779e488b07c04f2505450d0f2feJakarta, Dinamika perubahan dunia ke depan sangat cepat sekali, khususnya dinamika lingkungan strategis ancaman terhadap pertahanan negara dan sebagainya. Adanya dinamika dan perubahan ancaman ini, menuntut adanya ahli – ahli dan pakar – pakar pertahanan yang mampu untuk membangun suatu effect deterrent.

Demikian dikatakan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgintoro saat memberikan sambutan dan pengarahan kepada peserta sosialisasi Program Studi Universitas Pertahanan (UNHAN) dan Program Pendidikan dan Latihan Kementerian Pertahanan (Diklat Kemhan), Senin (16/7) di kantor Kemhan, Jakarta.

Lebih lanjut Menhan mengatakan, saat ini ancaman terhadap pertahanan negara tidak hanya ancaman militer saja, tetapi juga non militer. Ancaman tidak hanya tradisional tetapi juga non tradisional, yang itu memerlukan pengetahuan tersendiri untuk menanggulanginya.

“Banyak isu – isu di bidang pertahanan yang harus diselesaikan, dan untuk dapat menyelesaikan isu –isu tersebut sangat dibutuhkan latar belakang yang kokoh di dalam ilmu terapan pertahanan”, ungkap Menhan.

Menhan memberikan contoh, salah satunya adalah tentang Revolution in Military Affairs (RMA). Kemajuan teknologi dan ilmu pengatahuan di bidang militer menuntut agar seluruh jajaran personel di lingkungan Kemhan dan TNI untuk selalu membekali diri dengan pengetahuan – pengetahuan yang update terhadap RMA.

Menurut Menhan, peningkatan ilmu pengetahuan bagi para personel di lingkungan Kemhan dan TNI melalui dunia pendidikan merupakan hal yang penting, beberapa alasannya antara lain adalah dalam rangka untuk meningkatkan profesionalisme, meningkatkan brain power dan untuk membekali diri dalam rangka meningkatkan kualitas untuk dapat berkompetisi.

“Paradigma sekarang sudah berubah, bahwa sekarang ini peningkatan ilmu pengetahuan itu penting tidak hanya sebatas pada soft power saja tetapi juga brain power. Dan brain power itu peningkatannya hanya bisa dilakukan di lembaga pendidikan”, jelas Menhan.

Di Kemhan saat ini sudah ada lembaga pendidikan yaitu UNHAN dan di Badiklat Kemhan yang menawarkan beberapa program studi dalam rangka meningkatkan kemampuan dan ilmu pengetahuan di bidang pertahanan. Semuanya, dalam rangka membangun suatu kemampuan deterrent (penangkalan) baik terhadap ancaman tradisional maupun non tradisional.

Hadir mendampingi Menhan dalam kesempatan tersebut Sekjen Kemhan Marsdya TNI Eris Herryanto, S.IP, M.A, Irjen Kemhan Laksdya TNI Sumartono dan beberapa pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemhan. Sosialisasi ini diselenggarakan oleh UNHAN bersama Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kemhan dan diikuti para peserta yang berasal dari pejabat di lingkungan Kotama TNI AD, Kotama TNI AL dan Kotama TNI AU serta beberapa pejabat perwakilan dari instansi terkait lainnya.

Sosialisasi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menyebarluaskan informasi Program Studi UNHAN dan Program Diklat Kemhan agar dapat diterima sampai dengan Satuan terbawah. Dalam sosialisasi ini, para peserta mendapatkan penjelasan secara langsung tentang Program Studi UNHAN dari Rektor UNHAN Dr. Syarifudin Tippe, M.Si dan Program Diklat Kemhan dari Badiklat Kemhan Mayjen TNI Suwarno, S.IP, M.Sc.

Sumber : DMC




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia