Pemeliharaan Kader Bela Negara Melalui Forum Bela Negara di Kabupaten Halmahera Utara Provinsi Maluku Utara

Jumat, 17 Maret 2017

SAM_0803Halmahera Utara (15/3/2017). Kabupaten Halmahera Utara (Halut) terbentuk pada 31 Mei 2003 dengan ibukota Tobelo. Sejalan dengan pembentukan kabupaten baru, maka kecamatan dan desa pun dimekarkan. Pada tahun 2009, seiring ditetapkannya Pulau Morotai sebagai kabupaten tersendiri maka jumlahnya pun berubah menjadi 17 Kecamatan dan 196 desa. Dengan demikian, secara administratif Kabupaten Halmahera Utara berbatasan dengan Kabupaten Pulau Morotai di sebelah utara, Kabupaten Halmahera Timur di sebelah timur,  Kabupaten Halmahera Barat di sebelah selatan maupun barat.

Pada awal tahun 2016, Kabupaten Halmahera Utara khususnya Kecamatan Tobelo telah terjadi bentrokan antara pemuda dari dua desa, yakni pemuda desa Gosomo dan pemuda desa Gamsungi. Perkelahian antar pemuda dua desa yang berbeda tidak berlangsung lama karena berhasil dilerai oleh aparat gabungan Kepolisian dan TNI. Semenjak itulah Kesbangpol Kabupaten Halmahera Utara menyelenggarakan pembentukan Kader Bela Negara, agar kaderBela Negara memilikirasa cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban bagi bangsa dan negara, serta memiliki kemampuan awal Bela Negara, baik secara psikis maupun fisik. Hasilnya dapat dirasakan sekarang, dari bulan Oktober 2016 sampai dengan sekarang tidak adalagi perkelahian antar Pemuda desa di Tobelo. Untuk mengimplementasikan nilai-nilai Bela Negara maka dilaksanakan kegiatan bakti sosial pembangunan Gereja di desa WKO Kecamata Tobelo, Halmahera Utara sebagai perwujudan kerukunan umat beragama.

SAM_0771

Kegiatan Pemeliharaan Kader Bela Negara melalui Forum Bela Negara dilaksanakan di Makodim 1508/Tobelo Kabupaten Halmahera Utara tanggal 13 s.d. 15 Maret 2017 dibuka oleh Wakil Bupati Halmahera Utara, Muchlis Tapi Tapi, S.Ag.

Selama kegiatan pemeliharaan Kader Bela Negara, peserta yang berjumlah 105 orang menerima ceramah dengan materi- materi sebagai berikut:

  1. Tataran Dasar Bela Negara
  2. Strategi Kowil dalam menangkal Komunisme dan Radikalisme
  3. Ancaman dan bahaya penanggulangan Narkoba
  4. Penyuluhan bahaya Terorisme
  5. Membangun Karakter Bangsa yang memiliki kesadaran Bela Negara dalam Perspektif NKRI
  6. Empat konsesnsus Dasar Kebangsaan
  7. Penanggulangan Bencana Alam

Disamping peserta Kader Bela negara menerima pembekalan materi, mereka juga mengimplementasikan teori tersebut kepada masyarakat luas. Pada hari terakhir peserta Pemeliharaan Kader Bela Negara melaksanakan bakti sosia sebagai perwujuan dalam mengimplementasi nilai-nilai Bela Negara terhadap masyarakat, lingkungan, bangsa dan negara.

SAM_0731

Kegiatan Pemeliharaan Kader Bela Negara melalui Forum Bela Negara di Makodim 1508/Tobelo Kabupaten Halmahera Utara ditutup oleh Bupati Halmahera Utara, Ir. Frans Manery. Dilanjutkan pemesangan Brevet Bela Negara oleh Direktur Bela Negara Laksamana Pertama M. Faisal S.E, M.M. kepada Bupati Halmahera Utara, Ir. Frans Manery dan pemasangan Brevet Bela Negara oleh Bupati Halmahera Utara, Ir. Frans Manery kepada perwakilan peserta Pemeliharaan Kader Bela Negara.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia