SINERGITAS RAPAT KOORDINASI PERTAMA PENENTU KEBIJAKAN, PENGGUNA DAN PRODUSEN BIDANG ALPALHANKAM GUNA MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN INDUSTRI PERTAHANAN

Jumat, 17 Maret 2017

IMG_4727Dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan Industri Pertahanan, pemerintah telah menetapkan kebijakan yakni mempercepat penguasaan teknologi Industri Pertahanan serta meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi Alpalhankam. Guna mewujudkan kemandirian dan daya saing serta mengurangi ketergantungan dari luar negeri, Kementerian Pertahanan melalui Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan) menyelenggarakan Rakor Penentu Kebijakan, Pengguna dan Produsen Alpalhankam. Rapat koordinasi tiga pilar Industri Pertahanan yakni pemerintah selaku penentu kebijakan, pengguna selaku pengguna produk dan industri pertahanan selaku produsen Alpalhankam. Kegiatan rakor ini akan diprogramkan dua kali dalam setahun. Adapun tema rakor kali ini Optimalisasi Bangtekindhan Sebagai Terobosan Dalam Penguasaan Teknologi Pertahanan”. Pada tahun 2016, untuk pertama kali kita menjalankan program Bangtekindhan dan hasilnya pada tanggal 14 Februari 2017. 15 produk Bangtekindhan telah digelar di lapangan kemhan dan mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari berbagai kalangan. langkah tersebut membuktikan bahwa kita mampu menguasai teknologi pertahanan asalkan kita fokus dan punya tekad yang kuat.

Program Bangtekindhan akan kita lanjutkan dan Kementerian Pertahanan telah menjadikannya sebagai program tetap untuk dilaksanakan di tahun-tahun mendatang.

Pada sesi pertama, disampaikan pokok-pokok pembinaan Indhan, materi tentang pinjaman dalam negeri dalam mendukung pembinaan Indhan, kemudian penyampaian informasi National Interest Account (NIA).

Pada sesi kedua materi akan diisi dengan pengalaman dari negara sahabat tentang industrialisasi hasil litbang. Perlu disadari bahwa dalam usaha untuk memajukan Industri Pertahanan, kita menghadapi tantangan yang sangat kompleks baik berupa persaingan ketat antar negara dalam merebut pangsa pasar maupun kemampuan dan daya saing industri pertahanan dalam penguasaan teknologi yang mutakhir. dalam menghadapi tantangan tersebut diperlukan strategi khusus serta kerjasama yang erat di antara ketiga pilar Industri Pertahanan yakni pemerintah pengguna dan industri pertahanan. 

Ketiga pilar Industri Pertahanan membangun semangat dan kerjasama dalam mengembangkan Industri Pertahanan. Sehingga pentingnya unsur pemerintah menyederhanakan mekanisme birokrasi dan regulasi dalam mendorong percepatan pembangunan nasional termasuk di dalam pembangunan Industri Pertahanan. IMG_4635

Kepada pengguna penting untuk sebanyak- banyaknya menggunakan produk dalam negeri. serta memberikan evaluasi dan asistensi kepada industri pertahanan.industri pertahanan dituntut untuk membangun kemampuan dalam menghasilkan produk yang berteknologi tinggi secara cepat dan tepat waktu serta yang memenuhi standard dan spesifikasi teknik. hal ini menjadi faktor penting yang mendorong minat pengguna dalam memanfaatkan produk dalam negeri.

Adapun Penekanan sebagai direktif untuk ditindaklanjuti oleh ketiga pilar industri pertahanan:

a. Untuk unsur pemerintah dalam hal ini kementerian lembaga dalam tugas dan fungsi masing-masing yang terkait dengan industri pertahanan diharapkan supaya:

Pertama. Terus menyempurnakan konsep Bangtekindhan dalam sejumlah aturan-aturan baik dalam pendanaan/ pembiayaan awal maupun tahap selanjutnya yaitu persiapan produksi masal.

Kedua. Memberikan atmosfir yang kondusif bagi pengembangan teknologi dan industri pertahanan agar sdm yang kita miliki baik sebagai ilmuwan, engineer, teknisi merasa nyaman dalam bekerja, belajar dan menghasilkan teknologi pertahanan yang bermutu.

b. Untuk pengguna dalam hal ini TNI dan POLRI serta kementerian/lembaga yang juga menjadi pengguna produk industri pertahanan supaya terus meningkatkan volume penggunaan produk industri pertahanan dalam negeri, seraya menjadi evaluator dalam mengkomunikasikanhal-hal yangterkait dengan perbaikan kinerja produk alpalhankam, komunikasi yang tersumbat tidak saja menyebabkan pemborosan sumber daya tetapi juga menghambat tugas pengguna serta kemajuan industri pertahanan. Dalam hal pengembangan teknologi dan industri pertahanan maka kerjasama indhan dan pengguna adalah kunci keberhasilan.

c. Untuk Industri pertahanan baik BUMN maupun BUMS, diharapkan sungguh-sungguh bekerja dalam mewujudkan iklim kerja yang kondusif dan kompetitif bagi peningkatan kemampuan Industri Pertahanan yang kuat dan berdaya saing. sehingga aspek manajemen untuk terus ditingkatkan bagi terciptanya industri pertahanan yang modern dan berkualitas. iklim yang memberikan suasana kondusif bagi inovasi dan penerapan ide/gagasan.

d. Untuk pemerintah, pengguna dan industri pertahanan baik BUMN dan BUMS agar mengoptimalkan Bangtekindhan sebagai terobosan penguasaan teknologi pertahanan.

Oleh karena itu Tiga pilar antara Penentu Kebijakan, Pengguna Dan Produsen Bidang Alpalhankam harus bersatu padu atau bersinergi dalam mewujudkan kemandirian industri pertahanan dengan konsekwensi ketiga pilar tersebut akan melakukan pertemuan secara kontinyu dan berkesinambungan.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia