Pilot Project Penanaman Sorgum Merupakan Bagian Dari Penyiapan Logistik Wilayah Dalam Rangka Penataan Sumber Daya Alam Untuk Komponen Pendukung Pertahanan Negara

Rabu, 19 Juli 2017

Dalam rangka penataan dan pembinaan komponen pendukung pertahanan negara di wilayah perbatasan NKRI – Timor Leste, Direktorat Komponen Pendukung melaksanakan kegiatan Pilot Project penataan sumber daya alam yang dapat ditransformasikan menjadi logistik wilayah yang secara langsung maupun tidak langsung dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama maupun komponen cadangan dalam menghadapi ancaman militer. Salah satu kegiatan tersebut adalah berupa Pilot Project penanaman Sorgum sebagai bahan pangan alternatif yang dapat digunakan sebagai bekal makanan dalam rangka penyiapan logistik wilayah.

Penanaman Sorgum yang dimulai tanggal 23 Februari 2017 ini, dilaksanakan di Desa Tulakadi Kecamatan Tasifeto Timur Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kini, Sorgum yang ditanam di atas lahan milik masyarakat seluas 6 ha tersebut telah memasuki masa panen dalam usianya 104 hari. Penanaman Sorgum ini memberdayakan masyarakat setempat dan hasilnya diserahkan kembali ke masyarakat/pemilik lahan agar dapat dimanfaatkan dan dikembangkan lebih lanjut.

1

Hasil monitoring dan evaluasi yang disampaikan Dirkomduk dihadapan Pejabat Pemerintah Daerah Kab. Belu beserta Undangan lainnya pada saat panen Sorgum ini, bahwa tanaman Sorgum sebagai bahan pangan alternatif ini dapat tumbuh subur di wilayah NTT, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Pemerintah Daerah bahwa tanaman Sorgum ini dapat dikembangkan di wilayah ini guna turut mendukung terwujudnya ketahanan pangan. Sebagaimana disampaikan oleh penyuluh pertanian Kab. Belu, bahwa tanaman Sorgum yang sesungguhnya merupakan tanaman nenek moyang, yang dapat tumbuh pada lahan kering, sekali tanam dapat tumbuh kembali dan berproduksi sampai 4 kali panen, dan akan tumbuh kembali terus sampai 4 tahun lebih yang dapat berguna untuk makanan ternak. Sorgum termasuk tanaman multiguna, karena biji, tangkai biji, daun, batang dan akar sorgum dapat dimanfaatkan sebagai produk utama (langsung) maupun turunan. Produk utama sorgum adalah biji, daun, dan batang. Biji sorgum memiliki kandungan tepung dan pati yang potensial. Daun sorgum digunakan untuk pakan ternak. Batang sorgum terutama sorgum manis memiliki kandungan nira yang dapat digunakan sebagai bahan baku gula dan bioethanol. Oleh karena itulah, penggunaan sorgum sangat beragam, dapat untuk pangan, pakan, indurtri san bioenergi.

Dengan demikian, ditinjau dari aspek kesejahteraan, sorgum merupakan komoditas potensial untuk mendukung program diversifikasi pangan dan energi di Indonesia. Sebagai sumber pangan, sorgum kaya karbohidrat dan mengandung beragam zat antioksidan, mineral, protein, dan serat. Sebagai sumber bioenergi, sorgum mempunyai potensi untuk mensubstitusi kebutuhan bahan bakar minyak fosil dan industri tambang.

Sedangkan untuk kepentingan pertahanan negara, Sorgum merupakan bahan pangan alternatif yang dapat manfaatkan untuk mendukung penyiapan logistik wilayah yang disiapkan di daerah dan bertumpu pada kekayaan sumber daya wilayah dalam mendukung operasi perlawanan wilayah. Adapun bagi Kementerian Pertahanan, hasil Pilot Project ini sebagai bahan masukan dalam rangka merumuskan kebijakan di bidang penataan dan pembinaan sumber daya alam dan buatan untuk komponen pendukung pertahanan negara, yang secara langsung atau tidak langsung dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama (TNI) dan komponen cadangan dalam melaksanakan operasi militer perang.

2

3

4




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia