TRANSLATE

62 Pelajar Garut Jadi Komponen Cadangan TNI

Jumat, 2 Januari 2015

62 Pelajar Garut Jadi Komponen Cadangan TNI

GARUT, TRIBUN – Komandan Kodim 0611 Garut, Letkol Inf Bungkus Hadi Suseno, melantik 62 pelajar yang telah mengkuti Latihan Dasar Bela Negara di Lembaga Pendidikan Korps Bela Negara, Kecamatan Tarogong Kaler, Kamis (1/1). Para pelajar tersebut pun kemudian didaulat sebagai komponen cadanganan Tentara Nasional Indonesia Komando Distrik Militer 0611 Garut.

Dandim mengatakan pendidikan pendahuluan bela negara merupakan proses dalam menyiapkan kader-kader bela negara, baik di lingkungan kerja maupun pendidikan.

Dengan bertambahnya kader bela negara, kata Dandim, diharapkan akan memberikan kontribusi bagi upaya menciptakan ketahanan lingkungan, ketahanan wilayah, serta meningkatkan kuantitas komponen cadangan dalam mendukung sistem pertahanan semesta.

“Lebih dari itu, mereka yang dilantik ini diharapkan dapan menjadi teladan dan panutan bagi teman sesamanya dan masyarakat pada umumnya, terutama dalam menerapkan sikap disiplin, tanggung jawab, dan kesadaran akan upaya bela negara,” ujarnya.

Kata Dandim, dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, saat ini dirasakan semakin penting untuk dimantapkan. Perubahan lingkungan akibat globalisasi dan arus informasi telah berdampak luas terhadap dinamika kehidupan nasional, baik positif atau negatif.

“Hal yang harus dicermati adalah indikasi kecenderungan menipisnya wawasan kebangsaan dan bela negara. Beberapa konflik yang terjadi, baik vertikal maupun horizontal, akibat perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan bahkan perbedaan kepentingan politik telah mengancam integrasi bangsa,” ucapnya.

Dengan pelatihan bela negara yang didapatkan, tutur Dandim, diharapkan dapat dipedomani dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari bagi kepentingan bangsa dan negara di masa yang akan datang.

“Setidaknya, para pelajar ini secara pro aktif menjaga persatuan dan kesatuan, membela kepentingan bangsa dan negara, serta memantapkan wawasan kebangsaan yang dilandasi Pancasila juga UUD 45,” tuturnya.

Sementara itu, Komandan Korps Bela Negara, Sofyan Alamsyah, mengatakan semua peserta selama mengikuti pelatihan 12 hari diberi berbagai pendidikan. Namun yang utama menjadi perhatian adalah pendidikan kedisiplinan di setiap jiwa calon anggota KBN. Mengubah dari kehidupan yang tidak disiplin menjadi lebih disiplin, tidak memiliki keterampilan menjadi berketerampilan.

“Karena selain itu, mereka diberikan pengetahuan umum, wawasan kebangsaan, taktik dan teknik dalam kemampuan awal di bela negara termasuk di dalamnya pengetahuan militer, baik secara teori maupun praktek,” sebutnya.

Dankorps KBN mengucapkan semua materi yang diajarkan memiliki fungsi pembentukan karakter. Dalam materi, minimalnya anggota memahami peran dan fungsi mereka sebagai komponen cadangan TNI lingkup Kodim 0611 Garut.

“Kita memang memberikan materi tentang kemiliteran, namun hal tersebut tidak bermakna militerisasi. Ini saya jamin tidak bermakna negatif, karena ini sebagai kemampuan dasar sebagai anggota KBN. Kita menanamkan kepedulian di jiwa anggota, peduli sesama dan lingkungan yang utama. Secara contoh kongkrit, mereka siap diterjunkan untuk berbuat bagi masyarakat, contohnya saat terjadi bencana alam,” ucapnya.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia