TRANSLATE

Kisah 3 Prajurit TNI AL Cantik di Misi Pencarian AirAsia QZ8501

Selasa, 6 Januari 2015

Kisah 3 Prajurit TNI AL Cantik di Misi Pencarian AirAsia QZ8501

Liputan6.com, Laut Jawa – Tim pencari korban dan puing Pesawat AirAsia QZ8501 tak melulu kaum adam. Di tim pencari yang diterjunkan TNI AL, beberapa anggotanya merupakan perempuan. Terhitung ada 3 prajurit wanita atau Korp Wanita TNI AL (Kowal) yang turut serta dalam misi pencarian di KRI Banda Aceh.

KRI Banda Aceh memang didesain khusus untuk para perwira militer atau pejabat negara yang ingin turut berlayar. Karena itu, Kowal hanya ditugaskan di kapal ini. Keseluruhan ada 6 Kowal yang ditugaskan di KRI Banda Aceh, namun pada misi pencarian AirAsia QZ8501 hanya 3 yang diterjunkan.

Ketiganya adalah Serda Bek/W Tri Kusmawardhani (Tri), Serda TTU/W Azmiatul Hasanah (Azmi), dan Serda Bek/W 118732 Riska Auli Hardi (Riska). Tugas ketiganya berbeda. Ada yang bertugas di bagian administrasi, ada juga di logistik. Namun tidak jarang mereka diperbantukan untuk departemen lain, jika tugas yang diemban sudah selesai.

Seperti Serda Bek/W Tri Kusmawardhani. Wanita berkulit putih ini bertugas di Departemen IV yang mengurusi logistik, perbekalan, protokoler hingga masalah dapur atau pentri.

“Sesuai korp bidang kita di Departemen IV di KRI Banda Aceh, saya ditempatkan di bagian logistik, perbekalan, dapur, pentri,” ujar Tri saat berbincang dengan Liputan6.com di KRI Banda Aceh, perairan Laut Jawa, Senin (5/1/2015).

.
Tiga Gadis Cantik TNI Ini Dilibatkan Pencarian AirAsia di Tengah Lautan

TRIBUNNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Tak semua prajurit TNI yang terlibat pencarian korban dan bangkai pesawat AirAsia QZ8510 adalah laki-laki. Di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh, ada tiga tentara perempuan di antara ratusan prajurit lelaki lain.

Mereka adalah Rizka Aulia, Azmiatul Hasanah, dan Tri Kusma Wardani. Ketiganya berpangkat Serda dan sama-sama berusia 22 tahun. Mereka biasa disebut Kowal, yang merupakan singkatan dari Korps Wanita Angkatan Laut.

Pada dasarnya, di KRI Banda Aceh ini, tugas utama Kowal menerima tamu yang akan berkunjung. Namun, karena sedikitnya jumlah tamu yang datang, Kowal juga banyak membantu pekerjaan tentara lain.

“Kadang-kadang kita bantu-bantu di Anjungan, kadang bantu di dapur juga. Sekalian kita belajar juga,” kata Serda Azmi.

Ketiga Kowal ini juga memiliki kemampuan khusus. Serda Rizka dan Azmi ahli dalam terjun payung dan Serda Tri ahli dalam penyelaman. “Pertamanya nyoba terjun payung ada rasa takut juga, tapi sekarang udah enggak,” ujar Serda Rizka.

Bagi Rizka, Azmi dan Tri, pencarian AirAsia ini merupakan pelayaran yang pertama kali. Mereka mendapatkan pengalaman dan pembelajaran baru, hingga bertemu dengan orang-orang baru.

Namun, tentunya mereka tidak bisa bersama dengan orang-orang terdekat dalam beberapa waktu. Hingga saat ini, sudah satu minggu KRI Banda Aceh mengarungi lautan dalam misi pencarian AirAsia. “Si Rizka ini curhat terus, katanya kangen sama pacarnya,” seloroh Serda Tri kepada Serda Rizka.

“Ah, enggak bohong itu, kangennya sama keluarga, kok,” jawab Serda Rizka sambil tersipu malu.

Perjalanan tiga Kowal itu dalam mencari korban dan bangkai pesawat AirAsia masih relatif panjang.

Senin siang ini, KRI Banda Aceh sedang bersandar di Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah, untuk mengisi bahan bakar dan logistik.

Rencananya, nanti malam kapal buatan PT PAL ini akan kembali ke titik jatuhnya pesawat di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Pencarian akan kembali dilanjutkan dalam jangka waktu yang belum bisa ditentukan.

Rizka, Azmi dan Tri masih menunjukkan keinginan yang besar untuk ikut membantu pencarian ini.

.
TNI Cantik Ini Mampu Menakhodai Kapal Perang KRI Banda Aceh

Jakarta – 3 Orang anggota TNI Wanita atau Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) ikut bergabung dalam tim SAR Pesawat AirAsia QZ8501. Mereka merupakan awak KRI Banda Aceh, yang merupakan kapal markas sekaligus pusat komando SAR untuk unsur laut.

Ketiga Kowal yang bergabung dalam SAR kali ini adalah Serda Tri Kusumawardani, Serda Azmiatul dan Serda Rizka Aulia.

Ketiga Kowal cantik ini bertugas di KRI Banda Aceh untuk bagian logistik. Namun tak hanya mengurusi logistik, para Kowal juga mampu melakukan tugas-tugas lain di kapal. Di antaranya belajar navigasi hingga mengemudikan kapal.

Bahkan untuk sekelas kapal perang seperti KRI Banda Aceh, mereka mampu mengemudikannya. Para Kowal memang mendapatkan pelatihan tersebut.

“Gampang kok nyetir kapal. Setiap hari saat tugas jaga, saya nyetir,” kata Serda Azmiatul (22) di KRI Banda Aceh, Minggu (4/1/2015).

Mereka juga mampu membaca radar untuk mendeteksi bahaya di sekitar kapal dan mengetahui posisi kapal melalui GPS yang kemudian dituangkan dalam peta hidrologi.

Selain aktivitas yang cenderung maskulin tersebut, para Kowal ini juga sesekali membantu memasak di dapur kapal. Mereka menyajikan masakan 3 kali sehari dan mengatur menu hingga menghitung kandungan kalori untuk para prajurit dan perwira kapal.

Sebetulnya, menurut Azmi, Kowal yang bertugas di KRI Banda Aceh sebanyak 6 orang. Namun 3 temannya tengah mengambil cuti.

Para Kowal ini harus selalu siap kapapun ditugaskan untuk berlayar, termasuk dalam SAR AirAsia QZ8501 ini. Mereka mengaku menerima tugas berlayar selama 20 hari, pada malam sebelum esoknya ditugaskan.

“Saya lagi jalan-jalan sama teman-teman di mall, tiba-tiba ditelepon untuk layar (berlayar) selama 20 hari malam itu juga. Untungnya keberangkatan ditunda sampai besok, jadi bisa siap-siapa,” papar perempuan yang telah bertugas selama 1,5 tahun di TNI AL ini.

Azmi mengaku telah mendedikasikan dirinya untuk bangsa dan negara. Melalui pekerjaannya itulah, anak ?pertama dari 3 bersaudara tersebut mewujudkan rasa cintanya terhadap tanah air.

Sumber : detik




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia