TRANSLATE

BANK YUDHA BHAKTI (BBYD): Inilah Sejarah Bank Milik Koperasi TNI/POLRI

Selasa, 13 Januari 2015

BANK YUDHA BHAKTI (BBYD): Inilah Sejarah Bank Milik Koperasi TNI/POLRI

Bisnis.com, JAKARTA–PT Bank Yudha Bhakti Tbk. (BBYD) menjadi emiten pertama yang go public tahun ini. Bank yang awalnya dimiliki oleh 8 induk koperasi di lingkungan TNI/POLRI ini ternyata memiliki sejarah cukup panjang.

Berdasarkan data resmi perseroan yang dikutip Bisnis.com, Selasa (13/1/2015), Bank Yudha Bhakti mulai beroperasi sejak 9 Januari 1990. Saham bank ini dimiliki oleh 8 koperasi di lingkungan Tentara Nasional Indonesia/Polisi Republik Indonesia.

Kedelapan induk koperasi TNI/POLRI itu di antaranya Induk Koperasi TNI Angkatan Darat, Induk Koperasi TNI Angkatan Laut, dan Induk Koperasi TNI Angkatan Udara.

Selanjutnya, Induk Koperasi Kepolisian, Induk Koperasi Purnawirawan ABRI, Induk Koperasi Veteran RI, Pusat Koperasi MABES TNI, dan Pusat Koperasi Kemhan.

Pada awal didirikan bank ini, bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota TNI/POLRI dan untuk melayani kebutuhan perbankan para anggota TNI/Polri maupun rekanan dalam lingkungan Dephankam

Seiring dengan perkembangan perekonomian dan tuntutan regulasi saat itu, serta upaya meningkatkan kinerja bank, maka pada 1996 dilakukan aliansi strategis dengan pihak swasta.

Langkah tersebut membuat kepemilikan saham Bank Yudha Bhakti per Juni 2014 menjadi 8 INKOP dan PUSKOP TNI/POLRI (28,94%), Sugeng Subroto (4,00%), PT. Gozco Capital (61,10%), dan Koperasi Karyawan BYB (5,96%).

Berikut susunan pengurus Bank Yudha Bhakti:

Komisaris Utama (Independen) : Marsekal Madya TNI (Purn.) Suprihadi
Komisaris (Independen) : Letjen TNI (Purn.) I Putu Sukreta Soeranta
Komisaris : Mayjen TNI (Purn.) H. Rianzi Julidar, S.IP., SH,.MSc.
Komisaris : Tjandra Mindharta Gozali

Dewan Direksi :

Direktur Utama : Michael Hoetabarat
Direktur Personal Banking : Dian Savitry
Direktur Operasi : Hulda S Tirtohartono
Direktur Kepatuhan : Iim Wardiman

.
Bank Yudha Bakti, korporasi pertama melantai di bursa 2015

Merdeka.com – PT Bank Yudha Bakti menjadi perusahaan pertama melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. Emiten berkode BBYB itu melepas sebanyak 300 juta saham atau setara dengan 11,93 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Debut melantai, Saham BBYB dibuka naik Rp 75 per saham menjadi Rp 190 per saham. Saham BBYB sempat berada pada posisi tertinggi pada level Rp 190 dan terendah Rp 180.

Ditransaksikan sebayak 16 kali, dengan volume 4000 lot dan nilai transaksi sebanyak Rp 92 juta.

“Hari BBYB akan dimulai diperdagangkan sebagai emiten pertama 2015. Kami menyambut baik. Mudah-mudahan menjadi saham yang difavoritkan investor,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (13/1).

Rencananya, sebanyak 72,14 persen dana hasil initial public offering (IPO) akan digunakan untuk menggenjot penyaluran kredit. Semetara sisanya, 27,86 persen, pengembangan teknologi sistem informasi guna meningkatkan pelayanan nasaba.

Dengan pencatatan ini, komposisi saham BBYB saat ini menjadi INKOP dan PUSKOP TNI atau POLRI sebanyak 25,49 persen, Sugeng Subroto 3,52 persen, PT Gozco Capital 53,82 persen, koperasi karyawan BYB 5,24 persen, dan publik 11,93 persen.

BBYB telah menunjuk dua penjamin emisi efek, yakni PT Semesta Indovest sebanyak 71 persen dan PT Equator Securities sebanyak 29 persen. Perseroan juga pernah menawarkan sahamnya dengan harga Rp 115 per saham.

.
Bank Yuhda Bhakti Jadi Emiten Pertama Di BEI, Milik Tentara?

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Yudha Bhakti akan menjadi emiten pertama yang go public di PT Bursa Efek Indonesia pada tahun ini.

Benarkah Bank Yudha dimiliki oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI)?

Pencatatan saham perdana Bank Yuhda Bhakti akan dilakukan pada Selasa (13/1/2015) besok di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 September 2014, pemegang saham mayoritas Bank Yudha Bhakti adalah PT Gozco Capital sebesar 58,04%.

Kemudian, Bank Yudha juga dimiliki oleh Induk Koperasi TNI Angkatan Darat (4,43%), Induk Koperasi TNI Angkatan Laut (4,43%), dan Induk Koperasi TNI Angkatan Udara (4,30%).

Selanjutnya, Induk Koperasi Kepolisian RI (4,46%), Induk Koperasi Purnawirawan ABRI (5,38%), Induk Koperasi Veteran RI (2,99%), Pusat Koperasi MABES TNI (2,32%), Pusat Koperasi Kemhan (2,97%), Sugeng Broto (4,29%) dan Koperasi Karyawan PT Bank Yudha Bhakti (6,39%).

Bank Yudha Bhakti akan menggelar penawaran perdana saham (initial public offering/IPO) pada Selasa (13/1/2015). Bank Yudha melepas sebanyak-banyaknya 300 juta lembar atau 11,93% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 per saham.

Dana yang diperoleh sebesar 72,14% akan digunakan untuk pemberian kredit dan 27,86% untuk pengembangan teknologi sistem informasi guna meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Penjamin pelaksana emisi efek adalah Semesta Indovest.

Per kuartal III/2014, total laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik mencapai Rp17,5 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang membukukan rugi bersih Rp788 juta.

Pendapatan bunga Bank Yuhda hingga triwulan ketiga tahun lalu mencapai Rp200,09 miliar, meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp195,14 miliar.

Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat mencapai Rp2,13 triliun. Komposisi DPK terdiri dari giro Rp114,9 miliar, tabungan Rp126,5 miliar, dan simpanan berjangka Rp1,89 triliun.

Adapun penyaluran kredit Bank Yudha Bhakti tercatat mencapai Rp1,95 triliun, melonjak dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,51 triliun.

Aset Bank Yuhda tercatat mencapai Rp2,51 triliun, meningkat dari sebelumnya Rp2,3 triliun. Liabilitas tercatat mencapai Rp2,23 triliun dari sebelumnya Rp2,04 triliun.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia