TRANSLATE

Panglima TNI Dukung Sepenuhnya Hak Prerogatif Presiden

Jumat, 16 Januari 2015

Panglima TNI Dukung Sepenuhnya Hak Prerogatif Presiden

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan pihaknya mendukung sepenuhnya hak prerogatif Presiden RI sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Usai acara serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) dari Marsekal TNI I.B. Putu Dunia kepada Marsekal Madya TNI Agus Supriatna, di Appron Eco Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis (15/1/2015), Panglima TNI telah memerintahkan kepada seluruh prajurit TNI agar tidak ragu-ragu dalam menjalankan tugas, kesetiaan dan loyalitas karena loyalitas TNI adalah tegak lurus, dan tidak kemana-mana.

Bagi prajurit TNI tidak mengenal siapapun presidennya, karena Presiden RI adalah pemegang kekuasaan tertinggi atas angkatan. Prajurit TNI loyal kepada Panglima TNI dan Panglima TNI loyal kepada Presiden Republik Indonesia.

Sementara itu, terkait dengan pengajuan calon Kapolri, Panglima TNI menegaskan bahwa siapapun yang menjabat Kapolri, TNI tetap akan bekerjasama dengan Polri, dan kesetiaan tertinggi Prajurit TNI kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Panglima TNI dalam sambutannya pada acara Sertijab KSAU mengatakan bahwa, pembangunan pertahanan dan keamanan nasional merupakan bagian integral dari pembangunan nasional.

Berhasilnya pembangunan nasional akan meningkatkan ketahanan nasional dan pada sisi yang lain ketahanan nasional yang tangguh akan lebih mendorong pembangunan nasional. Pembangunan pertahanan dan keamanan nasional didasarkan pada pandangan hidup bangsa Indonesia yang mencintai perdamaian, tetapi terlebih lagi mencintai kemerdekaan serta kedaulat an negara dan bangsa.

Lebih lanjut dikatakan Panglima TNI, hanya dalam suasana kehidupan dunia yang damai dan suasana negara yang merdeka dan berdaulat itu, memungkinkan bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui usaha pembangunan.

Pada konteks pembangunan nasional itulah, TNI terus mengembangkan diri menjadi bagian integral komponen bangsa yang profesional, militan, solid dan dicintai rakyat. Berpegang pada tahapan renstra pembangunan kekuatan, pembangunan kesejahteraan dan renstra pemeliharaan dan perbaikan alutsista 2015-2019, TNI senantiasa siap siaga menjaga keamanan dan kedaulatan negara, serta mengawal berjalannya demokrasi bangsa Indonesia.

Mengakhiri amanatnya Panglima TNI atas nama Komando, mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Marsekal TNI I.B. Putu Dunia, atas semangat dan dedikasi, yang telah diabdikan selama ini. Ucapan senada, juga disampaikan kepada Nyonya Dewi Ida Bagus Putu Dunia, atas bhaktinya dalam membina keluarga besar Pia Ardhya Garini.

Demikian juga, kepada Marsekal Madya TNI Agus Supriatna atas nama seluruh prajurit TNI, Panglima TNI menyambut dengan bangga, disertai ucapan selamat mengemban tugas sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Udara.

Berbekal integritas, pengalaman dan keyakinan diri, Jenderal TNI Moeldoko yakin Marsekal dapat melaksanakan amanah serta kepercayaan jabatan yang diberikan oleh bangsa dan negara ini dengan baik, guna memenuhi harapan untuk menjadikan TNI AU lebih profesional, militan, solid dan dicintai rakyat.

.
Soal Calon Kapolri, Panglima TNI Hormati Hak Prerogatif Presiden

JAKARTA, Jaringnews.com – Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendukung sepenuhnya hak prerogatif Presiden RI sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas TNI AD, TNI AL, dan TNI AU.

Bagi prajurit TNI tidak mengenal siapapun presidennya karena Presiden RI adalah pemegang kekuasaan tertinggi atas angkatan. Prajurit TNI loyal kepada Panglima TNI dan Panglima TNI loyal kepada Presiden Republik Indonesia.

Sementara itu, terkait dengan pengajuan calon Kapolri, Panglima TNI menegaskan bahwa siapapun yang menjabat Kapolri, TNI tetap akan bekerjasama dengan Polri dan kesetiaan tertinggi Prajurit TNI kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Panglima TNI dalam sambutannya pada acara Sertijab Kasau mengatakan bahwa pembangunan pertahanan dan keamanan nasional merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Berhasilnya pembangunan nasional akan meningkatkan ketahanan nasional dan pada sisi yang lain ketahanan nasional yang tangguh akan lebih mendo­rong pembangunan nasional.

.
TNI Siap Kerja Sama Dengan Kapolri Terpilih

[JAKARTA] Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko mengemukakan siap bekerja sama dengan Kapolri terpilih. Siapapun Kapolri yang dipilih melalui proses yang benar, TNI siap bekerja sama.

“TNI tetap akan bekerja sama dengan Polri, dan kesetiaan tertinggi Prajurit TNI kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Moeldoko usai acara serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) dari Marsekal TNI IB Putu Dunia kepada Marsekal Madya TNI Agus Supriatna di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis (15/1).

Ia tidak menyinggung secara khusus dengan Kapolri yang baru saja disetujui DPR yaitu Budi Gunawan. Dia juga tidak mau komentari status tersangka Budi. Dia hanya tegaskan TNI siap bekerja sama, siapapun pemimpin Kapolri.

Terkait rencana pergantian dirinya dari jabatan Panglima, Moeldoko menegaskan Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendukung sepenuhnya hak prerogatif Presiden sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas TNI AD, TNI AL, dan TNI AU.
TNI tidak ragu dalam menjalankan tugas, kesetiaan dan loyalitas karena loyalitas TNI adalah tegak lurus dan tidak kemana-mana.

“Bagi prajurit TNI tidak mengenal siapapun presidennya, karena Presiden RI adalah pemegang kekuasaan tertinggi atas angkatan. Prajurit TNI loyal kepada Panglima TNI dan Panglima TNI loyal kepada Presiden Republik Indonesia,” tegasnya.

sumber : http://sp.beritasatu.com/

.
Pesawat Tempur Sukhoi SU-35 Jadi Pilihan TNI AU Gantikan F-5 yang Menua

Jakarta – Pesawat tempur TNI AU F-5 dinilai sudah mulai menua. Tim dari TNI AU telah melakukan sejumlah kajian untuk mencari pengganti pesawat buatan Amerika Serikat tersebut.

“Terkait kondisi F-5, TNI AU juga telah membuat kajian alternatif-alternatif penggantinya,” kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko usai menghadiri sertijab KSAU di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Kamis (15/1/2015).

Ada 3 alternatif yang masuk daftar pengganti F-5. Sukhoi SU-35 buatan Rusia disebut-sebut sebagai pengganti yang paling diminati.

“Pertama Sukhoi 35, kedua F-16, ketiga Gripen dari Swedia. Tiga-tiganya sudah kita sampaikan kepada Menhan dan yang dipilih TNI AU adalah menempatkan Sukhoi 35 paling atas,” jelas Moeldoko.

Pesawat tempur TNI AU F-5 bikinan AS itu memang sudah termasuk uzur yaitu sekitar 34 tahun usianya dan mulai ketinggalan zaman. Sementara calon penggantinya yang disebut-sebut yaitu Sukhoi Su-35 memang berkemampuan tinggi dan menandingi F-15 Eagle dan F-16 Fighting Falcon bikinan AS.

Sumber : http://news.detik.com/

.
Panglima TNI: SU-35 Prioritas Utama Pengganti F-5

JAKARTA – Pesawat Sukhoi-35 buatan Rusia menjadi prioritas pertama bagi TNI AU dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk menggantikan pesawat F-5 Tiger produk Amerika Serikat yang sudah menua.

Hal itu diungkapkan Panglima TNI Jenderal Moeldoko usai acara serah terima jabatan (Sertijab) Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) dari Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia kepada Marsekal Madya TNI Agus Supriyatna di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta, Kamis (15/1/2014).

Menurut Panglima, TNI AU telah melakukan pengkajian terhadap sejumlah pesawat yang akan menggantikan peran F-5 Tiger untuk menjaga kedaulatan wilayah udara NKRI.

“Pesawat tempur Sukhoi-35 kemudian, pesawat F-16 dan pesawat Gripen buatan Swedia. Ketiganya sudah kita sampaikan ke Menteri Pertahanan (Menhan) dan pilihan yang dipilih TNI AU menempatkan Sukhoi-35 paling atas,” tegas Panglima.

Mantan Pangdam Siliwangi ini menegaskan, kekuatan udara justru harus dibangun dengan baik, karena keunggulan udara akan menjamin keamanan lautan.

“Jadi kita tidak akan mungkin unggul di laut kalau tidak punya keunggulan di udara. Itu sudah kunci rumus. Sejalan dengan kebijakan pemerintah yang akan membangun kebijakan poros maritim dunia, di antaranya keamanan laut maka kekuatan udara kita tidak boleh ditinggalkan,” jelasnya.

Lanjut Moeldoko, saat ini TNI sedang membangun dua rencana strategis (renstra) yakni, restra membangun kekuatan, renstra kesejahteraan prajurit dan renstra perbaikan dan perawatan.

“Ini betul-betul harus dipedomani Denhan baik dan konsisten serta konsekuen apa yang kita buat, karena kondisi alutsista kita tidak akan memiliki daya tahan yang lama apabila tidak memperhatikan aspek pemeliharaan,” katanya.

Selain itu, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) juga sangat menentukan. Sebab, alutsista yang bagus, modern dan canggih tidak akan bermakna bila SDM nya tidak bagus dalam arti, kemampuan dan semangat juangnya.

“Jangan sampai alutsistanya bagus, tapi manusianya memble, ini enggak boleh. Militansi harus terbangun dengan baik. SDM harus dibenahi,” tandasnya.

Moeldoko menambahkan, dua hal itu menjadi atensi TNI. Sehingga, ke depan TNI betul-betul menjadi organisasi yang hebat, kuat, solid dan memiliki interoperabilitas operasi, intelijen dan interoperabilitas logistik dengan baik.

Seperti diketahui, SU-35 merupakan pesawat tempur terkuat buatan negeri Beruang Merah yang dianggap sebagai generasi ke lima karena kelebihan yang dimilikinya. Pesawat turunan dari Su-27 ini mampu terbang cepat di ketinggian dan bisa membawa banyak rudal.

Pesawat dengan tempat duduk tunggal ini juga dilengkapi sistem avionik canggih dan memiliki kecepatan supersonik sekitar mach 1,5 yakni dua kali kecepatan suara dan dianggap mampu melampaui pesawat tempur generasi kelima F-22 Raptor buatan Amerika Serika.

Sumber : http://nasional.sindonews.com/

.
Pesan Panglima TNI untuk KSAU Baru

Liputan6.com, Jakarta – Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengingatkan agar TNI AU aktif meningkatkan kedaulatan udara khususnya di wilayah Laut Cina Selatan. Menurut Moeldoko, ini penting karena selain berimplikasi langsung pada hubungan kerja sama keamanan dengan negara sahabat, juga erat kaitannya dengan peningkatan ekonomi.

“Tantangan TNI AU ke depan semakin besar, salah satunya terkait kompetisi kedaulatan wilayah udara dan akses ekonomi, khususnya di wilayah Laut Cina Selatan yang cenderung meningkat dari waktu ke waktu,” tegas Moeldoko saat upacara serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) dari Marsekal Ida Bagus Putu Dunia yang sudah pensiun ke Marsekal Madya Agus Supriatna.

Dalam upacara ini, Panglima TNI yang bertindak sebagai inspektur upacara, juga mengingatkan KSAU yang baru untuk siap menghadapi tantangan 2015, khususnya terkait ASEAN Open Sky 2015.

“Pemberlakuan ASEAN Open Sky 2015 juga perlu mendapat perhatian sendiri akan berimplikasi pada masalah keamanan dan kedaulatan,” kata Moeldoko di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis, (15/1/2015).

Panglima TNI juga menegaskan agar TNI AU memperbesar kemampuan tujuan Operasi Militer Perang (OPM) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dengan alutsista yang sudah hadir.

“Saya berharap dengan adanya alutsista baru seperti pesawat tempur T-501 Golden Eagle, Sukhoi, Super Tucano, dan F-16, dapat mengoptimalkan peran dan tugas angkatan udara ke depannya,” tandas Moeldoko.

Selain Panglima TNI, acara serah terima jabatan KSAU juga dihadiri Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, seluruh kepala staf angkatan TNI, Kapolri Jenderal Pol Sutarman, perwakilan tentara dari luar negeri, dan juga duta besar negara sahabat.

Dalam acara ini sedikitnya 2.000 lebih prajurit dilibatkan untuk mendukung dan melakukan parade. Ada 7 batalyon (yon) yang dikerahkan, masing-masing adalah Yon Perwira Menengah (Pamen), Yon Perwira Pertama (Pama), Yon Gabungan (Taruna AAU, Wara dan Pomau), Yon Aircrew, Yon Paskhas, Yon Bintara/Tamtama (Ba/Ta), dan Yon PNS.

.
Sejumlah Atraksi Meriahkan Sertijab KSAU

Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia pada Kamis (15/1) melangsungkan prosesi serah terima jabatan (Sertijab) kepada Marsdya TNI Agus Supriatna di Taxiway “Echo” Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara, Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, sertijab ini menampilkan sejumlah atraksi dari para prajurit TNI AU dengan Komandan Upacara (Dan Up) Kolonel Pnb Joko Hadi yang sehari-hari berdinas di Koopsau I, Jakarta.

Menurut Hadi, prosesi sertijab dipastikan berlangsung meriah. Indikasinya, sertijab yang dipimpin Panglima TNI Moeldoko dan dihadiri para pejabat teras TNI AU, Polri serta segenap prajurit dan PNS TNI AU, juga dimeriahkan dengan penampilan flypass pesawat-pesawat tempur TNI AU jenis F-16 Fighting Falcon dan T-50i Golden Eagle.

Selain aksi pesawat F-16 dan T-50i, juga dimeriahkan flypass oleh empat pesawat angkut C-130 Hercules, empat pesawat CN-295 dan empat Helikopter EC-120 Colibri. Sementara, untuk parade, sedikitnya 2.000 lebih pasukan dilibatkan untuk mendukung hajat pergantian KSAU kali ini.

Dalam kesempatan itu Panglima TNI Moeldoko, meminta TNI AU agar meningkatkan kemampuannya agar bisa menjaga keamanan dan kedaulatan negara.

Sumber : sindonews.com




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia