TRANSLATE

TNI siapkan kapal perang bantu angkat badan pesawat QZ8501

Jumat, 16 Januari 2015

TNI siapkan kapal perang bantu angkat badan pesawat QZ8501

Merdeka.com – Setelah ditemukannya Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) milik Air Asia QZ8501, Panglima TNI Jenderal Moeldoko langsung memimpin proses evakuasi di Kapal KRI Banda Aceh, dan diserahkan kepada KNKT. Usai penemuan tersebut, Panglima TNI pun menyerahkan kembali proses evakuasi badan pesawat kepada pihak Basarnas.

Moeldoko mengatakan, TNI telah menyiapkan peralatan dan kapal perang untuk mengangkat bodi beserta sayap pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan di dasar laut perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah. Badan pesawat dan sayap Airbus itu ditemukan kemarin oleh tim SAR unsur gabungan.

“Badan pesawat memang sudah ditemukan, Basarnas perlu bekerja, tapi kalau perlu bantuan kita (TNI) siap turun,” kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko usai membuka Kejuaraan Karate di Mabes TNI Cilangkap, Kamis (15/1).

Moeldoko pun menegaskan pihaknya telah bersiap jika memang akhirnya mendapat instruksi untuk membantu. Selain itu, peralatan untuk mengangkat badan pesawat tersebut juga telah disiapkan.

“Kita sudah siapkan KRI Banda Aceh, alat pun sudah kita siapkan, tinggal tunggu komando saja,” jelasnya.

Seperti diketahui, Tim SAR telah menemukan badan pesawat AirAsia QZ8501. Namun, saat ditemukan, badan pesawat sudah tak lengkap. Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengatakan badan pesawat tersebut ditemukan pada pukul 15.05 WIB, Rabu (14/1).

Meski rencananya hari ini akan mengangkat badan pesawat, Soelistyo menegaskan akan melakukan penyelaman dulu untuk melihat ada korban AirAsia atau tidak.

.
TNI Siapkan KRI Banda Aceh untuk Angkat Bodi AirAsia

VIVAcoid – Tentara Nasional Indonesia telah menyiapkan peralatan dan kapal perang untuk mengangkat bodi beserta sayap pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan di dasar laut perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah.

Badan pesawat dan sayap Airbus itu ditemukan oleh tim SAR gabungan, Rabu kemarin, 14 Januari 2015.

“Badan pesawat sudah diketahui posisinya. Kami telah siapkan KRI Banda Aceh untuk membantu mengangkat bodi pesawat,” kata Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, usai membuka Kejuaraan Karate di Mabes TNI Cilangkap, Kamis 15 Januari 2015.

Moeldoko memastikan, TNI tetap akan membantu Basarnas untuk melakukan pencarian dan evakuasi, meski operasi SAR unsur gabungan diakhiri. “Kami akan tetap membantu dalam operasi pencarian dan evakuasi sampai tuntas,” ujarnya.

Tim unsur gabungan Badan SAR Nasional menemukan bodi pesawat dengan sayap yang menempel di bawah laut. Badan pesawat itu ditemukan berdasarkan hasil deteksi bawah air oleh kapal GeoSurvey menggunakan Sidescan Sonar di objek 15 untuk klarifikasi.

“Saya sudah konfirmasi dengan meminta pesawat Swift Singapura. Mereka saya instruksikan untuk mengambil gambar bagian bodi pesawat itu,” kata Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI FHB Sulistyo, dalam konferensi pers di kantornya.

Dari gambar yang berhasil diambil, pada bagian bodi pesawat jenis Airbus itu tertulis “Now Everyone”. Bagian bodi pesawat yang ditemukan itu berdimensi 30x10x3 meter. Soelistyo menjelaskan, jarak ditemukan bagian bodi QZ8501 cukup jauh dengan ekor pesawat yang telah ditemukan sebelumnya.

“Lokasinya (ditemukan bagian bodi dan sayap pesawat) 3.000 meter dari lokasi ekor pesawat yang ditemukan sebelumnya. Dan berada 800 meter dari FDR yang ditemukan kemarin,” ungkapnya.

.
Penyelam Dari TNI Disiapkan Evakuasi Penumpang AirAsia

PANGKALAN BUN (Pos Kota)- Kapal Republik Indonesia (KRI) Yos Sudarso-353 membawa personel Tim Penyelam TNI AL bergerak ke lokasi titik koordinat badan pesawat AirAsia QZ-8501 dalam rangka pemasangan Mooring Bouy (tanda lokasi) guna menyiapkan evakuasi korban maupun badan pesawat di perairan Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Kamis pagi (15/1).

Tim penyelam TNI dikerahkan mengevakuasi jenazah penumpang yang masih ada di sekitarnya atau diperkirakan masih terjebak di badan pesawat yang berhasil ditemukan oleh salah satu kapal pencari milik Angkatan Laut RSS Swift Rescue Singapura, di perairan Laut Jawa. Penemuan badan pesawat ini telah diperkuat dengan foto bagian sayap bertuliskan Nomor registrasi pesawat PK-AXC, bagian tagline AirAsia “Now Everyone Can Fly” di Main Body pesawat.

Adapun dimensi dari badan pesawat tersebut berukuran 30 x 10 x 3 meter dideteksi oleh alat ROV (Remotly Operated Vehicle) salah satu Kapal Angkatan Laut RSS Swift milik Singapura. Dengan keberhasilan penemuan badan pesawat ini, diharapkan para korban yang hingga saat ini belum ditemukan dapat segera ditemukan dan dievakuasi.

Tim penyelam TNI berusaha keras untuk sesegera mungkin dapat mengevakuasi korban dan juga Main Body pesawat AirAsia tersebut. Untuk itu, seluruh Tim penyelam TNI telah menyusun strategi pengangkatannya dan penunjukan personel penyelam yang terlibat dalam proses evakuasi berikut langkah-langkah yang perlu ditempuh.

Langkah pertama adalah tim penyelam mengkalkulasi luas dan berat badan pesawat yang telah tertimbun lumpur. Selanjutnya, sebelum pengangkatan, tim penyelam mengikat sekeliling badan pesawat dengan menggunakan tali sling. Sedangkan jenazah di badan pesawat direncanakan akan dievakuasi satu per satu untuk mengantisipasi agar tidak terbawa oleh arus.

Tim evakuasi TNI berusahan keras dan penuh dengan kehati-hatian mengingat cuaca di sekitar perairan Selat Karimata kurang bersahabat dan hujan sangat potensial di beberapa wilayah di sektor pencarian. Bahkan dari laporan BMKG, kondisi gelombang laut diramalkan berkisar dari 1,5 sampai 2,5 meter, dengan kecepatan arus 10 sampai 40 sentimeter per detik. Angin dari arah barat berhembus dengan kecepatan permukaan 10 sampai 20 knot. Di beberapa tempat pun ada pembentukan awan kumulonimbus.

.
Tim Penyelam TNI AL Diberangkatkan Untuk Buat Tanda Di Lokasi Badan Pesawat AirAsia QZ-8501

JAKARTA (Berita) Tim Penyelam Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) diberangkatkan ke lokasi titik koordinat ditemukannya badan pesawat AirAsia QZ-8501, di perairan Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, untuk memasang Mooring Bouy (tanda lokasi) sebagai upaya persiapan melakukan evakuasi korban maupun badan pesawat.

Penemuan badan pesawat ini telah diperkuat dengan foto bagian sayap bertuliskan Nomor registrasi pesawat PK-AXC, bagian tagline AirAsia “Now Everyone Can Fly” di Main Body pesawat.

Menurut Kapuspen TNI, Mayjen TNI M. Fuad Basya, melalui relisnya di Jakarta, Kamis (15/1), Tim penyelam TNI ini dikerahkan untuk mengevakuasi jenazah penumpang yang masih ada di sekitarnya, atau diperkirakan masih terjebak di dalam badan pesawat, yang berhasil ditemukan salah satu kapal pencari milik Angkatan Laut RSS Swift Rescue Singapura, di perairan Laut Jawa.

Kapuspen TNI menjelaskan, Adapun dimensi dari badan pesawat tersebut berukuran 30 x 10 x 3 meter, dideteksi alat ROV (Remotly Operated Vehicle) salah satu Kapal Angkatan Laut RSS Swift milik Singapura. Dengan keberhasilan penemuan badan pesawat ini, diharapkan para korban yang hingga saat ini belum ditemukan dapat segera ditemukan dan dievakuasi.

“Tim penyelam TNI akan berusaha keras untuk sesegera mungkin dapat mengevakuasi para korban dan juga Main Body pesawat AirAsia tersebut. Untuk itu, Tim penyelam TNI, telah menyusun strategi pengangkatan dan penunjukan personel penyelam yang terlibat dalam proses evakuasi berikut langkah-langkah yang perlu ditempuh,” papar Kapuspen TNI.

Langkah pertama, lanjutnya, tim penyelam mengkalkulasi luas dan berat badan pesawat yang telah tertimbun lumpur. Selanjutnya, tim penyelam mengikat sekeliling badan pesawat dengan menggunakan tali sling, sebelum dilakukan pengangkatan. Sedangkan jenazah di badan pesawat, direncanakan dievakuasi satu per satu untuk mengantisipasi agar tidak terbawa arus.

Tim evakuasi TNI AL, yang diberangkatkan dengan Kapal Republik Indonesia (KRI) Yos Sudarso-353 itu, akan berusaha keras, dan penuh dengan kehati-hatian, mengingat cuaca di sekitar perairan Selat Karimata kurang bersahabat, dan hujan yang sangat berpotensi turun di beberapa wilayah, di sektor pencarian.

Dari laporan BMKG, diperoleh keterangan, kondisi gelombang laut diramalkan berkisar 1,5 sampai 2,5 meter, dengan kecepatan arus 10 sampai 40 sentimeter per detik. Angin dari arah Barat berhembus dengan kecepatan 10 sampai 20 knot. Di beberapa tempat, pun ada pembentukan awan kumulonimbus, tutup Kapuspen TNI, Mayjen TNI M. Fuad Basya.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia