TRANSLATE

Gelar Rapat dengan Komisi I DPR, Panglima TNI Bahas Rencana Strategis 2015

Jumat, 30 Januari 2015

Gelar Rapat dengan Komisi I DPR, Panglima TNI Bahas Rencana Strategis 2015

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Moeldoko menggelar rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (29/1/2015). Dalam rapat tertutup bagi media tersebut, dijadwalkan Jenderal Moeldoko bakal membahas agenda rencana strategis (renstra) TNI tahun 2015.

Diketahui, dalam rapat pimpinan TNI di Mabes TNI, ada tiga rencana strategis, yakni rencana strategis pembangunan dan pengembangan kemampuan TNI, rencana strategis kesejahteraan dan rencana strategis perawatan alat utama sistem senjata (alutsista).

Hal tersebut dibahas dalam rapat pimpinan (rapim) di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, yang dipimpin langsung Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko. Rapim tersebut berlangsung dua hari hingga 23 Desember 2014.

“Kami akan membangun kesejahteraan prajurit, baik dari segi penggajian, perumahan maupun kesehatan,” kata Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Senin (22/12/2015) lalu.

TNI juga menganggarkan untuk pemeliharaan dan perbaikan alutsista TNI. Saat ini TNI telah banyak membeli alutsista canggih dan mahal, tapi belum punya rencana pemeliharaan. Padahal pada kurun tertentu harus diperbaiki.

“Kalau tak tersusun dalam renstra ini berbahaya. Kala tak menyiapkan dana bisa-bisa dikanibal kanan-kiri,” katanya. Lebih lanjut dirinya menjelaskan ketiga renstra tersebut merupakan kosistensi pemerintah untuk menjadikan TNI lebih profesional, militan, solid, sejahtera, dicintai dan dibanggakan rakyat.

Dalam upaya membangun manajemen TNI yang solid dan adaptable, serta interoperabilitas operasional termasuk peran teritorial TNI, Panglima TNI menitikberatkan dalam implementasi renstra pembangunan dan pengembangan kemampuan 2015-2019. Di dalamnya secara eksplisit memuat upaya mengeleminasi ego sektoral.

.
Komisi I DPR minta Panglima TNI bangun museum pahlawan di Km 0

Merdeka.com – Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar Firmandez meminta kepada Panglima TNI Jenderal Moeldoko untuk membangun museum perjuangan di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam tepatnya di Km 0. Lewat museum tersebut, dia meyakini dapat menumbuhkan rasa nasionalisme bagi generasi muda di kota Serambi Mekkah.

“Di Aceh Km 0 saya minta dibangun museum perjuangan, biar tahu perjuangan para pahlawan” kata Firmandez saat rapat kerja dengan Panglima TNI di gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/1).

Alasan lainnya dengan adanya museum di KM 0 tersebut dimaksudkan agar masyarakat Aceh mengenal pahlawan dari daerahnya sendiri yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

“Bahwa pendahulunya mengikuti kondisi perjuangan jadi sekarang untuk anak cucu kita tahu apa perjuangan para pahlawan pembela tanah air sehingga generasi muda menumbuhkan nasionalisme, misalnya ada Cut Nyak Dien,” pungkas dia.

.
Jenderal Moeldoko sebut tentara China belajar pengamanan ke TNI

Merdeka.com – Komisi I DPR menggelar rapat dengan Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Sayangnya, rapat tersebut dilakukan secara tertutup.

Saat jeda rapat, Jenderal Moeldoko menyampaikan bahwa kinerja TNI saat ini sudah sangat membanggakan. Bahkan, angkatan bersenjata China belajar dari Indonesia untuk proses pengamanan APEC 2014 yang lalu di Beijing.

Tak hanya itu, Moeldoko juga menyebut bahwa pencarian black box AirAsia QZ 8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, jadi yang tercepat di dunia.

“Performance kita di penemuan black box AirAsia itu menjadi standar internasional. Tidak ada negara yang lebih cepat, kecuali kita,” kata Jenderal Moeldoko di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (29/1).

Menurut dia, dua keberhasilan ini yang disampaikannya di dalam rapat. Atas hal ini pula, dia berharap, keberhasilan itu bisa meyakinkan DPR agar mau menaikkan anggaran untuk TNI.

“Beliau (Komisi I) adalah yang bertanggungjawab untuk ikut bantu anggaran TNI dan TNI harus pertanggungjawabkan semuanya. Mudah-mudahan enggak ada penurunan. Mudah-mudahan naik lagi,” harapnya.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia