TRANSLATE

Jokowi Kumpulkan Petinggi TNI di Istana

Rabu, 4 Februari 2015

Jokowi Kumpulkan Petinggi TNI di Istana

Jakarta, CNN Indonesia — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan para petinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Istana Merdeka, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/2). Sejak pukul 12.00 WIB para petinggi TNI tersebut satu persatu tiba di Istana. Para petinggi TNI yang tampak hadir antara lain Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Madya TNI Agus Supriatna, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Ade Supandi, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Ada pula Pangkostrad Mayjen TNI Mulyono, Komandan Jenderal Kopassus Doni Monardo, Kepala Staf Korps Marinir Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso, Komandan Korps Pasukan Khas Marsda TNI M Harpin Ondeh.

Tak hanya itu, hadir pula Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman, Kepala Staf Kantor Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan, dan Sekertaris Kabinet Andi Widjajanto.

Presiden tampak serius berdiskusi dengan para peserta pertemuan yang tidak ada dalam agenda resmi tersebut, sebelum akhirnya makan siang bersama.

Wartawan hanya diperbolehkan mengambil gambar, sehingga belum ada keterangan mengenai isi pembicaraan yang dilakukan. Hingga berita ini diturunkan, pertemuan Presiden dengan para petinggi TNI itu masih berlangsung.

.
Begini Suasana Makan Siang Jokowi dengan Petinggi TNI dan BIN

Jakarta – Para petinggi TNI siang ini bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Para petinggi TNI ini diundan makan siang bersama dengan Jokowi. Para petinggi TNI yang hadir yaitu Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko. Kepala Staff Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Komandan Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo. Kepala Staff Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi. Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman. Pangkostrad Mayjen TNI Mulyono.

Pantaun detikcom di ruang tengah Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (3/2/2015) pukul 12.30 WIB, para petinggi TNI itu duduk bersama dengan Jokowi di sebuah meja panjang. Ada 14 bangku.

Awalnya Jokowi dan para petinggi TNI itu duduk sambil berbicara. Beberapa menit setelah itu, Presiden Jokowi mempersilahkan untuk menyantap hidangan yang disajikan secara prasmanan.

Jokowi memgambil makanan terlebih dahulu, baru disusul para petinggi TNI.

Hadir juga Sekretaris Kabinet Andi Wdijajanto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Kepala Staff Kepresidenan Luhut Panjaitan.

Awak media hanya diperkenankan mengambil foto sejenak lalu dipersilahkan untuk menunggu di luar. Belum diketahui apa saja yang dibicarakan dalam pertemuan makan siang itu.

Sumber : http://news.detik.com/

.
Pertemuan Presiden-Panglima Singgung Netralitas TNI di Kisruh Polri-KPK

Metrotvnews.com, Jakarta: TNI menyatakan soal kesetiaan dan soliditas kepada Presiden Joko Widodo. Kisruh hukum pun disebut tak berpengaruh pada prajurit.

Komitmen untuk tak memihak dalam konflik KPK-Polri pun tercetus. Hal tersebut dikatakan usai diplomasi meja makan Jokowi dengan semua petinggi TNI, di Istana Merdeka, Selasa (3/2/2015).

Terungkap, ada obrolan ringan seputar kisruh KPK-Polri di sela-sela acara makan itu.

“Ditanya sama Presiden, ‘TNI terpengaruh enggak? Enggak. ‘Oh bagus’. Biar urusannya urusan hukum. Jangan kita ikut-ikut ke sana. TNI loyalitasnya kepada negara. Pimpinan tertingginya Presiden. Makanya saya sampaikan loyalitas TNI tegak lurus,” cetus Ryamizard Ryacudu, Menteri Pertahanan, di Istana Negara, Jakarta.

Netralitas TNI ini juga disokong oleh situasi keamanan dalam negeri yang masih kondusif. Menurutnya, TNI belum perlu turun tangan dalam polemik saat ini. Bahkan dikatakannya, warga di daerah, seperti wilayah perbatasan yang sempat dikunjunginya dalam tiga hari lawatan belum lama ini, tak peduli dengan konflik tersebut.

“Kecuali bangsa, negara ini terganggu, dia (TNI) bergerak. Kalau masalah hukum, ada hukum. Jangan ikut-ikut yah. Selesaikan secara hukum,” akunya.

Pertemuan yang rencananya digelar setengah tahun sekali ini juga digelar agar kesolidan TNI tetap terjaga, tanpa ada provokasi dari kekuatan luar yang ingin memanfaatkan prajurit. “Beliau (Jokowi) udah puas. Kita sudah bersatu. Sudah solid. Jangan sampai solid itu dirusak,” imbuh mantan KSAD ini.

Senada, Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kepala Badan Intelejen Negara Marciano Norman sama-sama menyampaikan bahwa masalah hukum yang berkembang saat ini harus dituntaskan lewat jalur hukum. Situasi keamanan dalam negeri pun disebut dalam kondisi stabil.

“Jadi masyarakat enggak usah ribet. Tenang-tenang saja,” cetus Moeldoko.

Selain Moeldoko, dalam pertemuan itu, hadir pula para pejabat tinggi TNI, yakni Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna, Kepala Staf Angkatan Laut Marsekal Ade Supandi.

Tampak pula Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen Moelyono, Komandan Jenderal Korps Pasukan Khusus Mayjen Doni Monardo, Komandan Korps Pasukan Khas TNI AU Marsda MB Manurung, Komandan Korps Marinir TNI AL Mayjen (Mar) Ahmad Faridz Washington.

Dari jajaran pejabat setingkat Menteri, di samping Marciano dan Ryamizard, tak ketinggalan dalam acara makan siang bersama itu Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, dan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan.

Soal tak diikutkannya Polri dan Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno dalam acara yang terkait keamanan itu, Ryamizard menyebut pihaknya tak ikut campur dalam undangan yang merupakan inisiatif Presiden itu. Dalam pandanganya, Jokowi semestinya melakukan pertemuan sejenis dengan Korps Bhayangkara.

“Harus. Tapi kalau dalam keadaan kisruh begini kalau Presiden kumpulin (Polri) ada politik lagi tuh. Kurang bagus. Sementara biarkan dulu,” tuturnya.

.
TNI Pastikan Situasi Aman di Tengah Kisruh KPK-Polri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — TNI memastikan kondisi keamanan nasional aman dan terkendali walaupun terjadi ketegangan antara KPK dan Polri.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo hanya melaporkan situasi keamanan terkini. ”Situasi aman dan terkendali saya sampaikan kepada Presiden,” kata dia seusai bertemu Presiden di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/2) siang.

Menurut dia, tidak ada arahan tertentu dari Presiden. Presiden Jokowi menggelar pertemuan dengan sejumlah petinggi negara terkait pertahanan dan keamanan. Turut hadir di antaranya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Kepala BIN Marciano Norman, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan.

.
Panglima TNI: Situasi Keamanan Terkendali

JAKARTA (Pos Kota) – Panglima TNI Jenderal Moeldoko memastikan situasi keamanan terkendali. Demikian laporannya kepada Presiden Joko Widodo.

“Situasi semuanya dalam keadaan aman dan terkendali. Stabilittas terjaga dengan baik saya sampaikan itu kepada presiden,” tutur Moeldoko.

Jajaran TNI yang hadir, Kepala Staff Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Komandan Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo. Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi. Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman. Pangkostrad Letjen TNI Mulyono.

“Jadi masyarakat gak usah ribet, tenang-tenang saja. Namun inti kedatangan kita ke Istana karena diundang makan siang presiden,” tutur Moeldoko.

.
Undang Panglima TNI Makan Siang, Presiden Tak Libatkan Pemimpin Polri

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak jajaran pemimpin Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Badan Intelijen Negara (BIN) menikmati santap siang di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/2). Di antara undangan, tidak seorang pun pemimpin Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang hadir pada jamuan makan siang itu.

Selain Panglima TNI, hadir pada jamuan itu, di antaranya, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan, Menteri Pertahanan Ryamirzard Ryacudu, Kepala BIN Marciano Norman, Kepala Staf Angkatan Darat, Kepala Staf Angkatan Laut, dan Kepala Staf Angkatan Udara, Danjen Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo, dan Pangkostrad Mayjen TNI Mulyono.

Padahal, pada era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Panglima TNI dan Kepala Polri selalu datang berduaan saat ke istana.

“Nanti ada saatnya sendiri, beliau (Presiden-red) mengundang Kapolri dengan unsur-unsur di jajarannya,” kata Kepala BIN Marciano Norman.

Dia mengatakan, tidak ada hal penting yang dibahas selama berlangsung jamuan santap siang itu. Presiden Joko Widodo, katanya, hanya mendengarkan laporan langsung dari jajaran pemimpin TNI tentang situasi keamanan dan pertahanan.

“Tidak, kami hanya bertemu secara umum saja. Bapak Presiden ingin mendengarkan laporan langsung dari jajaran bawahannya yang membidangi masalah keamanan dan pertahanan. Hanya itu,” kata Marciano.

Penulis: Novy Lumanouw/NAD

Sumber : Investor Daily

.
Pertemuan Presiden-Panglima Singgung Netralitas TNI di Kisruh Polri-KPK

Metrotvnews.com, Jakarta: TNI menyatakan soal kesetiaan dan soliditas kepada Presiden Joko Widodo. Kisruh hukum pun disebut tak berpengaruh pada prajurit.

Komitmen untuk tak memihak dalam konflik KPK-Polri pun tercetus. Hal tersebut dikatakan usai diplomasi meja makan Jokowi dengan semua petinggi TNI, di Istana Merdeka, Selasa (3/2/2015).

Terungkap, ada obrolan ringan seputar kisruh KPK-Polri di sela-sela acara makan itu.

“Ditanya sama Presiden, ‘TNI terpengaruh enggak? Enggak. ‘Oh bagus’. Biar urusannya urusan hukum. Jangan kita ikut-ikut ke sana. TNI loyalitasnya kepada negara. Pimpinan tertingginya Presiden. Makanya saya sampaikan loyalitas TNI tegak lurus,” cetus Ryamizard Ryacudu, Menteri Pertahanan, di Istana Negara, Jakarta.

Netralitas TNI ini juga disokong oleh situasi keamanan dalam negeri yang masih kondusif. Menurutnya, TNI belum perlu turun tangan dalam polemik saat ini. Bahkan dikatakannya, warga di daerah, seperti wilayah perbatasan yang sempat dikunjunginya dalam tiga hari lawatan belum lama ini, tak peduli dengan konflik tersebut.

“Kecuali bangsa, negara ini terganggu, dia (TNI) bergerak. Kalau masalah hukum, ada hukum. Jangan ikut-ikut yah. Selesaikan secara hukum,” akunya.

Pertemuan yang rencananya digelar setengah tahun sekali ini juga digelar agar kesolidan TNI tetap terjaga, tanpa ada provokasi dari kekuatan luar yang ingin memanfaatkan prajurit. “Beliau (Jokowi) udah puas. Kita sudah bersatu. Sudah solid. Jangan sampai solid itu dirusak,” imbuh mantan KSAD ini.

Senada, Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kepala Badan Intelejen Negara Marciano Norman sama-sama menyampaikan bahwa masalah hukum yang berkembang saat ini harus dituntaskan lewat jalur hukum. Situasi keamanan dalam negeri pun disebut dalam kondisi stabil.

“Jadi masyarakat enggak usah ribet. Tenang-tenang saja,” cetus Moeldoko.

Selain Moeldoko, dalam pertemuan itu, hadir pula para pejabat tinggi TNI, yakni Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna, Kepala Staf Angkatan Laut Marsekal Ade Supandi.

Tampak pula Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen Moelyono, Komandan Jenderal Korps Pasukan Khusus Mayjen Doni Monardo, Komandan Korps Pasukan Khas TNI AU Marsda MB Manurung, Komandan Korps Marinir TNI AL Mayjen (Mar) Ahmad Faridz Washington.

Dari jajaran pejabat setingkat Menteri, di samping Marciano dan Ryamizard, tak ketinggalan dalam acara makan siang bersama itu Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, dan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan.

Soal tak diikutkannya Polri dan Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno dalam acara yang terkait keamanan itu, Ryamizard menyebut pihaknya tak ikut campur dalam undangan yang merupakan inisiatif Presiden itu. Dalam pandanganya, Jokowi semestinya melakukan pertemuan sejenis dengan Korps Bhayangkara.

“Harus. Tapi kalau dalam keadaan kisruh begini kalau Presiden kumpulin (Polri) ada politik lagi tuh. Kurang bagus. Sementara biarkan dulu,” tuturnya.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia