TRANSLATE

Jokowi Singgung ke Menhan Soal Kisruh Polri-KPK

Rabu, 11 Februari 2015

Jakarta, CNN Indonesia — Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan, Tentara Nasional Indonesia tidak terpengaruh oleh polemik yang terjadi antara dua lembaga penegak hukum, yakni Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri.

“Cuma bilang, ditanya sama Presiden, TNI terpengaruh enggak? (Saya jawab) enggak. (Lalu Presiden jawab) Oh bagus,” ujar Ryamizard menceritakan pembicaraannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/2).

Ryamizard berpandangan, polemik antara kedua lembaga tersebut bukan menjadi urusan kementeriannya maupun TNI. “Biar urusan hukum. Jangan kita ikut-ikut ke sana,” kata dia.

“Jadi tentara jangan terbawa-bawa masalah hukum, politik, dan lain-lain. Tidak boleh,” ujar dia mengimbuhkan.

Sebagai seorang Jenderal Purnawirawan yang menjabat sebagai menteri, TNI seharusnya loyal kepada negara dengan presiden sebagai pimpinan tertinggi. “Makanya saya sampaikan, loyalitas TNI tegak lurus,” ujar dia tegas.

Meski tengah ada gejolak politik yang terjadi seperti saat ini, Ryamizard menyatakan, posisi TNI harus tetap loyal kepada negara dan Presiden.

Tentara jangan terbawa-bawa masalah hukum, politik, dan lain-lain. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu

“Tetap (loyal), kecuali bangsa dan negara ini terganggu, dia (TNI) bergerak. Kalau ada masalah hukum, ada hukum. Jangan ikut-ikut ya. Selesaikan secara hukum. Itu bener lho saya ngomong, enggak basa-basi,” kata dia.

Ryamizard menuturkan, Presiden mengaku puas karena TNI sudah bersatu dan solid. “Jangan sampai solid itu dirusak. Tidak terpengaruh situasi politik sekarang,” ujar dia. Ia mengatakan, Presiden juga akan memanggil Polri di waktu yang terpisah.

.
Menhan Minta TNI Tak Terpengaruh Konflik KPK-Polri

Jakarta, GATRAnews – Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu meminta agar jajaran TNI tidak terpengaruh atas kisruh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) versus Polri.

“Jadi pokoknya TNI jangan terpengaruh. Itu saja. Jangan terpengaruh dengan situasi itu,” kata Ryamizard di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/2).

Selain itu, Ryamizard juga mengingatkan agar personil TNI tetap memperkuat soliditas agar tidak terpengaruh isu-isu yang berkembang akhir-akhir ini.

“Jadi intinya yang sudah solid dipertahankan saja. Kan tentara solid. Enggak pakai apa namanya, terpengaruh yang lain-lain,” tegasnya.

Lalu, terkait dengan undangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada sejumlah petinggi TNI. Ryamizard menuturkan, bahwa itu hanya makan siang biasa untuk mempererat dan mensolidkan TNI dengan panglima tertinggi TNI yaitu presiden.

“Tidak ada apa-apa. Hanya makan bersama kok. Tidak ada bahas isu keamanan juga. Saya ulangi, presiden itu mengajak makan bersama. Ini atas saran dari Bang Luhut Pandjaitan dan saya, agar setengah tahun sekali diadakan. Untuk mempererat,” tegas Ryamizard.

Sebelumnya, Jokowi mengundang para petinggi TNI diantaranya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna dan sejumlah petinggi TNI lainnya.

.
Menhan: TNI Tak Ikut-ikutan soal Friksi Lembaga Penegak Hukum

Jakarta – Menteri Pertahanan (menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, pada acara makan siang hari ini bersama jajaran pemimpin puncak Tentara Nasional Indonesia (TNI), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanyakan tentang soliditas. Presiden kemudian mendapatkan jawaban, bahwa TNI selama ini senantiasa solid.

“Lembaga yang sudah solid dipertahankan saja. Kan tentara solid. Enggak terpengaruh yang lain-lain,” kata Ryamizard Ryacudu di kompleks Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/2).

Termasuk soal adanya gesekan antarlembaga penegak hukum, menurut menhan, TNI tidak akan terlibat di dalamnya. Namun, menhan mengatakan, soal kisruh Polri-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak dibahas dalam pertemuan makan siang dengan Presiden Joko Widodo hari ini.

Makan siang bersama ini, kata Ryamizard, dilakukan atas saran Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan. Pembicaraan dengan presiden, kata dia, tidak merembet ke isu-isu keamanan tertentu. TNI juga tak masuk ke dalam ranah hukum, khususnya yang terkait Polri dan KPK saat ini.

“Kemudian beliau sudah puas kami ini sudah bersatu, tetap solid. Itu jangan sampai solid itu dirusak,” jelas Ryamizard.

Penulis: Ezra Sihite/NAD

Sumber : http://www.beritasatu.com/nasional/




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia