TRANSLATE

Prajurit TNI Diminta Manfaatkan Lahan untuk Masak Sehari-hari

Senin, 16 Februari 2015

Prajurit TNI Diminta Manfaatkan Lahan untuk Masak Sehari-hari

JAKARTA – Panglima TNI, Moeldoko meminta jajaranya lebih kreatif dalam mengakali kebutuhan sehari-hari. Dalam setiap kunjungan ke daerah, Moeldoko selalu menganjurkan anggota TNI untuk memaksimalkan lahan yang dimiliki.

Di antaranya ialah menanami lahan itu dengan sayuran. Selain itu, prajurit TNI juga bisa membuat kolam ikan. Dengan begitu, mereka bisa menerapkan swasembada pangan sendiri.

“Remunerasi yang diterima prajurit TNI sedikit, maka perlu memaksimalkan lahan yang ada di satuan tersebut, sehingga tidak perlu membeli kebutuhan untuk masak sehari-hari,“ terang Moeldoko di Jakarta, Jumat (13/2).

Moeldoko menambahkan, jajaranya memiliki kepentingan yang sangat tinggi terhadap swasembada pangan. Sebab, swasembada pangan memiliki benang merah dengan doktrin sistem pertahanan rakyat semesta.

TNI selama ini memiliki doktrin sistem pertahanan rakyat semesta. Maknanya, saat negara diserang pihak lain, maka seluruh sumber daya yang dimiliki harus dimobilisasi. Hal itu untuk kepentingan perang dan sistem pertahanan yang disusun dengan sistem kompartemenisasi.

“Artinya, apabila ada salah satu pulau diserang oleh lawan, maka Pangdam setempat harus mempertahankan dirinya secara mandiri dan seluruh logistik juga harus dapat didukung secara mandiri,” tegas Moeldoko.

Sumber : http://www.jpnn.com/

.
Panglima TNI Ajak Prajurit Gemar Menanam

Jakarta – Panglima TNI Moeldoko mengajak para prajuritnya agar gemar dan rajin menanam apa saja. Para prajurit bisa memanfaatkan lahan-lahan sisa di kesatuannya.

“Remunerasi yang diterima prajurit TNI sedikit, maka perlu memaksimalkan lahan yang ada di satuan tersebut, sehingga tidak perlu membeli kebutuhan untuk masak sehari-hari,” kata Moeldoko di Jakarta, Jumat (13/2).

Ia menjelaskan dalam setiap kunjungan ke daerah, selalu memberikan pengarahan kepada anggota TNI untuk lebih mengoptimalkan lahan yang dimiliki TNI, baik di batalyon-batalyon maupun satuan lain agar ditanami sayuran atau dibuat kolam ikan. Tujuannya agar para anggota dapat memenuhi kehidupan sehari-hari dan swasembada pangan sendiri.

Moeldoko juga menegaskan kegiatan rajin menanam itu sebagai bentuk dukungan TNI dalam melahirkan swasembada pangan dalam tiga tahun kedepan. TNI akan menggunakan seluruh kemampuannya dan mengerahkan pasukan dalam jumlah banyak untuk suksesnya program tersebut.

“TNI memiliki doktrin sistem pertahanan rakyat semesta. Saat negara ini diserang oleh negara lain maka seluruh sumber daya yang dimiliki dimobilisasi untuk kepentingan perang dan sistem pertahanan yang disusun dengan sistem kompartemenisasi. Artinya apabila ada salah satu pulau diserang oleh lawan maka Pangdam setempat harus mempertahankan dirinya secara mandiri dan seluruh logistik juga harus dapat didukung secara mandiri,” ujar Moeldoko.

Dia mengaku pada kunjungan kerja ke daerah-daerah, sering melihat kondisi petani saat ini seperti di museum. Cangkul yang dimiliki sudah tua dan orang mengerjakannya juga sudah tua. Di sawah tidak terlihat adanya anak muda yang bekerja sebagai petani.

Untuk itu, dia mengumpulkan anak-anak muda dari berbagai daerah untuk bergerak dan bekerjasama dalam menyukseskan swasembda pangan.

“Saya kumpulkan mahasiswa di beberapa kampus kemudian saya datangkan juga para praktisi yang sukses dan berhasil menanam padi 12 ton perhektar dan jagung 14 ton perhektar. Saya jembatani petani yang sudah tidak memiliki lahan dan modal untuk bertani sehingga dapat berkomunikasi dengan para mahasiswa yang penuh idealisme,” tuturnya.

Penulis: Robertus Wardhy/AF

Sumber : Suara Pembaruan




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia