TRANSLATE

Menteri Susi minta bantuan TNI AL kejar kapal asing

Kamis, 26 Februari 2015

Menteri Susi minta bantuan TNI AL kejar kapal asing

Merdeka.com – Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti mengumpulkan seluruh anak buahnya di ruang kerjanya, Lantai 7 gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat. Susi bermaksud menunjukkan di radar, ada kapal besar yang diduga melakukan transhipment atau bongkar muat di tengah perairan Indonesia.

Kapal yang tertangkap monitor Vehicel Monitoring System (VMS) KKP diketahui bernama Fu Yuan Yu. Ini merupakan kapal angkut atau sejenis kapal Hai Fa yang sudah terlebih dulu ditangkap.

Indikator yang menyebutkan kapal tersebut melakukan transhipment adalah sinyal VMS dari kapal itu sinyalnya kedip-kedip dan banyaknya kapal-kapal kecil lain yang berada disekelilingnya. Status terakhir Kapal Fu Yuan Yu mengaktifkan VMS pada pukul 13.14 WIB.

“Kelihatannya mau keluar dari perairan Cirebon, mau angkut,” ujar Susi di ruangannya, Jakarta, Selasa (24/2).

Sementara itu, Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Asep Burhanuding mengatakan pihaknya telah meminta bantuan TNI AL untuk memeriksa kapal yang disinyalir milik PT Antartica tersebut.

“Minta bantuan TNI AL untuk diperiksa. 3.000-4.000 GT. Kapal tramper. Milik PT Antartica,” kata Asep.

Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menghubungi Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya Ade Supandi untuk mengerahkan anak buahnya mengejar kapal Fu Yuan Yu. Saat ini posisi kapal berada pada 30 mil dari laut Jakarta.

“Saya sudah telepon panglima dan KRI untuk memeriksa ke sana. Posisinya 30 mil dari Jakarta. Di koordinat 0450125 108,9365,” ucapnya.

.
Dari Ruang Kerja, Menteri Susi Tindak Transhipment Ilegal

Jakarta, CNN Indonesia — Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menggunakan empat layar berukuran besar di ruang kerjanya untuk memantau langsung aktivitas penangkapan ikan di wilayah laut Indonesia. Saat awak media diundang masuk ke kantornya di lantai 7 Gedung Mina Bahari KKP, Susi mendapati transasksi bongkar muat (transhipment) ikan di tengah Laut Jawa, tepatnya 30 mil dari perairan Jakarta.

“Kalian lihat itu ada kapal bernama Fu Yuan Yu diduga sedang melakukan transhipment, karena banyak kapal kecil yang mengelilingi,” kata Susi di ruangannya, Selasa (24/2).

Kapal itu terdeteksi di Vessel Monitoring System (VMS) berlayar di Laut Cirebon pada 20 Februari. Namun, VMS sempat mati dan hidup kembali.

Susi menduga kapal tersebut mencoba bergerak keluar dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Laut Cirebon. Melihat aktivitas itu, Susi langsung menghubungi anak buahnya untuk segera menindak kapal yang diduga berukuran 3000-4000 GT.

“Telepon TNI AL pak, kejar itu kapalnya,” kata Susi kepada Dirjen Pengawasan dan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Asep Burhanudin yang saat itu turut mengamati layar pantau.

Kapal Pemain Lama

Asep menjelaskan kapal Fu Yuan Yu masih satu kepemilikan dengan kapal MV Hai Fa yang sudah terlebih dahulu tertangkap di Pelabuhan Wanam, Kabupaten Merauke, pada 27 Desember 2014, dengan perusahaan pemilik bernama PT Antarticha Segara Lines.

Kapal Fu Yuan Yu adalah Kapal yang dibuat di Jepang ini berjenis kapal pengangkut (tramper).

Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan, PT Antarticha Segara juga memiliki dua kapal lain berukuran super besar, yaitu Danfeng Mariner dengan bobot mati 3.170 GT dan Global Mariner dengan bobot 6.545 GT. Seluruh operasional kapal milik PT Antarticha Segara Lines beroperasi di wilayah Wanam, Kabupaten Merauke.

.
Menteri Susi Minta Bantuan Panglima TNI-AL Kejar Kapal Ini

JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengindikasikan Kapal Fu Yuan Yu dengan jenis tramper dengan kapasitas diperkirakan mencapai 3.000-4.000 gross ton (gt) tengah melakukan transhipment atau bongkar muat di tengah laut Indonesia.

Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Asep Burhanuding mengatakan, pihak kementerian yang dipimpin Susi Pudjiastuti ini sudah meminta bantuan kepada TNI AL untuk memeriksa kapal yang disinyalir milik PT Antartica atau pemilik dari kapal Hai Va yang telebih dahulu ditangkap.

“Minta bantuan TNI AL untuk diperiksa. Kapasitasnya 3.000-4.000 gt,” kata Asep di Ruangan Kerja Menteri KKP, Jakarta, Selasa (24/2/2015).

Asep mengaku, sampai saat ini pihak KKP masih melakukan pengecekan dengan perbantuan dari TNI AL. Indikasi terkuat kapal Fu Yuan Yu melakukan bongkar muat lantaran banyaknya dikelilingi kapal yang lebih kecil.

“Kita masih melakukan cek. Selama saya menjabat baru ini. Kalau lihat dikelilingi kapal cilik ya iya,” tambahnya.

Dirinya juga mengaku, telah menghubungi Panglima TNI AL untuk mengejar kapal Fu Yuan Yu tersebut. “Saya sudah telepon panglima dan KRI untuk memeriksa ke sana. Posisinya 30 mil dari Jakarta. Di 0450125 108,9365,” tutupnya.

Sumber : http://economy.okezone.com/read




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia