TRANSLATE

CIA Dirombak Besar-besaran, Fokus ke Operasi Siber

Selasa, 10 Maret 2015

CIA Dirombak Besar-besaran, Fokus ke Operasi Siber

Metrotvnews.com, Washington: Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) berencana merombak besar-besaran struktur organisasi serta seluruh sistem yang ada di dalamnya. Restrukturisasi dilakukan karena CIA dinilai sudah terlalu ketinggalan zaman sejak pertama kali berdiri pada 18 September 1947.

Setelah dirombak, CIA akan mengalihkan fokusnya pada operasi siber dan inovasi digital. Kepala CIA John Brennan juga mengatakan dirinya akan membuat beberapa unit terbaru bernama “pusat-pusat misi,” yang bertujuan menangani beragam tantangan di luar negeri.

Turut direncanakan pula pembangunan “direktorat inovasi digital” untuk memimpin usaha pengumpulan data intelijen dengan teknologi siber terbaru.

“Kemampuan kami dalam mengumpulkan data intelijen dan urusan keamanan nasional menjadi lebih menantang di dunia digital seperti saat ini,” tutur Brennan, seperti dilansir itnews.com.au, Senin (9/3/2015).

“Dan sebagai agensi intelijen, kami perlu memastikan kami memahami seluruh aspek lingkungan digital,” tambah dia.

Meningkatkan kemampuan CIA dalam dunia siber dapat membantu mengatasi beragam ancaman di dunia maya, seperti penggunakan media sosial oleh kelompok militan Islamic State (ISIS). Sistem terbaru juga diharapkan dapat mengurangi gangguan terhadap intelijen AS, yang disebut beberapa pejabat telah dirusak mantan kontraktor Agensi Keamanan Nasional (NSA) Edward Snowden.

Sejak pertama kali berdiri, CIA dibagi dalam empat direktorat utama. Nama dari direktorat sains dan teknologi CIA, yang menangani pembuatan alat-alat pengintaian, serta direktorat support, tidak akan diubah.

Direktorat intelijen akan diganti menjadi “direktorat analisis” untuk merefleksikan fungsinya dalam menganalisis informasi dari beragam sumber.

Sementara direktorat servis rahasia nasional, tempat berkumpulnya agen rahasia yang merekrut mata-mata dan melakukan operasi khusus, akan diganti namanya menjadi “direktorat operasi.”




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia