TRANSLATE

Menhan: Waspada Pembelokan Hati untuk Melemahkan Pancasila

Jumat, 29 Januari 2016

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN — Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meminta masyarakat mewaspadai gerakan-gerakan yang bertujuan untuk membelokkan hati terhadap keutuhan ideologi Pancasila.

“Kita menyatakan perang terhadap gerakan yang ingin membelokkan hati seseorang untuk melemahkan ideologi Pancasila. Keutuhan Pancasila harus dipertahankan dengan meningkatkan wawasan kebangsaan,” katanya di Pekalongan, Sabtu (16/1).

Pada acara “Silaturahmi Nasional Ulama Mursyidi, Tarikah, TNI, Polri Dalam Urgensi Bela Negara Demi Menjaga Keutuhan NKRI”, Menhan Ryamizard mengatakan saat ini banyak tindakan kekerasan dengan mengatasnamakan agama sehingga hal itu menimbulkan kerawanan disintegrasi.

“Peristiwa Kamis (Peledakan bom di kawasan Sarinah Jalan Thamrin, Jakarta, red) merupakan suatu bukti sehingga hal itu perlu kita waspadai agar tidak terulang lagi,” katanya.

Ia mengatakan untuk menghadapi tantangan Bangsa Indonesia yang semakin kompleks maka perlu adanya peran para ulama dalam upaya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menhan juga berpesan pada rakyat Indonesia dalam pelaksanaan demokrasi agar lebih mengedepankan musyawarah dan mufakat karena hal ini bisa menciptakan situasi yang kondusif. Islam, kata dia, mengajarkan pada pemeluknya untuk saling bersilaturahmi dengan sesama manusia.

“Oleh karena, jangan coba-coba kita memutus tali silaturahmi karena hal ini bisa menimbulkan petaka,” katanya.

Ryamizard Ryacudu menambahkan dengan kehadiran para ulama dari luar negeri ke Indonesia bisa diharapkan akan semakin mengeratkan tali silaturahmi.

Sumber : Antara

.
Menhan Ingatkan Masyarakat Waspada Terorisme

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN — Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan bahwa masyarakat perlu turut berpartisipasi dalam pencegahan tindakan terorisme, radikalisme dan ekstrimisme. Insiden bom binuh diri yang terjadi di kawasan Sarinah pada Kamis (14/1) lalu jangan sampai terulang lagi.

“Kita harus waspada, sebagai anak bangsa kita harus mengihindari aksi seperti itu,” kata Ryamizard dalam acara Silaturahmi Nasional Ulama Mursyidi Thariqah, TNI & Polri Dalam Urgensi Bela Negara Demi Menjaga Keutuhan NKRI, di Pekalongan, Sabtu (16/1).

Ryamizard berujar, aparat dan rakyat harus melakukan upaya bersama memantau adanya gejala terorisme. Apabila menemukan sesuatu yang mencurigakan, maka masyarakat diminta segera melapor kepada aparat.

Ryamizard sendiri mengaku sudah mendapatkan instruksi dari presiden untuk meningkatkan kewaspadaan. Ia mengatakan ancaman nyata yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini adalah terorisme dan radikalisme serta kekerasan yang mengatasnamakan agama.

Menurut Ryamizard, untuk menghadapi ancaman masyarakat perlu ditanamkan kesadaran kebangsaan dan cinta tanah air. Dengan membangun konsep bela negara, ia optimistis setiap masyarakat tidak akan mengkhianati negara dan akan selalu mengutamakan kepentingan nasional.

.
Menhan Minta Masyarakat Waspadai Gerakan Pembelokan Hati

Rimanews – Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menyatakan bahwa masyarakat perlu waspada terhadap suatu gerakan yang bertujuan untuk membelokkan hati terhadap keutuhan ideologi Pancasila.

Menurut Menhan Ryamizard, saat ini banyak tindakan kekerasan dengan mengatasnamakan agama sehingga hal itu menimbulkan kerawanan disintegrasi.

“Peristiwa Kamis (Peledakan bom di kawasan Sarinah Jalan Thamrin, Jakarta) merupakan suatu bukti sehingga hal itu perlu kita waspadai agar tidak terulang lagi,” kata Menhan di Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (16/01/2016).

Menhan menambahkan, untuk menghadapi tantangan Bangsa Indonesia yang semakin kompleks maka perlu adanya peran para ulama dalam upaya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ryamizard juga berpesan pada rakyat Indonesia dalam pelaksanaan demokrasi agar lebih mengedepankan musyawarah dan mufakat karena hal ini bisa menciptakan situasi yang kondusif.

Islam, kata dia, mengajarkan pada pemeluknya untuk saling bersilaturahmi dengan sesama manusia. “Oleh karena, jangan coba-coba kita memutus tali silaturahmi karena hal ini bisa menimbulkan petaka,” katanya.

Selain itu, Ryamizard mengingatkan dengan kehadiran para ulama dari luar negeri ke Indonesia bisa diharapkan akan semakin mengeratkan tali silaturahmi.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia