TRANSLATE

RESMI, MEUTYA DAN TB HASANUDDIN JADI PIMPINAN KOMISI I

Selasa, 2 Februari 2016

RESMI, MEUTYA DAN TB HASANUDDIN JADI PIMPINAN KOMISI I

RMOL. Politisi perempuan Partai Golkar, Meutya Hafid dan politisi PDI Perjuangan, Mayjen (Purn) Tubagus Hasanuddin, resmi menjabat Wakil Ketua Komisi I DPR RI.

Meutya menggantikan rekannya Tantowi Yahya yang bergeser menjadi Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI. Sedangkan TB Hasanuddin kembali memegang jabatan itu seperti di periode lalu, atas usulan pimpinan Fraksi PDIP. Dikutip dari Antara, pelantikan mereka dilakukan pukul 11.00 WIB oleh Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, di Ruang Rapat Komisi 1 DPR RI, Gedung Nusantara II, Kompleks DPR Senayan, Jakarta.

Setelah dilantik, Meutya mengatakan banyak persoalan di Komisi 1 DPR RI yang harus diselesaikan, terkait permasalahan pertahanan, hubungan luar negeri, komunikasi-informasi hingga intelijen. Khusus untuk pertahanan, Meutya akan mendorong peningkatan kekuatan laut dan udara.

“Terkait perkembangan konflik di Laut Cina Selatan, TNI harus mempunyai kesiapan lebih. Pengamanan laut dan udara adalah aspek penting untuk melindungi aset-aset strategis. Sejalan dengan prinsip Poros Maritim Presiden Joko Widodo, Indonesia mutlak harus mempunyai keunggulan di laut maupun udara,” ujarnya.

Ia jelaskan, tahun ini Kementerian Pertahanan mendapatkan porsi APBN sebesar Rp 95 triliun. Kemhan tahun ini juga mendapatkan dana Renstra Alutsista periode 2015-2019 sebesar Rp 150 Triliun. Namun, ungkapkanya, tidak seluruh anggaran tersebut digunakan untuk belanja Alutsista. Hanya 40 persen yang digunakan untuk modernisasi Alutsista, 60 persen lainnya untuk gaji prajurit dan belanja rutin.

“Untuk itu, kenaikan anggaran pertahanan akan terus kami upayakan seiring dengan pertumbuhan ekonomi makro,” ujar Meutya.

Dengan masuknya Meutya dan Hasanuddin di unsur Pimpinan Komisi I DPR, maka susunan pimpinan komisi itu adalah Mahfudz Sidik (PKS) sebagai Ketua Komisi I, TB Hasanuddin (PDIP) sebagai Wakil Ketua Komisi I, Meutya Havid (Golkar) sebagai Wakil Ketua Komisi I, Asril Hamzah Tandjung (Gerindra) sebagai Wakil Ketua Komisi I dan Hanafi Rais (FPAN) sebagai Wakil Ketua Komisi I.

.
Jadi Wakil Ketua Komisi I

VIVA.co.id – Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Meutya Hafid dan politisi PDI Perjuangan, Mayjen (Purn) Tubagus Hasanuddin, resmi menjabat Wakil Ketua Komisi I DPR RI.
Meutya menggantikan rekannya Tantowi Yahya yang bergeser menjadi Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI. Sedangkan TB Hasanuddin kembali memegang jabatan itu seperti di periode lalu, atas usulan pimpinan Fraksi PDIP. Dikutip dari Antara, pelantikan mereka dilakukan pukul 11.00 WIB oleh Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, di Ruang Rapat Komisi 1 DPR RI, Gedung Nusantara II, Kompleks DPR Senayan, Jakarta.

Setelah dilantik, Meutya mengatakan banyak persoalan di Komisi I DPR RI yang harus diselesaikan, terkait permasalahan pertahanan, hubungan luar negeri, komunikasi-informasi hingga intelijen. Khusus untuk pertahanan, Meutya akan mendorong peningkatan kekuatan laut dan udara.

“Terkait perkembangan konflik di Laut Cina Selatan, TNI harus mempunyai kesiapan lebih. Pengamanan laut dan udara adalah aspek penting untuk melindungi aset-aset strategis. Sejalan dengan prinsip Poros Maritim Presiden Joko Widodo, Indonesia mutlak harus mempunyai keunggulan di laut maupun udara,” ujarnya.

Ia jelaskan, tahun ini Kementerian Pertahanan mendapatkan porsi APBN sebesar Rp95 triliun. Kemhan tahun ini juga mendapatkan dana Renstra Alutsista periode 2015-2019 sebesar Rp150 triliun. Namun, menurutnya, tidak seluruh anggaran tersebut digunakan untuk belanja alutsista. Hanya 40 persen yang digunakan untuk modernisasi alutsista, 60 persen lainnya untuk gaji prajurit dan belanja rutin.

“Untuk itu, kenaikan anggaran pertahanan akan terus kami upayakan seiring dengan pertumbuhan ekonomi makro,” ujar Meutya.

Dengan masuknya Meutya dan Hasanuddin di unsur Pimpinan Komisi I DPR, maka susunan pimpinan komisi itu adalah Mahfudz Sidik (PKS) sebagai Ketua Komisi I, TB Hasanuddin (PDIP) sebagai Wakil Ketua Komisi I, Meutya Havid (Golkar) sebagai Wakil Ketua Komisi I, Asril Hamzah Tandjung (Gerindra) sebagai Wakil Ketua Komisi I dan Hanafi Rais (FPAN) sebagai Wakil Ketua Komisi I.

.
Jadi Wakil Ketua Komisi I DPR, Ini Tekad Meutya Hafid

JAKARTA – Meutya Viada Hafid telah ditunjuk menjadi Wakil Ketua Komisi I DPR menggantikan Tantowi Yahya. Dengan posisi tersebut, dia menegaskan ingin memperbaiki sejumlah persoalan di antaranya terkait isu pertahanan dan intelijen.

Pada tahun sebelumnya, kata dia, isu pertahanan kurang menjadi perhatian. “Terkhusus isu pertahanan yang menurut saya, kemarin kita (Komisi I) banyak konsentrasi pada isu Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) karena memang ada perpanjangan izin penyiaran televisi, jadi kemarin (isu pertahanan) masih agak tertinggal,” kata Meutya usai rapat internal Komisi I di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 1 Februari 2016.

Politikus Partai Golkar itu menegaskan ingin kembali menyoroti isu pertahanan itu dalam setiap pembahasan strategis di Komisi I DPR.

Dia menilai isu pertahanan sangat penting dan strategis dalam memperkuat pertahanan negara. “Akan lebih berbeda dari sebelumnya, saya melihat kemarin mungkin ada isu-isu lain sehingga isu pertahanan agak kendor,” ujarnya.

Mantan Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antarparlemen (BKSAP) DPR itu menjelaskan, dalam pembahasan pertahanan nanti Komisi I perlu memikirkan untuk memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI baik itu di udara maupun di laut.

“Juga program Presiden yang menguatkan poros maritim agar kuat TNI nya di udara dan laut,” katanya,

Meutya mengaku sempat merasa kaget ditunjuk oleh Fraksi Partai Golkar untuk menduduki posisi Wakil Ketua Komisi I DPR. “Setiap rotasi kita tidak tahu, sebelumnya jadi agak kaget. Sebelumnya pimpinan di BKSAP, hanya pertukaran saja dengan Mas Tantowi menjadi pimpinan BKSAP,” katanya.

Sumber : http://nasional.sindonews.com/read




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia