TRANSLATE

Menhan Akan ke Rusia Bahas Pembelian Sukhoi

Rabu, 10 Februari 2016

Menhan Akan ke Rusia Bahas Pembelian Sukhoi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu akan mengunjungi Rusia guna membahas rencana pembelian pesawat tempur Sukhoi SU-35 untuk pemutakhiran alat utama sistem persenjataan (alutsista) militer Indonesia.

Ryamizard mengatakan, akan mengunjungi Rusia pada Maret 2016, sebagai pembicara dalam suatu acara dan sekaligus pembahasan pembelian pesawat tempur.

Ia mengatakan, proses pembelian pesawat tempur tersebut masih dalam pembahasan dan belum penandatanganan persetujuan. Namun, pemerintah tidak akan membeli Sukhoi SU-35 dalam jumlah besar.

“Dikit-dikit saja dulu lah. Delapan atau sepuluh. Begitu sudah selesai, nanti akan ada yang lebih baru lagi. Nanti ketinggalan,” ujar dia di kantor Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Selasa (9/2/2016), seperti dikutip Antara.

Menteri Pertahanan hadir dalam pertemuan pemerintah Indonesia dengan Sekertaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev yang digelar di kantor Kemenko Polhukam.

Dalam pertemuan tersebut, Ryamizard mengungkapkan, kedua negara membahas mengenai permasalahan terorisme, narkoba, dan militer.

Ia juga mengatakan akan ada pertukaran perwira militer kedua negara. Namun, pembahasan tersebut tidak dirinci pada pertemuan.

.
Menhan Akan Teken Pembelian Sukhoi SU-35 Bulan Depan

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berencana melakukan kunjungan kerja ke Moscow, Rusia, Maret mendatang. Ryamizard ke Rusia untuk memenuhi undangan sebagai pembicara dalam sebuah acara di Negeri Beruang Merah tersebut.

“Selain itu saya akan teken kontrak pembelian Sukhoi SU-35,” kata Ryamizard usai mengikuti pertemuan dengan Sekretaris Pertahanan Rusia di kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, di Jakarta, Selasa, 9 Februari 2016.

Ryamizard mengatakan, sesuai rencana, pemerintah hanya akan membeli delapan hingga sepuluh unit Sukhoi SU-35 meski kebutuhan TNI AU adalah satu skuadron atau 14-16 unit pesawat.

Ryamizard mengatakan, kebijakan ini diambil agar tak ketinggalan teknologi. “Begitu sudah jadi pesawatnya, ternyata ada (pesawat tempur) yang lebih canggih lagi. Jangan sampai kita tertinggal teknologinya,” kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu.

Ryamizard masih merahasiakan harga satu unit Sukhoi SU-35 dan besaran anggaran pemerintah. Namun menurut sejumlah situs pertahanan, harga satu unit Sukhoi SU-35 berkisar US$ 50-70 juta, atau antara Rp 680 miliar – 952 miliar dengan kurs Rp 13.600 per dolar AS.

Sukhoi SU-35 merupakan jenis pesawat tempur canggih buatan Rusia generasi 4,5 atau mendekati kemampuan siluman (antiradar). Pemerintah sepakat memilih Sukhoi SU-35 untuk menggantikan jet buru sergap F-5 Tiger TNI AU yang dinilai sudah uzur.

Jet tempur SU-35 ini berkursi tunggal, hasil pengembangan dari SU-27. Indonesia sudah mengoperasikan jet SU-27 sejak 2004 silam. Pemerintah memilih SU-35 lantaran memudahkan pilot dan teknisi TNI AU. Sebab pengoperasian dan perawatannya tak jauh berbeda dengan SU-27.

Sukhoi SU-35 dapat terbang dengan kecepatan maksimum 2.390 kilometer per jam. Pesawat ini dapat terbang sejauh 3.500-5.000 kilometer, memiliki 14 cantelan senjata yang bisa diisi dengan rudal, roket, dan bom.

.
Rusia Tawarkan RI Beli Jet Canggih Sukhoi 35

VIVA.co.id – Kehadiran Delegasi Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia, yang dipimpin Nikolai Patrushev bertemu dengan Presiden Joko Widodo, juga dimanfaatkan untuk menawarkan sejumlah peralatan militer canggih mereka.

Bahkan Rusia tidak hanya menjual, tapi juga siap melakukan transfer of technology atau TOT, kepada pemerintah Indonesia.

“Mereka (Rusia) menawarkan beberapa alat-alat canggih yang bersedia untuk TOT (Transfer of Technologi) juga, yaitu mulai dari SU 35 (sukhoi), helikopter sampai dengan peralatan-peralatan canggih lainnya, kapal selam, kapal cepat,” kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 10 Februari 2016.

Luhut mengaku, belum ada pembicaraan teknis untuk pembelian itu. Namun Rusia sudah mengajak Luhut dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, untuk berkunjung dan melihat secara langsung, alutsista unggulan yang ditawarkan itu.

Namun setidaknya, keinginan membeli itu sudah selangkah di depan. Mengingat, Kementerian Pertahanan sudah juga meninjau peralatan canggih Rusia.

“Kemenhan sudah menjajaki kemungkinan-kemungkinan pembelian alat itu, tentu tidak lepas dari usulan TNI, karena TNI yang paling berkepentingan atau pengguna,” kata Luhut.

Selain itu, Indonesia juga tidak hanya membeli. Tapi juga, ada transfer teknologi, sehingga Indonesia tidak semata-mata menjadi market atau pasar.

Presiden Joko Widodo, lanjut Luhut, tentu menginginkan peralatan yang canggih dari TNI melalui pengadaan alat utama sistem pertahanan atau alutsista. Apalagi, saat ini kondisi perekonomian Indonesia sudah membaik, dibanding tahun 2015 lalu.

Sehingga, anggaran TNI dan polisi terkait pengadaan alutsista tersebut, juga akan meningkat. “Oleh karena itu, kita ingin mengembangkan industri strategis kita. Dalam konteks itu, kita membuka peluang kerja sama dengan industri pertahanan mereka (Rusia),” jelas dia.

.
Luhut Gelar Pertemuan dengan Petinggi Dewan Keamanan Rusia

Jakarta, CNN Indonesia — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menggelar pertemuan dengan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev di Jakarta, Selasa (9/2).

Luhut didampingi sejumlah petinggi kementerian dan lembaga, antara lain Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso.

Usai menghadiri acara tersebut, Ryamizard mengatakan banyak hal dibahas dalam pertemuan itu. Dari mulai terorisme hingga pemberantasan tindak pidana narkotik.

“Di dalam kami membicarakan macam-macam hal,” kata Ryamizard yang keluar lebih dulu dari pertemuan tersebut.

Nikolai memimpin delegasi Rusia pada pertemuan dengan jajaran pemerintah Indonesia yang diketuai Luhut. Nikolai menjadi orang nomor satu di Dewan Keamanan Rusia sejak tahun 2008.

Lembaga yang dipegang Nikolai berstatus sebagai badan konsultasi bagi Presiden Rusia sebelum mengambil kebijakan yang berkaitan dengan keamanan dalam negeri.

Nikolai juga tercatat sebagai Direktur Dinas Keamanan Rusia (Federalnaya Sluzhba Bezopasnost). Organisasi tersebut adalah pengganti Komite Keamanan Negara Rusia (Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti).

Sebelum berkunjung ke Indonesia, Nikolai pekan lalu lebih dulu menjalankan dinas kenegaraan ke Thailand.

Tak Bahas Sukhoi

Saat dikonfirmasi, Ryamizard mengaku tidak membahas rencana pembelian pesawat tempur Sukhoi SU-35 dari pemerintah Rusia.

Ryamizard berkata, pembicaraan hal itu akan digelar secara khusus oleh kementeriannya. “Itu urusan saya nanti,” ucapnya.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu mengatakan, Kementerian Pertahanan berencana membeli setidaknya delapan hingga sepuluh Sukhoi SU-35.

Menurutnya, Indonesia tidak akan membeli jet tempur itu dalam jumlah banyak. Ryamizard beralasan, jika kontrak jual-beli Sukhoi SU-35 selesai, teknologi pesawat tempur itu bisa saja tertinggal dari pesawat generasi terbaru lain.

“Sedikit-sedikit saja dulu lah. Begitu sudah selesai, nanti akan ada yang lebih baru lagi,” katanya.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia