TRANSLATE

Menhan Sebut Hubungan Militer Indonesia-Australia Sudah Pulih Pascakasus Pelecehan Pancasila

Selasa, 7 Maret 2017

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Hubungan militer Indonesia – Australia sudah kembali pulih menurut Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu.

Hubungan tersebut pulih menyusul permintaan maaf dari para petinggi militer Australia kepada petinggi militer Indonesia.

“Itu sudah selesai. Menhan-nya (menteri pertahanan Australia) sudah minta maaf dengan saya. Penglimanya (sudah minta maaf) dengan panglima kita, kepala stafnya (sudah minta maaf) dengan kepala staf kita, selesai,” ujar Ryamizard Ryacudu kepada wartawan di Pusdiklat Bela Negara, Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/2/207).

Permohonan maaf yang disampaikan para petinggi militer Australia ke para petinggi militer Indonesia sudah jelas, terkait insiden pelecehan Pancasila dan kedaulatan Indonesia, di markas pasukan elite Angkatan Darat militer Australia.

Oleh karena itu kebijakan penghentian sementara kerjasama militer kedua negara yang diputuskan oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sudah tidak lagi diberlakukan.

Saat ini hubungan militer kedua negara sudah kembali seperti semula.

“Ya dilanjutkan lagilah, mau diapakan lagi. Masa mau musuh-musuhan terus, negara tetangga nggak boleh bermusuhan,” kata Ryamizard.

“Selesai, negara tetangga harus begitu, saling memaafkan, jangan tidak memaafkan, tidak bagus,”  dia menambahkan.

Seperti diberitakan sebelumnya, penghentian kerjasama militer kedua negara itu dipicu oleh laporan seorang anggota Kopassus TNI AD, yang menemukan materi-materi yang melecehkan Pancasila dan kedaulatan Indonesia, di pusat pelatihan pasukan khusus militer Australia, di Perth.

Anggota TNI itu kemudian melaporkan temuannya itu ke Mabes TNI, hingga akhirnya informasi tersebut sampai ke Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang akhirnya memutuskan untuk menghentikan sementara hubungan militer kedua negara.

Petinggi militer Austarlia kemudian mengambil sikap, dengan cara memproses hukum anggota militer Australia yang terlibat dalam insiden pelecehan tersebut.

Sejumlah petinggi militer Australia juga datang ke Indonesia, untuk menyampaikan permohonan maafnya secara langsung.

 

 

Kerja Sama Militer Indonesia-Australia Berlanjut, Begini Penjelasan Menhan

 

JawaPos.com – Indonesia resmi menjalin lagi kerja sama militer dengan Australia, setelah sebelumnya adanya penghentian sementara. Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, dilanjutkannya kerja sama tersebut dilakukan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull.

“Iya dilanjutkan (kerja sama). Mau apa lagi masa mau musuh-musuhan terus,” ujar Ryamizard di Rumpin, Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/2).

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut juga menambahkan, pihak Australia juga telah meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi insiden pelecehan terhadap lambang negara Indonesia. “Mereka sudah minta maaf, ya selesai,” katanya.

Sekadar informasi, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebelumnya mengaku sangat kecewa atas sikap dari militer Autralia yang melecehakan ideologi Bangsa Indonesia, Pancasila. Tindakan pelecehan militer negeri kanguru itu dianggapnya sangat menyakitkan.

Gatot menjelaskan, lambang negara yang dihina oleh militer Australia salah satunya adalah menyebut Pancasila menjadi pancagila. Oleh karena itu tidak ada pilihan lain untuk menghentikan kerja sama itu.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia