TRANSLATE

TNI Utus Pengawas terkait Penyidikan Kematian Siswa SMA Taruna Nusantara

Senin, 3 April 2017

Metrotvnews.com, Jakarta: Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengutus Irjen TNI Mayjen Setyo Sularso untuk mengawasi penyidikan kasus meninggalnya seorang siswa SMA Taruna Nusantara Magelang Krisna Wahyu Nurachmad. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar membenarkan hal ini, kedatangan Setyo langsung disambut jajaran Polda Jawa Tengah.

“‎Kalau beliau kan lebih melihat aspek meninjau apa yang terjadi. Ini kan mendapat pengawasan TNI juga,” kata Boy, d‎itemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu 2 April 2017.

Pengawasan diberikan karena latar belakang korban. Krisna merupakan anak dari purnawirawan TNI Mayjen Kartoto. Setyo Sularno akan mengawasi penyidikan dan menemui keluarga korban.

Boy mengatakan, TNI berduka atas berpulangnya putra dari purnawirawan TNI Mayjen Kartoto itu. Hal ini membuat TNI ingin melihat latar belakang peristiwa.

“Jadi TNI ingin melihat lah latar belakang apa yang terjadi dari peristiwa itu,” tukas Boy. 

Krisna meninggal di barak sekolah SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah, dengan kondisi tubuh terluka. Krisna ditemukan tak bernyawa pada Jumat 31 Maret, sekitar pukul 04.00 WIB.

Dudung Abdurrahman, paman korban, membenarkan kondisi tubuh Krisna yang terluka. “”Tapi saya tak bisa menjelaskan lebih rinci karena saya beserta keluarga dalam perjalanan menuju Magelang,” kata Dudung melalui sambungan telepon kepada Metrotvnews.com.

Dudung juga mengatakan jenazah kini berada di RSUD Magelang. Polres Magelang tengah menangani kasus tersebut.

TNI Kirim Jenderal Bintang Dua Pantau Tragedi Pembunuhan di SMA Taruna Nusantara

JAKARTA – Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengutus Mayjen Setyo Sularso ke Magelang guna memantau perkembangan penyidikan kasus kematian siswa SMA Taruna Nusantara, Krisna Wahyu Nurachmad. 

Kepala Divisi Humas (Kadivhumas) Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar membenarkan hal tersebut. Menurut dia, pengawasan yang dilakukan TNI hanya meninjau aspek yang terjadi kepada korban tersebut.

“Kalau beliau kan lebih melihat aspek meninjau apa yang terjadi. Ini kan mendapat pengawasan TNI juga,” kata Boy di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2017).

TNI tentu menaruh rasa duka yang mendalam atas tragedi tewasnya Krisna. Apalagi, kata Boy, yang meninggal adalah putra purnawirawan TNI. Sebab, Krisna merupakan putra dari almarhum Mayjen Kartoto.

“Yang meninggal ini adalah putra dari purnawirawan TNI. Jadi TNI ingin melihat lah latar belakang apa yang terjadi dari peristiwa itu,” tandas Boy. 

Seperti diketahui, Krisna ditemukan tewas bersimbah darah di Barak G 17 Kamar 2B Kompleks SMA Taruna Nusantara di Magelang, Jumat 31 Maret 2017 kemarin. Saat ditemukan, Krisna diketahui terluka tusukan pada bagian leher.

Jenazah Krisna pertama kali diketahui oleh Riyanto, salah seorang pamong siswa yang berada di barak tersebut. Saat itu, saksi hendak membangunkan korban untuk melaksanakan salat subuh.

Dari kasus ini, satu orang sudah ditetapkan sebagai tersangka berinisial AMR. Penetapan ini setelah tersangka sudah mengetahui perbuatan dengan menusuk Krisna.

Sumber: okezone




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia