TRANSLATE

Ketua MPR: Suatu Kehormatan TNI Diminta Berantas ISIS di Filipina

Selasa, 27 Juni 2017

Liputan6.com, Jakarta – Ketua MPR mendukung wacana pelibatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk memberantas jaringan teroris ISIS di wilayah Marawi, Filipina. Menurut dia, permintaan TNI oleh negara sahabat dalam memerangi aksi terorisme adalah hal yang membanggakan.

“Saya setuju, tentu suatu kehormatan kalau (TNI) diminta,” kata Zulkifli Hasan di rumah dinas Ketua MPR, Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Minggu (25/6/2017).

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini meyakini, jika TNI diminta oleh pemerintah Filipina, tidak akan menemui kendala, termasuk soal regulasi atau payung hukum.

“TNI kita jago, kalau diminta enggak masalah (soal payung hukum),” ujar Zulkifli.

Filipina dan Indonesia dikabarkan akan menyatukan kekuatan militer untuk menggempur kelompok teroris pro-ISIS di kawasan kedua negara. Informasi itu dikabarkan oleh Juru Bicara Kepresidenan Filipina pada Kamis 22 Juni 2017.

Berbicara dalam konferensi pers di Istana Malacanang, Juru Bicara Kepresidenan Ernesto Abella mengatakan bahwa Presiden Rodrigo Duterte dan Presiden Joko Widodo telah membahas soal isu ISIS di kawasan kedua negara.

Lewat sambungan telepon, kedua presiden menegaskan kembali perlunya kooperasi untuk menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh terorisme dan kekerasan berbasis ekstremisme. Namun, masih ada syarat yang harus dilalui jika TNI dilibatkan.

“Nunggu (izin) Kongres (Filipina). Kita enggak bisa masuk kalau enggak diizinkan walaupun Presidennya boleh. Tapi kita siap saja,” kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Istana Merdeka, Kamis 22 Juni 2017.

.

Ketua MPR Dukung TNI Gempur ISIS di Marawi, Namun Ada Catatannya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua MPR Zulkifli Hasanmendukung pelibatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk menggempur kelompok ISIS di Marawi, Filipina.

Namun, pelibatan TNI itu melalui permintaan pemerintah Filipina. Apalagi, Indonesia menjalin persahabatan dengan Filipina sebagai negara Asean.

 

“Saya setuju. Setuju kita kalau di minta. Tentu kalau kehormatan kalau di minta,” kata Zulkifli di acara open house di kediamannya, Widya Chandra, Jakarta, Minggu (23/6/2017).

Zulkifli menuturkan anggota TNI mahir dalam mengatasi kelompok bersenjata. Mengenai payung hukum, Ketua Umum PAN itu menuturkan tidak ada masalah bila Filipina membutuhkan bantuan.

“Ya kalau diminta kan boleh, enggak masala. Kalau minta bantuan ya namanya minta bantuan ya bantu. Itu saja,” kata Zulkifli.

Zulkifli meminta semua pihak tidak khawatir Indonesia terseret konflik ISIS bila membantu Filipina.

“Enggak usah khawatir2, enggak enggak ada,” kata Zulkifli.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan Pemerintah Indonesia siap mengirim anggota TNI ke Filipina.

Pasukan TNI akan dikirim jika Pemerintah Filipina meminta bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk memerangi melitan yang terafiliasi ISIS di Marawi.

“Kami siap saja,” ujar Ryamizard di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/6/2017).

Meski Presiden Duterte telah memberi isyarat agar TNI bisa masuk.

Namun, Ryamizard mengatakan harus ada keputusan dari Kongres Filipina.

“Kan nunggu persetujuan kongres. Nunggu kongres. kita enggak bisa masuk ke tempat orang kalau enggak diizinkan, walaupun Presiden bilangnya boleh,” ucap Ryamizard.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia