TRANSLATE

Presiden Memegang dan Mengelus, Mungkin Memberikan Rasa Kasih Sayang dan Berdoa

Selasa, 22 Agustus 2017

Jakarta, (Tagar 21/8/2017) – Menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia dengan membangun daerah-daerah di Indonesia dari pinggirian melalui Program Emas Biru dinilai sejalan dengan tekad Presiden Joko Widodo.

“Membangun Indonesia dari pinggiran yang penguatan daerah perbatasan dengan negara tetangga, baik di daratan dan lautan, termasuk budidaya ikan adalah salah satu sektor andalan pembangunan ekonomi ke depan,” kata Komisaris Utama PT Kalijambe Lestari Suhendra Hadi Kuntoro di Jakarta, Senin (21/8).

Suhendra mengatakan, hal itu terkait dengan panen ikan kakap putih yang merupakan Program Emas Biro dari Kodam XVI/Pattimura, di Desa Waiheru, Ambon, Maluku, pada Jumat (18/8).

Ribuan ikan kakap putih yang dipanen tersebut, bibitnya ditebar oleh Presiden Joko Widodo pada puncak peringatan Hari Pers Nasional Hadir pada panen ikan kakap putih yang antara lain dihadiri Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan (Irjen Kemenhan) Letjen TNI Agus Sutomo, Gubernur Maluku, Said Assegaf, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo, Kapolda Maluku Irjen (Pol) Deden Juhara, dan Walikota Ambon Richard Louhenapessy. Hadir juga Wahyono, Komisaris PT Kali Jambe Lestari yang juga paman dari Presiden Joko Widodo.

Suhendra mengapresiasi Program Emas Biru yang dinilainya dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat Maluku. “Kalau ekonomi bertumbuh baik, masyarakat akan sejahtera. Kalau sudah sejahtera, tidak ada lagi bentrok antaranggota masyarakat,” ujarnya.

Suhendra berpesan agar masyarakat Indonesia tetap menjaga persatuan dan kesatuannya, jangan sampai terpecah-belah. “Masyarakat Indonesia harus kuat dalam merajut kebersamaan di dalam keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan (SARA),” pintanya.

Sementara Gubernur Maluku Said Assegaf atas nama Pemerintah Provinsi Maluku, Kodam XVI/Pattimura, dan Polda Maluku menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo.

Said Assagaff, mengutip laporan dari petugas penjaga keramba, mengatakan, Presiden Joko Widodo ketika menebarkan bibit ikan tidak langsung sekaligus, tetapi menebar satu per satu ke dalam keramba.

“Bapak Presiden memegang dan mengelus, mungkin memberikan rasa kasih sayang dan berdoa agar ikan hidup dan berkembang sehat, tidak ada ikan yang terluka maupun mati. Mungkin ini yang diharapkan beliau saat itu, sehingga tidak ada satu ekor pun ikan yang mati,” ucapnya.

Disebutkan, Program Emas Biru yang digagas Pangdam XVI/Pattimura akan menjadi contoh bagi Kota Ambon dan untuk kabupaten/kota lainnya di Maluku, sesuai karakter Maluku sebagai provinsi kepulauan.

.

Paman Jokowi Rayakan Panen Ikan Baramundi Dari Program Emas Biru

Jakarta, daulat.co – Paman dari Presiden Joko Widodo, Wahyono, yang juga komisaris PT Kali Jambe Lestari, ikut merayakan panen ikan baramundi atau kakap putih di Desa Waiheru, Kota Ambon, Maluku, Jumat 18 Agustus 2017 lalu.

Kakap putih ini bibitnya ditebar Presiden Jokowi pada Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN), 9 Februari 2017 lalu. Bibit ditebar di keramba apung dari Program Emas Biru Komando Daerah Militer (Kodam) XVI/Pattimura.

Panen ikan dihadiri Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Letjen TNI Agus Sutomo, Pangdam XVI/Pattimura Mayor Jenderal TNI Doni Monardo, Kapolda Maluku Irjen (Pol) Deden Juhara dan Walikota Ambon Richard Louhenapessy.

Dalam kesempatan itu, Mbah Wahyono -panggilan akrabnya, merayakan panen ikan baramundi didampingi Komisaris Utama PT Kali Jambe Lestari, Suhendra Hadi Kuntono.

“Kalau ekonomi bertumbuh baik, masyarakat pasti sejahtera. Kalau sudah sejahtera, tidak ada lagi saling bermusuhan,” harap Suhendra Hadi Kuntono mengenai Program Emas Biru bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat Maluku.

Ia berpesan agar masyarakat Maluku tetap menjaga persatuan dan kesatuannya dan tidak sampai kembali terpecah-belah. Bagaimanapun, semua pihak harus bersama-sama merajut kebersamaan di dalam keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

Ditekankan pula bahwa Program Emas Biru sejalan dengan tekad Presiden Jokowi yang hendak menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Program tersebut sangat strategis dan perlu dikembangkan karena sejalan dengan semangat Nawa Cita Presiden Jokowi.

“Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah perbatasan dan desa dalam kerangka NKRI yang di dalamnya ada pengelolaan sektor kelautan, dan budidaya ikan adalah salah satu sektor andalan yang akan menjadi prime overpembangunan ekonomi Indonesia ke depan,” kata Suhendra.

Sementara itu Gubernur Maluku Said Assegaf mengapresiasi sekaligus menyampaikan rasa terimakasih kepada Presiden Jokowi yang sebelumnya telah menebar benih ikan baramundi. Ia menyinggung ketika benih ditebar, Presiden melakukannya dengan penuh kasih sayang.

“Bapak Presiden memegang dan mengelus, mungkin memberikan rasa kasih sayang dan berdoa agar ikan hidup dan berkembang sehat, tidak ada yang terluka maupun mati,” terangnya.

“Saya menerima laporan, pada mulanya tak percaya, namun petugas yang menjaga keramba bersumpah mengatakan tidak ada satu ekor pun ikan yang luka apalagi mati. Ini sangat luar biasa,” tandas Said.

Program Emas Biru sendiri diketahui diintrodusir Pangdam Pattimura dan akan menjadi contoh untuk Kota Ambon dan juga kabupaten/kota lain di Maluku. Program ini diyakini sesuai dengan karakter Maluku sebagai provinsi kepulauan.

.

Gandeng Unpati, AMPI Sebarkan Virus Nasionalisme Milenial di Mahasiswa

JawaPos.com – Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) kembali menebarkan Virus ‘Millennials Nationalism’ kepada generasi muda. Terutama Indonesia Timur. 

Ketua Umum DPP AMPI, Dito Ariotedjo dalam sambutannya di Universitas Pattimura, Ambon, (19/8) mengatakan, tugas anak muda Indonesia saat ini adalah mewujudkan semangat nasionalisme dan kreatifitas yang ada.

Sehingga, kata dia wujud nasionalisme dan kreatifitas mereka bisa secara konkrit menghasilkan inovasi yang menginspirasi dan berimbas pada kehidupan ekonomi juga sosial.

“Kita sama-sama lahir sebagai generasi millennials. Karena itu, kita tidak harus menjadi orang besar untuk melakukan perubahan. Yang harus dilakukan adalah terus bergerak untuk berarti. Tidak ada yang tidak bisa!,” tegasnya dihadapan seribuan peserta diskusi.

Dalam acara tersebut, hadir juga Irjen Kementerian Pertahanan Letjen Agus Sutomo dan Panglima Daerah Militer XVI Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo. 

Dalam kesempatan tersebut, Dito juga melakukan penandatanganan MoU kerjasama antara AMPI dan Universitas Pattimura yang diwakili oleh Rektor Unpati Prof Sapteno. 

MoU terdiri dari berbagai macam bentuk kerjasama di berbagai aspek kemahasiswaan dan kepemudaan. Itu dilakukan sebagai wujud komitmen AMPI untuk menjadi wadah laboratorium pemuda Indonesia, khususnya untuk pemuda dibagian timur Indonesia.

Diketahui, acara digelar sebagai salah satu rangkaian event dari Festival Jembatan Merah Putih 2017 bertema “Merajut Merah Putih Merawat Kebhinnekaan” ini berhasil memecahkan rekor MURI sebagai bendera merah putih terpanjang yang dibentangkan di jembatan. 

Acara tersebut merupakan inisiatif DPP AMPI yang diketuai seorang penggiat seni budaya asal Maluku, Ikhsan Tualeka yang juga merupakan Ketua Bidang Seni Budaya dan Pariwisata DPP AMPI. 

Dalam rangkaian acara, turut hadir Gubernur Maluku H. Said Assagaff, jajaran Bupati dan Walikota di seluruh Provinsi Maluku serta berbagai tokoh penggiat seni budaya dan pariwisata antara lain Ketua Umum PARFI Marcella Zalianty, Ray Sahetapy dan Gusti Randa.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia