TRANSLATE

Menteri Ryamizard dan Menhan Vietnam Bahas Kerja Sama Pertahanan

Senin, 16 Oktober 2017

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menerima kunjungan kehormatan Menteri Pertahanan Republik Sosialis Vietnam Ngo Xuan Lich di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, hari ini. Kunjungan ini dalam rangka kerja sama pertahanan antar dua negara.

“Vietnam adalah mitra strategis Indonesia,” kata Ryamizard dalam sambutannya di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat, 13 Oktober, 2017.

Kedatangan Menteri Pertahanan Vietnam ke Indonesia ini merupakan kunjungan balasan. Sebelumnya, pada Agustus 2016, Menteri Ryamizard berkunjung ke Vietnam.

Kunjungan Menteri Ngo Xuan Lich disambut dengan upacara militer. Setelah itu barulah pertemuan bilateral membahas upaya peningkatan kerja sama pertahanan dilangsungkan.

Ryamizard mengatakan kerja sama antara Indonesia dan Vietnam dalam hal pertahanan sudah terjalin dan akan terus ditingkatkan. “Indonesia dan Vietnam memiliki peranan penting bagi keamanan kawasan,” ujarnya.

Dalam pertemuan itu dibahas beberapa hal. Di antaranya, kegiatan forum dialog strategis pertahanan dan angkatan bersenjata. Selain itu, Ryamizard melanjutkan, ada pula pembahasan mengenai kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan, operasi menjaga kedamaian, serta industri pertahanan.

Indonesia dan Vietnam juga akan melanjutkan Joint Working Group di bidang angkatan bersenjata. Melalui forum pada tahun depan, kedua negara ini akan merencanakan kerja sama pertahanan yang dapat direalisasikan pada masa mendatang.

Isu keamanan kawasan juga dibahas dalam pertemuan itu. Menurut Ryamizard, ancaman nyata itu adalah terorisme dan radikalisme. “Serta separatisme, bencana alam, wabah penyakit, narkoba, dan cyber,” ucapnya.

Ryamizard Ryacudu mengatakan tidak ada satu negara pun yang dapat menganalisis ancaman nyata tersebut secara mandiri. Karena itu, ia melanjutkan, perlu kerja sama antarnegara di kawasan. “Kami berharap forum ini dapat memberikan manfaat besar bagi hubungan kedua negara, serta memberikan kontribusi bagi keamanan nasional dan global,” tuturnya.

.

Indonesia-Vietnam Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pertahanan Republik IndonesiaRyamizard Ryacudu menerima kunjungan Menteri Pertahanan Republik Sosialis Vietnam Jenderal Ngo Xuan Lich di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Jumat (13/10/2017).

Kunjungan delegasi Vietnam ini dalam rangka meningkatkan hubungan kerja sama di bidang pertahanan bagi kedua negara serta kunjungan balasan setelah Menhan RI ke Vietnam pada Agustus 2016.

“Hal ini menunjukkan bahwa kita (Indonesia-Vietnam) sahabat dekat, dan Vietnam merupakan mitra strategis,” kata Ryamizard dalam sambutannya di hadapan delegasi.

Ia mengatakan, perkembangan geopolitik internasional berlangsung sangat cepat dan kompleks. Hal ini menghadirkan tantangan dan ancaman yang nyata bagi pertahanan negara.

Adapun, ancaman tersebut di antaranya, masuk serta berkembangnya kelompok teroris dan radikal ke dalam negara, aksi separatis, dan pemberontakan bersenjata, dan perang siber.

Menurut Ryamizard, tidak ada satupun negara yang dapat menghadapi ancaman secara mandiri.

Sebab, setiap negara memiliki keterbatasan dan kompleksitas persoalan. Oleh karena itu, hubungan baik dan kerja sama perlu ditingkatkan.

Selain itu, kerja sama juga untuk mendukung terwujudnya keamanan dan kesejahteraan di kawasan.

“Tantangan pertahanan negara semakin dinamis dan kompleks. Ancaman bersifat multidimensional. Pertemuan ini kita tempatkan dalam bingkai untuk mengatasi ancaman,” kata Ryamizard.

Dikutip dari keterangan pers Kementerian Pertahanan, beberapa poin yang dibahas dalam pertemuan delegasi Indonesia-Vietnam pada hari ini, antara lain mengenai kegiatan Forum Dialog Strategis Pertahanan dan Angkatan Bersenjata, kerja sama bidang pendidikan dan Iatihan, kerja sama bidang Peace-Keeping Operation dan juga penjajakan kerja sama di bidang industri pertahanan. 

Kedua pihak sepakat mendukung terselenggaranya dialog strategis pertahanan dalam format Defence Policy Dialogue (DPD) dan juga melanjutkan Joint Working Group (JWG) pada tingkat Angkatan Bersenjata.

Melalui forum DPD yang akan dilaksanakan pada tahun 2018, kedua pihak dapat duduk bersama untuk merencanakan program-program kerja sama pertahanan yang dapat direalisasilkan di masa mendatang. 

Selain itu, kedua pihak juga akan berdiskusi dan bertukarpandangan mengenai sejumlah isu, misalnya terkait stabilitas keamanan di kawasan Laut China Selatan, keamanan maritim terutama di wilayah perairan kepulauan Sulu Filipina, permasalahan illegal fishing dan isu-isu lainnya terkait ancaman terorisme seperti ancaman kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). 




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia