TRANSLATE

AS dan Rusia Ingin Ikut Program Anti-Teror RI ‘Our Eyes’

Senin, 5 Februari 2018

VIVA – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengungkapkan program anti-terorisme gagasan Indonesia, yang bernama Our Eyes, juga diminati negara-negara besar. Awalnya, RI cuma menggandeng beberapa negara tetangga, seperti Malaysia dan Filipina.

Belakangan, raksasa-raksasa dunia pun tertarik ikut. “Amerika Serikat, China, Rusia mau ikut semua. Banyak kalau mau ikut semua. Tapi saya batasi,” kata Ryamizard usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Pertahanan Korea Selatan dan rombongan di Istana Merdeka, Rabu 31 Januari 2018.

Saat ini, lanjut Ryamizard, sejumlah negara juga ditawarkan ikut contohnya Australia dan Singapura. Ryamizard mengatakan akan segera mengunjungi negara itu termasuk bertolak ke Singapura. Kerja sama Our Eyes  dalam rangka menangkal terorisme akan dibahas saat kunjungannya.  

“Perdana Menteri Abe dari Jepang juga mengirim utusan mereka tertarik dengan ini,” kata Ryamizard. 

Namun Australia, menurutnya, belum akan masuk ke dalam program Our Eyes melainkan hanya sebagai pengamat sebab Australia sudah termasuk terdepan dalam teknologi. 

“Alat yang membuka WhatsApp cuma Australia,” kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu. 

Negara-negara Asia Tenggara yang sangat rentan dari serangan terorisme internasional yang diutamakan bergabung dalam program tersebut.

“Sekarang yang fokus adalah negara yang banyak terorisnya. Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura dan Brunei dan masuk lagi Thailand,” ujar Ryamizard.

Our Eyes merupakan program yang diinisiasi Indonesia dalam rangka mencegah dan memberantas jaringan teroris khususnya di kawasan Asia Tenggara.

.

RI Gagas Our Eyes untuk Berangus Teroris di Asean, Ini Konsepnya

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Pertahanan membuka kemungkinan bagi negara maju misalnya Amerika Serikat, China, dan Rusia untuk terlibat aktif dalam inisiatif pertukaran informasi strategis yang diberi nama Our Eyes.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan inisiatif tersebut merupakan wujud konkrit kerja sama memerangi terorisme dan radikalisme, terutama yang berkembang di kawasan Asia Tenggara.

Saat ini, Indonesia bersama lima negara Asia Tenggara yaitu Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura tergabung dalam inisiatif Our Eyes.

“Saya mau ke Australia lalu lanjut ke Singapura. Saya nanti akan berbicara mengenai inisiatif Our Eyes ini,” katanya  di Istana Negara hari ini, Rabu (31/1/2018).

Untuk saat ini, dia mengungkapkan inisiatif ini memang hanya berfokus untuk mengatasi persoalan terorisme dan radikalisme di kawasan Asean yakni Malaysia, Thailand, Brunei, Filipina, dan Singapura.

“Banyak yang mau ikut, tapi saya batasi. Australia, Amerika Serikat, China, dan Rusia berminat tetapi posisi mereka akan sebagai pengamat saja saat ini,” ujarnya.

Konsep Our Eyes adalah platform kerja sama konkrit yang digagas oleh Menteri Pertahanan RI dan telah didukung secara aklamasi oleh para Menhan ASEAN.

Konsep ini serupa dengan konsep Five Eyes Amerika dan sekutunya yang melibatkan unsur kerja sama pertahanan atau militer dan jaringan intelijen secara terintegrasi.

Dalam mekanisme konsep Our Eyes ini, negara–negara peserta dapat saling bertukar informasi strategis yang dapat digunakan untuk membantu meningkatkan operasi melawan terorisme.

Pembaruan informasi strategis terkini terkait dengan terorisme dan radikalisme tersebut nantinya akan sangat membantu dalam mempertajam asumsi atau prediksi situasi, serta mendukung dalam pengambilan keputusan yang tepat dalam upaya penanggulangan terorisme dan radikalisme.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia